pelaksanaan supervisi untuk peningkatan kinerja guru pada Taman Kanak-kanak Gugus III Kecamatan Lueng Bata

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

   A. Latar Belakang Masalah

Supervisi merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah. Untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian pendidikan pra-sekolah, karena pendidikan pra-sekolah merupakan satuan pendidikan yang sangat penting keberadaannya. Kegiatan supervisi pendidikan bukan hanya bertujuan untuk pengukuran unjuk kerja guru semata, melainkan juga untuk mengetahui keterbatasan-keterbatasan kemampuan guru sebagai personel sekolah dalam rangka peningkatan pengelolaan proses belajar-mengajar sehingga lebih mampu melakukan perubahan pencapaian tujuan pendidikan. Menurut Wiles (Sutisna, 1989:264), yaitu:  

Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi belajar mangajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik. Definisi ini menyatakan bahwa salah satu tanggung jawab supervisor dalam pelaksanaan aktivitasnya adalah sebagai perbaikan program pendidikan dan pengembangan kurikulum, perbaikan proses belajar-mengajar, serta pertumbuhan profesional guru.

 

Supervisi dapat diartikan sebagai layanan profesionalitas, layanan profesional tersebut terealisasi pada pemberian bantuan terhadap para personilnya. Usaha peningkatan kualitas pendidikan Taman Kanak-kanak terletak juga pada kemampuan profesional kepala sekolah  dan guru TK yang bersangkutan. Oleh karena itu, salah satu kegiatan yang harus dilakukan dalam usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan di TK adalah pembinaan kepala dan guru melalui kegiatan supervisi pendidikan.


 

 
Dalam rangka peningkatan kinerja guru, pengawas sekolah sebagai supervisor pendidikan dapat berperan serta dalam upaya pembinaan guru secara sistematis, berkala, dan berkesinambungan. Kegiatan supervisi merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pengawas sekolah dalam meningkatkan kinerja guru dan kepala sekolah. Karena dapat menentukan kondisi-kondisi dan syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan pendidikan, supervisi yang diberikan kepada guru bertujuan mendukung keberhasilan peserta didiknya untuk mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Pelaksanaan supervisi merupakan tanggung jawab supervisor sebagai pembaharuan dan perbaikan program pendidikan selalu berusaha untuk memperbaiki/mengembangkan potensi guru melalui pemberian bantuan serta tindak lanjut dalam proses pembelajaran.


Usaha peningkatan kualitas pendidikan taman kanak-kanak sebahagian besar tergantung pada kegiatan pembinaan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar bagi peserta didiknya, Kegiatan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar yang dimaksudkan disini adalah kegiatan merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan belajar mengajar, kemampuan mengevaluasi peserta didik, dan melaporkan output yang diperoleh kepada orang tua /wali murid, sebab dalam Kurikulum Taman Kanak-kanak guru harus mengetahui berbagai hal, seperti: dalam kegiatan proses belajar mengajar terutama menguasai materi bahan ajar, menentukan metode dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan, kemampuan, dan lingkungan anak didik, menciptakan dan memanfaatkan media agar menunjang pembelajaran. Dalam hal ini, untuk meningkatkan kualitas pendidikan terletak juga pada kemampuan professional guru Taman Kanak-kanak.

Suatu profesi selalu tumbuh dan berkembang, usaha dalam membantu pertumbuhan dan pengembangan profesi kependidikan yang sangat dominan merupakan salah satu peningkatan mutu pendidikan, diawali dengan peningkatan sumber daya manusianya. Berbagai usaha perbaikan dan peningkatan kualitas guru yang baik melalui berbagai pembinaan, pengawasan yang keterlibatan langsung dalam pembelajaran di sekolah. Proses belajar mengajar yang dilaksanakan guru membutuhkan bantuan pengawas sebagai tenaga kependidikan yang berada digaris terdepan dalam mencerdaskan bangsa, sedangkan guru berhadapan langsung dengan berbagai hal dimana dirinya tidak dapat memecahkan masalah secara menyeluruh tanpa bantuan dari pihak lain, terutama dari pengawas dan kepala sekolah.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawas tersebut secara efektif dan efisien, diperlukan kompetensi. Kompetensi ialah kemampuan yang harus dimiliki pengawas sekolah dalam membina guru yang dituntut untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Menurut Usman (2009:608) merumuskan bahwa:

Kompetensi Pengawasan sekolah/madrasah adalah seperangkat kemampuan yang mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku yang harus dimiliki dan dikuasai pengawas sekolah/madrasah secara terpadu dan ditampilkan dalam tindakannya untuk peningkatan mutu pendidikan pada sekolah madrasah yang dibinanya. Makna kompetensi pengawas sekolah/madrasah yang terkandung dalam rumusan ini pada hakikatnya tercermin dalam pola pikir, pola rasa, pola tindak pengawas sekolah/madrasah dalam melaksanakan tugas kepengawasan.

