Minggu, 29 Oktober 2023

SOAL KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU ORGANISASI PENDIDIKAN

 

Soal dan Jawaban

1.      Setiap organisasi memiliki tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapai Setiap tersebut membutuhkan kepemimpinan. Tidak semua orang mampu berperan sebagai pemimpimn karena tugas yang harus diembannya begitu berat, pada saat mengambil keputusan harus melewati berbagai tahapan. Apalagi saat berhadapan dengan berbagai bawahan yang memiliki perbedaan dalam hal kepentingan, kebutuhan, dan karakter yang beragam. Untuk menghadapi hal tersebut membutuhkan ilmu, tipe atau gaya kepemimpinan yang mumpuni dengan kondisi sekolah kita masing masing.

a.       Jelaskan mengapa perlunya kepemimpinan pendidikan dalam kehidupan manusia dalam pengelolaan sekolah atau lembaga pendidikan?

Jawaban

 

 

b.      Kepemimpinan transformatif sesungguhnya adalah kepemimpinan kharismatik kemukakan nilai plus kepemimpinan transformasional dibandingkan kepemimpinan transaksional?

Jawaban

 

 

c.       Coba uraikan apa yang anda ketahui tentang kepemimpinan situasional dan kepemimpinan visioner?

Jawaban

 

d.      Kemukakan ciri ciri seseorang yang visioner yang mampu melihat dan memanfaatkan peluang peluang dimasa depan?

Jawaban

 

 

2.      Pandangan klasik terhadap motivasi belum bisa diterapkan dengan baik di sekolah negeri karena tidak adanya ketegasan secara pasti antara reputasi yang dimiliki seorang guru dalam mengajar dengan gaji yang diterimanya.

a.       Jika anda sebagai kepala sekolah apa saja yang anda lakukan untuk memotivasi guru dalam melakukan pekerjaan sebaik mungkin?

Jawaban

 

 

b.      Strategi apa yang anda gunakan untuk meningkatkan motivasi para guru?

Jawaban

 

 

c.       Mengapa hirarki kebutuhan menurut Maslow masih merupakan teori motivasi yang paling banyak diplublikasikan?

Jawaban

 

 

3.      Menurut Vasta (Indati, 1996), konflik akan terjadi bila seseorang melakukan sesuatu tetapi orang lain menolak, menyangkal, merasa keberatan atau tidak setuju dengan apa yang dilakukan seseorang. Selanjutnya dikatakan bahwa konflik lebih mudah terjadi diantara orang orang yang berteman.

a.       Jelaskan konsep konflik dari beberapa para ahli dan kemukakan konsep konflik menurut pendapat anda?

Jawaban

 

 

b.      Jelaskan faktor faktor penyebab konflik dan contohnya?/

Jawaban

 

 

c.       Jelaskan jenis jenis konflik dalam organisasi?

Jawaban

 

 

d.      Kemukakan analisis anda model pengelolaan konflik?

Jawaban

 

 

e.       Jelaskan strategi yang efektif untuk mencegah konflik dalam organisasi?

 

 

4.      Culture atau budaya merupakan pengertian yang sulit diekspresikan secara tepat, tetapi setiap orang dapat merasakannya. Robins (1990) menyatakan bahwa saya tidak dapat mendefinisikannya, tetapi saya mengenali itu bila saya melihatnya. Hal ini terjadi karena budaya yang merupakan konteks sosial yang dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang.

a.       Jelaskan pengertian budaya dan budaya organisasi?

Jawaban

 

 

b.      Mengapa budaya organisasi itu penting?

Jawaban

 

 

c.       Bagaimana pengaruh timbal balik budaya organisasi pada individu dan individu terhadap budaya organisasi?

Jawaban

 

 

 

d.      Bagaimana mengelola budaya organisasi?

Jawaban

 

 

e.       Bagaimana aplikasi budaya organisasi dalam dunia pendidikan?

Jawaban

 

 

5.      Menurut Mangkunegara (2004) stres kerja adalah perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan . stres kerja ini terlihat antara lain dari emosi yang tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok berlebihan, tidak bisa rileks, lemas, gugup, tekanan darah meningkat dan alami gangguan pencernaan sehingga akan mengganggu kinerja organisasi.

a.       Apa yang dimaksud dengan stres dan stres kerja?