 

Untuk mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan pelaksanaan supervisi merupakan tanggung jawab supervisor sebagai pembaharuan dan perbaikan program pendidikan, ia harus selalu berusaha untuk memperbaiki/mengembangkan potensi guru melalui pemberian bantuan serta tindak lanjut dalam proses pembelajaran dari pihak kepengawasan. Supervisor berfungsi membantu guru memberi motivasi, mengajak mengikutsertakan, mendorong guru untuk menerapkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas mengajar serta mengembangkan kemampuan sendiri. Guru dibekali juga dengan tanggung jawab terhadap tugas, menumbuhkan motivasi kerja, dan memiliki perhatian yang sunguh-sungguh terhadap tugas. Supervisor yang baik selalu merasa membimbing, mengarahkan dengan penemuan-penemuannya yang telah didapat dari hasil-hasil penelitian pendidikan dan sumber pemimpin atau sumber dalam segala bidang supervisi perbaikan pengajaran. Pengawas harus senantiasa berupaya mengikuti perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya bidang pendidikan termasuk perubahan dan pembaharuan paradigma pendidikan, serta isu-isu stratejik yang sedang berkembang berkaitan, dan tantangan globalisasi. Pengawas diharapkan dapat memberi masukan, saran bahkan motivasi dan semangat para guru agar mencoba menciptakan, menerapkan gagasan, pengetahuan, dan ketrampilannya di kelas. Pengawas dituntut mampu mengembangkan profesionalitas dan kompetensi yang utuh dan komperhensif

Pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti terkait dengan pelaksanaan supervisi untuk meningkatkan kinerja guru ditemukan beberapa kenyataan, sebagai berikut: (1) Sebahagian guru masih kurang memahami penyusunan program semester/silabus Taman Kanak-kanak, (2) Masih ada guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar tidak menjalankan Pembelajaran menurut prinsip belajar di Taman Kanak-kanak yaitu “belajar sambil bermain atau bermain seraya belajar”, anak cendrung diberi hafalan-hafalan seperti pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar, (3) Kepala sekolah kurang melaksanakan supervisi kelas.

Dari berbagai kenyataan diatas, yang menjadi permasalahan adalah bagaimana teknik yang dilakukan pengawas sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di Gugus III Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh, sehingga tercapai sasaran dan memperoleh hasil yang optimal serta memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas proses pembelajaran dan mutu pendidikan. Pelaksanaan supervisi di Taman Kanak-kanak ada tiga yaitu supervisi kelas tanpa pemberitahuan/dadakan, supervisi melalui pemberitahuan terlebih dahulu, dan supervisi undangan (guru mengundang pengawas/kepala sekolah untuk melakukan supervisi kelas).

 

B.  Rumusan Masalah

Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada upaya untuk mengetahui perencanaan, strategi, dan evaluasi yang dilakukan oleh pengawas dalam membimbing guru Taman Kanak-kanak. Fokus dari penelitian ini adalah “Bagaimanakah Pelaksanaan Supervisi Oleh Pengawas Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Taman Kanak-kanak di Gugus III Kecamatan Lueng Bata Banda Aceh?

 

C.  Tujuan Penelitian

Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan supervisi oleh pengawas sekolah dalam meningkatkan kinerja guru pada Gugus III kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh.

Sedangkan tujuan secara khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang:

1)   Perencanaan program supervisi oleh pengawas sekolah dalam rangka meningkatkan kinerja guru pada Taman Kanak-kanak Gugus III Kecamatan Lueng Bata.

2)   Strategi yang dilaksanakan oleh pengawas sekolah dalam meningkatkan kinerja guru Taman Kanak-kanak Gugus III Kecamatan Lueng Bata.

3)   Hambatan yang dihadapi pengawas sekolah dalam meningkatkan kinerja guru pada Taman Kanak-kanak Gugus III Kecamatan Lueng Bata.

 

D.  Pertanyaan Penelitian

Untuk melengkapi fokus penelitian sebagaimana dijelaskan di atas, dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1)   Bagaimanakah program supervisi pengawas sekolah dalam merumuskan program kerjanya di Gugus III Kecamatan Lueng Bata?

2)   Bagaimanakah strategi pelaksanaan supervisi pengawas dalam meningkatkan kinerja guru di Gugus III Kecamatan Lueng Bata?

3)   Hambatan yang dihadapi pengawas dalam pelaksanaan supervisi untuk peningkatan kinerja guru pada Taman Kanak-kanak Gugus III Kecamatan Lueng Bata?

E.  Manfaat Penelitian

Secara teoretis, penelitian ini dapat bermanfaat dan memberi masukan bagi pengembangan ilmu administrasi pendidikan, khususnya manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan pengawas sekolah dalam meningkatkan kinerja guru.

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi:

1)   Kepala Dinas Pendidikan, dalam menentukan kriteria rekruitmen dan pengembangan kepengawasan.

2)   Pengawas sebagai pengevaluasian program dan pelaksanaan supervisi dalam meningkatkan kinerja guru TK.

3)   Kepala sekolah sebagai Pengelolaan program pendidikan dan meningkatkan pelaksanaan pengawasan dalam meningkatkan motivasi dalam proses pembelajaran di TK.