Jawaban

 

 

b.      Apa saja jenis jenis stress?

Jawaban

 

 

c.       Apa saja hubungan motivasi, prestasi dan stres?

Jawaban

 

 

 

d.      Apa saja gejala stres, penyebab stres dan dampaknya?

Jawaban

 

 

e.       Bagaimana strategi manajemen stres kerja?

Jawaban

 

 

f.       Bagaimana cara mencegah dan mengurangi stres yang terjadi?

Jawaban

 

 

g.      Berikan pendapat anda bagaimana mengelola stres agar tidak mengganggu kinerja organisasi?

Jawaban

 

 

6.      Istilah kreativitas saat ini sudah menjadi terminologi populer, sehingga orang menggunakan istilah tersebut dengan tujuan dan interpretasi sesuai dengan persepsinya. Padahal, secara konseptual kreativitas merupkan konsep yang bersifat kompleks yang didasarkan atas fungsi dasar berfikir, merasa, penginderaan cipta talen dan institusi. Kreativitas melibatkan sintesis dari semua fungsi, bahkan lebih dari itu karena ada percikan dari dimensi lain (semiawan, 1988:60). Berdasarkan pengertian tersebut, dalam konteks perilaku organisasi muncul berbagai pertanyaan tentang kreativitas dan pengaruhnya terhadap organisasi.

a.       Apa yang dimaksud dengan kreativitas dan bagaimanakah pengaruhnya dalam kehidupan organisasi, khususnya organisasi pendidikan?

Jawaban

 

 

b.      Bagaimanakah unsur, ciri dan hambatan kreativitas dikenali sehingga mampu memberikan konstribusi yang signifikan terhadap tercapainya tujuan organisasi?

Jawaban

 

 

 

c.       Apakah kreativitas dapat dikelola dan dikembangkan dalam kehidupan organisasi pendidikan?

Jawaban

 

 

d.      Sejauhmanakah pentingnya kreativitas dalam organisasi pendidikan?

Jawaban

 

 

e.       Bagaimanakah aplikasi dan implikasi kreativitas dalam organisasi pendidikan pada level sekolah?

Jawaban

 

 

 

7.      Moral dan etik dua istilah yang sering dibahas secara bersamaan dibanyak tempat dan disegala situasi. Setiap hari kita mendengar orang mengemukakan istilah moral dan etik. Dimedia massa, baik TV maupun surat kabar setiap hari ada pemberitaan yang berhubungan dengan moral dan etik, baik dalam konteks individu maupun konteks organisasi.

a.       Apa makna konseptual tentang moral dan etik?

Jawaban

 

 

 

b.      Prinsip prinsip apa saja yang perlu dipedomani agar individu dan kelompok dalam organisasi berperilaku baik?

Jawaban

 

 

 

c.       Variabel apa saja yang mempengaruhi moral anggota organisasi?

Jawaban

 

 

d.      Bagaimanakah membina moral anggota organisasi sehingga organisasi dapat berjalan secara efektif?

Jawaban

 

 

e.       Bagaimanakah dilema moral manajer pendidikan?

Jawaban

 

 

 

8.      Di awal abad ke 21 ini, prestasi pendidikan Indonesia  tertinggal jauh dibawah Negara negara Asia lainnya seperti Singapura, Jepang dan Malaysia. Bahkan jika dilihat dari indeks sumber daya manusia , salah satu indikatornya adalah sektor pendidikann, posisi Indonesia kian menurun dari tahun ke tahun. Lemahnya sumber daya di Indonesia merupakan suatu akibat dari kekeliruan pembangunan pada masa orde lama dan orde baru yang lebih menekankan pada pembangunan fisik dibandingkan mutu pendidikan. Padahal dengan meningkatnya mutu pendidikan, Indonesia akan memiliki SDM yang berkualitas yang akan mampu membantu bangkinya bangsa dari keterpurukan ekonomi.

a.       Jelaskan pendapat anda mengapa mutu pendidikan di Negara kita masih rendah dibandingkan dengan Negara negara lain?

Jawaban

 

 

b.      Kemukakan pendapat anda mengapa mutu pendidikan di Negara kita masih rendah dalam pengelolaan pendidikan untuk menghadapi abad ke 21?

Jawaban

 

 

c.       Berikan pendapat anda kondisi apa yang harus diupayakan pemerintah agar school based management dapat dilaksanakan secara efektif?

Jawaban

 

 

 

 

9.      Analisis kasus: Di suatu Sekolah Menengah Pertama yang berada di Kota Pasundan kepala sekolah adal Jakarta telah mengeluhkan kepada temanya mengenai bebannya yang berat dalam memimpin sekolahh. Pasalnya ia kurang didukung oleh personil sekolah dalam berbagai tindakan untuk mencapai visi sekolah. Ia menuturkan bahwasanya apa yang telah ia pelajari di Cambride Unisersity Australia telah ia praktekkan sebagaimana didapatkan semasa kuliah dulu ketika mengambik S2 di program atudi Administrasi Pendidikan, namun para personil sekolah tidak bekerja sebagaimana ia harapkan, bahkania diacuhkan dan dikucilkan karena dianggap sombong oleh personil sekolah lainnya yang mayoritas berasal dari Kota Pasundan ini. Setelah diidentifikasi secara langsung, para personel sekolah mengungkapkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah tidak cocok dengan gaya kerja kami sebagai orang pasundan. Dia terlalu demokratis dan bebas. Padahal kami begitu bingung dengan apa yang harus kami lakukan jika kepala sekolah meminta kami untuk melakukan sesuatu dan segala sesuatu nya diserahkan kepada kami. Kami merasa tidak tahu apa keinginan kepala sekolah dan apabila kami ada kesalahan, kepala sekolah begitu bebas memberikan koreksi dan teguran tanpa memandang apapun dan dimanapun. Akhirnya kami bekerja seadanya saja dan tidak bersemangat untuk bekerja rajin atau lebih rajin.

a.       Coba anda identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh kepala sekolah dalam memimpinn sekolah?

Jawaban

 

 

b.      Kemukakan pendapat anda mengapa personil sekolah itu tidak bertindak sebagaimana diharapkan oleh kepala sekolah?

Jawaban

 

 

c.       Solusinya apa yang akan anda tawarkan kepada kepala sekolah untuk memecahkan permasalahan kasus di atas?

Jawaban

 

d.      Teori motivasi apa yang anda gunakan untuk memecahkan hal tersebut?

Jawaban

 

 

e.       Hal hal apa yang dapat menjadikan personil sekolah menjadi puas?

Jawaban

 

 

 

 

                                                                  

 

 

 

 

 

pelaksanaan supervisi untuk peningkatan kinerja guru pada Taman Kanak-kanak Gugus III Kecamatan Lueng Bata

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

   A. Latar Belakang Masalah

Supervisi merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah. Untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian pendidikan pra-sekolah, karena pendidikan pra-sekolah merupakan satuan pendidikan yang sangat penting keberadaannya. Kegiatan supervisi pendidikan bukan hanya bertujuan untuk pengukuran unjuk kerja guru semata, melainkan juga untuk mengetahui keterbatasan-keterbatasan kemampuan guru sebagai personel sekolah dalam rangka peningkatan pengelolaan proses belajar-mengajar sehingga lebih mampu melakukan perubahan pencapaian tujuan pendidikan. Menurut Wiles (Sutisna, 1989:264), yaitu:  

Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi belajar mangajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik. Definisi ini menyatakan bahwa salah satu tanggung jawab supervisor dalam pelaksanaan aktivitasnya adalah sebagai perbaikan program pendidikan dan pengembangan kurikulum, perbaikan proses belajar-mengajar, serta pertumbuhan profesional guru.

 

Supervisi dapat diartikan sebagai layanan profesionalitas, layanan profesional tersebut terealisasi pada pemberian bantuan terhadap para personilnya. Usaha peningkatan kualitas pendidikan Taman Kanak-kanak terletak juga pada kemampuan profesional kepala sekolah  dan guru TK yang bersangkutan. Oleh karena itu, salah satu kegiatan yang harus dilakukan dalam usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan di TK adalah pembinaan kepala dan guru melalui kegiatan supervisi pendidikan.


 

 
Dalam rangka peningkatan kinerja guru, pengawas sekolah sebagai supervisor pendidikan dapat berperan serta dalam upaya pembinaan guru secara sistematis, berkala, dan berkesinambungan. Kegiatan supervisi merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pengawas sekolah dalam meningkatkan kinerja guru dan kepala sekolah. Karena dapat menentukan kondisi-kondisi dan syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan pendidikan, supervisi yang diberikan kepada guru bertujuan mendukung keberhasilan peserta didiknya untuk mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Pelaksanaan supervisi merupakan tanggung jawab supervisor sebagai pembaharuan dan perbaikan program pendidikan selalu berusaha untuk memperbaiki/mengembangkan potensi guru melalui pemberian bantuan serta tindak lanjut dalam proses pembelajaran.


Usaha peningkatan kualitas pendidikan taman kanak-kanak sebahagian besar tergantung pada kegiatan pembinaan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar bagi peserta didiknya, Kegiatan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar yang dimaksudkan disini adalah kegiatan merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan belajar mengajar, kemampuan mengevaluasi peserta didik, dan melaporkan output yang diperoleh kepada orang tua /wali murid, sebab dalam Kurikulum Taman Kanak-kanak guru harus mengetahui berbagai hal, seperti: dalam kegiatan proses belajar mengajar terutama menguasai materi bahan ajar, menentukan metode dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan, kemampuan, dan lingkungan anak didik, menciptakan dan memanfaatkan media agar menunjang pembelajaran. Dalam hal ini, untuk meningkatkan kualitas pendidikan terletak juga pada kemampuan professional guru Taman Kanak-kanak.

Suatu profesi selalu tumbuh dan berkembang, usaha dalam membantu pertumbuhan dan pengembangan profesi kependidikan yang sangat dominan merupakan salah satu peningkatan mutu pendidikan, diawali dengan peningkatan sumber daya manusianya. Berbagai usaha perbaikan dan peningkatan kualitas guru yang baik melalui berbagai pembinaan, pengawasan yang keterlibatan langsung dalam pembelajaran di sekolah. Proses belajar mengajar yang dilaksanakan guru membutuhkan bantuan pengawas sebagai tenaga kependidikan yang berada digaris terdepan dalam mencerdaskan bangsa, sedangkan guru berhadapan langsung dengan berbagai hal dimana dirinya tidak dapat memecahkan masalah secara menyeluruh tanpa bantuan dari pihak lain, terutama dari pengawas dan kepala sekolah.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawas tersebut secara efektif dan efisien, diperlukan kompetensi. Kompetensi ialah kemampuan yang harus dimiliki pengawas sekolah dalam membina guru yang dituntut untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Menurut Usman (2009:608) merumuskan bahwa:

Kompetensi Pengawasan sekolah/madrasah adalah seperangkat kemampuan yang mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku yang harus dimiliki dan dikuasai pengawas sekolah/madrasah secara terpadu dan ditampilkan dalam tindakannya untuk peningkatan mutu pendidikan pada sekolah madrasah yang dibinanya. Makna kompetensi pengawas sekolah/madrasah yang terkandung dalam rumusan ini pada hakikatnya tercermin dalam pola pikir, pola rasa, pola tindak pengawas sekolah/madrasah dalam melaksanakan tugas kepengawasan.

 

Untuk mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan pelaksanaan supervisi merupakan tanggung jawab supervisor sebagai pembaharuan dan perbaikan program pendidikan, ia harus selalu berusaha untuk memperbaiki/mengembangkan potensi guru melalui pemberian bantuan serta tindak lanjut dalam proses pembelajaran dari pihak kepengawasan. Supervisor berfungsi membantu guru memberi motivasi, mengajak mengikutsertakan, mendorong guru untuk menerapkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas mengajar serta mengembangkan kemampuan sendiri. Guru dibekali juga dengan tanggung jawab terhadap tugas, menumbuhkan motivasi kerja, dan memiliki perhatian yang sunguh-sungguh terhadap tugas. Supervisor yang baik selalu merasa membimbing, mengarahkan dengan penemuan-penemuannya yang telah didapat dari hasil-hasil penelitian pendidikan dan sumber pemimpin atau sumber dalam segala bidang supervisi perbaikan pengajaran. Pengawas harus senantiasa berupaya mengikuti perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya bidang pendidikan termasuk perubahan dan pembaharuan paradigma pendidikan, serta isu-isu stratejik yang sedang berkembang berkaitan, dan tantangan globalisasi. Pengawas diharapkan dapat memberi masukan, saran bahkan motivasi dan semangat para guru agar mencoba menciptakan, menerapkan gagasan, pengetahuan, dan ketrampilannya di kelas. Pengawas dituntut mampu mengembangkan profesionalitas dan kompetensi yang utuh dan komperhensif

Pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti terkait dengan pelaksanaan supervisi untuk meningkatkan kinerja guru ditemukan beberapa kenyataan, sebagai berikut: (1) Sebahagian guru masih kurang memahami penyusunan program semester/silabus Taman Kanak-kanak, (2) Masih ada guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar tidak menjalankan Pembelajaran menurut prinsip belajar di Taman Kanak-kanak yaitu “belajar sambil bermain atau bermain seraya belajar”, anak cendrung diberi hafalan-hafalan seperti pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar, (3) Kepala sekolah kurang melaksanakan supervisi kelas.

Dari berbagai kenyataan diatas, yang menjadi permasalahan adalah bagaimana teknik yang dilakukan pengawas sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di Gugus III Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh, sehingga tercapai sasaran dan memperoleh hasil yang optimal serta memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas proses pembelajaran dan mutu pendidikan. Pelaksanaan supervisi di Taman Kanak-kanak ada tiga yaitu supervisi kelas tanpa pemberitahuan/dadakan, supervisi melalui pemberitahuan terlebih dahulu, dan supervisi undangan (guru mengundang pengawas/kepala sekolah untuk melakukan supervisi kelas).

 

B.  Rumusan Masalah

Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada upaya untuk mengetahui perencanaan, strategi, dan evaluasi yang dilakukan oleh pengawas dalam membimbing guru Taman Kanak-kanak. Fokus dari penelitian ini adalah “Bagaimanakah Pelaksanaan Supervisi Oleh Pengawas Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Taman Kanak-kanak di Gugus III Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh?

 

C.  Tujuan Penelitian

Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan supervisi oleh pengawas sekolah dalam meningkatkan kinerja guru pada Gugus III kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh.

Sedangkan tujuan secara khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang:

1)   Perencanaan program supervisi oleh pengawas sekolah dalam rangka meningkatkan kinerja guru pada Taman Kanak-kanak Gugus III Kecamatan Lueng Bata.

2)   Strategi yang dilaksanakan oleh pengawas sekolah dalam meningkatkan kinerja guru Taman Kanak-kanak Gugus III Kecamatan Lueng Bata.

3)   Hambatan yang dihadapi pengawas sekolah dalam meningkatkan kinerja guru pada Taman Kanak-kanak Gugus III Kecamatan Lueng Bata.

 

D.  Pertanyaan Penelitian

Untuk melengkapi fokus penelitian sebagaimana dijelaskan di atas, dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1)   Bagaimanakah program supervisi pengawas sekolah dalam merumuskan program kerjanya di Gugus III Kecamatan Lueng Bata?

2)   Bagaimanakah strategi pelaksanaan supervisi pengawas dalam meningkatkan kinerja guru di Gugus III Kecamatan Lueng Bata?

3)   Hambatan yang dihadapi pengawas dalam pelaksanaan supervisi untuk peningkatan kinerja guru pada Taman Kanak-kanak Gugus III Kecamatan Lueng Bata?

E.  Manfaat Penelitian

Secara teoretis, penelitian ini dapat bermanfaat dan memberi masukan bagi pengembangan ilmu administrasi pendidikan, khususnya manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan pengawas sekolah dalam meningkatkan kinerja guru.

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi:

1)   Kepala Dinas Pendidikan, dalam menentukan kriteria rekruitmen dan pengembangan kepengawasan.

2)   Pengawas sebagai pengevaluasian program dan pelaksanaan supervisi dalam meningkatkan kinerja guru TK.

3)   Kepala sekolah sebagai Pengelolaan program pendidikan dan meningkatkan pelaksanaan pengawasan dalam meningkatkan motivasi dalam proses pembelajaran di TK.

4)   Guru, sebagai masukan dalam implementasi kurikulum dan pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas serta upaya peningkatan mutu pendidikan.

 

F.   Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Berdasarkan kajian pustaka yang dilakukan, berikut ini dikemukakan beberapa penelitian yang ada kaitannya dengan variabel yang diteliti sebagai berikut:

Safiah (2009) mengemukakan bahwa: “Supervisi pengawas sangat berkolerasi dengan kinerja guru. Hal ini sangat berdampak positf bagi peningkatan kualitas pendidikan, semakin profesional pengawas, semakin mudah guru diarahkan, dibimbing dan dibina dalam peningkatan kemampuan mengajar, dengan demikian pengawas secara berkala harus mengawasi guru dalam proses pembelajaran terutama kunjungan kelas, observasi kelas yang menyangkut menyampaikan materi penggunaan media, metode dan melaksanakan evaluasi ”rekomendasi” terdapat pengaruh positif dan signifikan supervisi pengawas terhadap kinerja guru pada SMA Negeri Kota Banda Aceh. Terdapat pengaruh positif dan signifikan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru pada SMA Negeri Kota Banda Aceh. terdapat pengaruh positif dan signifikan supervisi pengawas dan Kepala sekolah terhadap kinerja guru pada SMA Negeri Kota Banda Aceh”.

Zahari (2010) mengemukakan: “(1) program pengawas pendidikan jasmani dalam melakukan supervisi tidak dilakukan secara jelas dan terencana, kepala sekolah tidak pernah dilibatkan dalam penyusunan program supervisi, sehingga guru pendidikan jasmani kurang mendapat pembinaan yang sistematis dan berkelanjutan dari pengawas, (2) strategi pelaksanaan supervisi oleh pengawas pendidikan jasmani tidak diterapkan sebagaimana mestinya, pengawas hanya membuat pertemuan dengan guru tentang kelengkapan administrasii semata, (3) kendala-kendala yang dihadapi pada pelaksanaan supervisi oleh pengawas pendidikan jasmani adalah tidak adanya pengawas khusus untuk bidang studi pendidikan jasmani dan kurangnya koordinasi pengawas dengan pihak sekolah baik dalam penyusunan program, maupun pelaksanaan program supervisi bagi guru pendidikan jasmani sehingga pembinaannya belum optimal”.

Alam (2010) mengemukakan bahwa: “Program pelaksanaan supervisi pengajaran belum maksimal karena kompetensi dan kualifikasi akademik pengawas belum memenuhi standar, serta rasio pengawas dengan sekolah binaan cukup besar, sehingga pembinaan pembelajaran kurang efektif dan efisien yang akhirnya peningkatan kompetensi guru belum memadai”.

Hausmini (2011) mengemukakan bahwa: (1) Kegiatan supervisi yang dilaksanakan pengawas sekolah dalam meningkatkan profesional guru melalui: (a) kegiatan kelompok, dilakukan dengan  meningkatkan hubungan kerja sama yg harmonis antar guru, dan memotivasi keterlibatan guru dalam kelompok, dan (b) kegiatan belajar individual guru, dilakukan pengawas sekolah dengan meningkatkan  kemampuan akademik guru (penyusunan program pengajaran,pelaksanaan program pengajaran, pelaksanaan program pengajaran serta evaluasi hasil proses belajar) dan meningkatkan rasa social guru dengan pembinaan mental, moral, fisik dan artistic. (2) Teknik supervisi yang dilaksanakan pengawas sekolah adalah  mengadakan diskusi kelompok, mengadakan kunjungan guru, mengadakan pembicaraan individual dan mengadakan stimulasi pembelajaran. (3) Faktor-faktor peluang pelaksanaan Supervisi oleh pengawas sekolah yaitu: (a) kepemimpinan kepala sekolah dalam memotivasi, dan mensejahterakan guru, (b) melakukan kerja sama dengan guru dalam melaksanakan program, dan (c) adanya motivasi guru untuk meningkatkan motivasi mengajar. Sedangkan faktor-faktor penghambat pengawas sekolah dalam melaksanakan supervisi (a) kurangnya kemampuan kepala sekolah dalam hal ketersediaan waktu melaksanakan supervisi, belum adanya teknik.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa orang mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan yang terdahulu dapat penulis simpulkan bahwa: Supervisi pengawas sangat berkolerasi dengan kinerja guru. Hal ini sangat berdampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan, semakin profesional pengawas, semakin mudah guru diarahkan, dibimbing dan dibina dalam peningkatan kemampuan penyusunan perencanaan program pengajaran, dan peningkatan kemampuan mengajar. terdapat pengaruh positif dan signifikan supervisi pengawas dan Kepala sekolah terhadap kinerja guru.

Untuk pengawas bidang studi pendidikan jasmani tidak ada pengawas khusus bidang studi, pengawas dalam melaksanakan supervisi tidak melakukan secara jelas dan terencana, sehingga guru bidang studi pendidikan jasmani kurang mendapatkan pembinaan yang sistematis dan berkelanjutan dari pengawas. Penyusunan program pelaksanaan supervisi pengajaran pendidikan jasmani belum melibatkan kepala sekolah,  dan belum terlaksananya supervisi diterapkan sebagaimana mestinya sehingga pembinaannya belum optimal. Usaha pembinaan pengawas belum maksimal karena kompetensi dan kualifikasi akademik pengawas belum memenuhi standar, serta rasio pengawas dengan sekolah binaan cukup besar, sehingga pembinaan pembelajaran kurang efektif dan efisien yang akhirnya peningkatan kompetensi guru belum memadai.

Kegiatan supervisi yang dilaksanakan pengawas sekolah dalam meningkatkan profesional guru melalui kegiatan kelompok, kegiatan belajar individual dan memotivasi keterlibatan guru dalam kegiatan, meningkatkan rasa sosial guru dengan pembinaan mental, moral, fisik dan artistik. Teknik supervisi yang dilaksanakan pengawas sekolah adalah mengadakan diskusi kelompok, mengadakan kunjungan guru, mengadakan pembicaraan individual dan mengadakan stimulasi pembelajaran. Faktor-faktor peluang pelaksanaan Supervisi oleh pengawas kepemimpinan kepala sekolah dalam memotivasi, dan mensejahterakan guru, Sedangkan faktor-faktor penghambat pengawas sekolah dalam melaksanakan supervisi kurangnya kemampuan kepala sekolah dalam hal ketersediaan waktu melaksanakan supervisi, belum adanya teknik.

Pengawas sekolah memiliki peran sebagai supervisor dapat berjalan dengan efektif apabila pengawas dengan kepala sekolah benar-benar melaksanakan pembinaan peningkatan kemampuan profesionalitas guru sesuai dengan tingkat kebutuhan permasalahan yang dihadapi guru, dan konsisten terhadap pelaksanaan tugasnya secara berkala mengawasi guru dalam proses pembelajaran terutama kunjungan kelas, observasi kelas yang menyangkut menyampaikan materi, penggunaan media, metode dan melaksanakan evaluasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut yang dipandang perlu perhatian khusus kepada peningkatan profesional pengawas sekolah terutama peningkatan kualifikasi akademik pengawas, dan pengangkatan pengawas bidang studi untuk sekolah dasar, menengah, dan lanjutan. Peningkatan wawasan pengawas sekolah dalam penguasaan ICT harus ditingkatkan sesuai dengan perkembangan era globalisasi yang semakin membantu dalam pengelolaan pendidikan saat ini. Pengawas untuk menentukan langkah dan strategi dalam menentukan prosedur kerja kepengawasan, perlu berkolaborasi dengan kepala sekolah dan guru agar dalam melaksanakan tugasnya sejalan dengan arah pengembangan sekolah yang telah ditetapkan dalam program kerja kepala sekolah, pengembangan kualitas SDM, inovasi, mutu sekolah binaannya.

Kata Mutiara Untuk Skripsi 2020

 

Alhamdulillahirabbila’lamin…….

Terima Kasih, Ya Allah…………..

 

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu

dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat

(Q.S. Al Mujaadilah: 11)

 

Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta),

ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya,

niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan kalimat Allah).

Sesungghunya Allah Maha perkasa dan Maha bijaksana.

(Q.S.Luqman: 27)

Ya Allah……..

Engkau telah menganugerahkan kepadaku waktu dan kesempatan untuk menuntut ilmu, dimana waktu yang aku lalui sangat sulit, dengan segala keterbatasanku dalam menggapai cita-cita, kesempatan yang telah engkau tentukan ini ingin mempersembahkan yang terbaik dan bermakna bagi anak-anakku tercinta dan suami  tersayang “karena ilmu adalah warisan yang paling baik.”

Ya Allah…..

Aku bersimpuh kepada-Mu dengan harapan dan doa

aku mohon jangan padamkan semangatku untuk menimba ilmu

 yang bermanfaat bagiku untuk berbakti kepada-MU

semoga ilmu ini semakin menyadarkan aku akan kebesaran-Mu


menjadikan aku lebih arif dan bijaksana dalam menjalani hidup ini.