4)   Guru, sebagai masukan dalam implementasi kurikulum dan pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas serta upaya peningkatan mutu pendidikan.

 

F.   Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Berdasarkan kajian pustaka yang dilakukan, berikut ini dikemukakan beberapa penelitian yang ada kaitannya dengan variabel yang diteliti sebagai berikut:

Safiah (2009) mengemukakan bahwa: “Supervisi pengawas sangat berkolerasi dengan kinerja guru. Hal ini sangat berdampak positf bagi peningkatan kualitas pendidikan, semakin profesional pengawas, semakin mudah guru diarahkan, dibimbing dan dibina dalam peningkatan kemampuan mengajar, dengan demikian pengawas secara berkala harus mengawasi guru dalam proses pembelajaran terutama kunjungan kelas, observasi kelas yang menyangkut menyampaikan materi penggunaan media, metode dan melaksanakan evaluasi ”rekomendasi” terdapat pengaruh positif dan signifikan supervisi pengawas terhadap kinerja guru pada SMA Negeri Kota Banda Aceh. Terdapat pengaruh positif dan signifikan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru pada SMA Negeri Kota Banda Aceh. terdapat pengaruh positif dan signifikan supervisi pengawas dan Kepala sekolah terhadap kinerja guru pada SMA Negeri Kota Banda Aceh”.

Zahari (2010) mengemukakan: “(1) program pengawas pendidikan jasmani dalam melakukan supervisi tidak dilakukan secara jelas dan terencana, kepala sekolah tidak pernah dilibatkan dalam penyusunan program supervisi, sehingga guru pendidikan jasmani kurang mendapat pembinaan yang sistematis dan berkelanjutan dari pengawas, (2) strategi pelaksanaan supervisi oleh pengawas pendidikan jasmani tidak diterapkan sebagaimana mestinya, pengawas hanya membuat pertemuan dengan guru tentang kelengkapan administrasii semata, (3) kendala-kendala yang dihadapi pada pelaksanaan supervisi oleh pengawas pendidikan jasmani adalah tidak adanya pengawas khusus untuk bidang studi pendidikan jasmani dan kurangnya koordinasi pengawas dengan pihak sekolah baik dalam penyusunan program, maupun pelaksanaan program supervisi bagi guru pendidikan jasmani sehingga pembinaannya belum optimal”.

Alam (2010) mengemukakan bahwa: “Program pelaksanaan supervisi pengajaran belum maksimal karena kompetensi dan kualifikasi akademik pengawas belum memenuhi standar, serta rasio pengawas dengan sekolah binaan cukup besar, sehingga pembinaan pembelajaran kurang efektif dan efisien yang akhirnya peningkatan kompetensi guru belum memadai”.

Hausmini (2011) mengemukakan bahwa: (1) Kegiatan supervisi yang dilaksanakan pengawas sekolah dalam meningkatkan profesional guru melalui: (a) kegiatan kelompok, dilakukan dengan  meningkatkan hubungan kerja sama yg harmonis antar guru, dan memotivasi keterlibatan guru dalam kelompok, dan (b) kegiatan belajar individual guru, dilakukan pengawas sekolah dengan meningkatkan  kemampuan akademik guru (penyusunan program pengajaran,pelaksanaan program pengajaran, pelaksanaan program pengajaran serta evaluasi hasil proses belajar) dan meningkatkan rasa social guru dengan pembinaan mental, moral, fisik dan artistic. (2) Teknik supervisi yang dilaksanakan pengawas sekolah adalah  mengadakan diskusi kelompok, mengadakan kunjungan guru, mengadakan pembicaraan individual dan mengadakan stimulasi pembelajaran. (3) Faktor-faktor peluang pelaksanaan Supervisi oleh pengawas sekolah yaitu: (a) kepemimpinan kepala sekolah dalam memotivasi, dan mensejahterakan guru, (b) melakukan kerja sama dengan guru dalam melaksanakan program, dan (c) adanya motivasi guru untuk meningkatkan motivasi mengajar. Sedangkan faktor-faktor penghambat pengawas sekolah dalam melaksanakan supervisi (a) kurangnya kemampuan kepala sekolah dalam hal ketersediaan waktu melaksanakan supervisi, belum adanya teknik.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa orang mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan yang terdahulu dapat penulis simpulkan bahwa: Supervisi pengawas sangat berkolerasi dengan kinerja guru. Hal ini sangat berdampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan, semakin profesional pengawas, semakin mudah guru diarahkan, dibimbing dan dibina dalam peningkatan kemampuan penyusunan perencanaan program pengajaran, dan peningkatan kemampuan mengajar. terdapat pengaruh positif dan signifikan supervisi pengawas dan Kepala sekolah terhadap kinerja guru.

Untuk pengawas bidang studi pendidikan jasmani tidak ada pengawas khusus bidang studi, pengawas dalam melaksanakan supervisi tidak melakukan secara jelas dan terencana, sehingga guru bidang studi pendidikan jasmani kurang mendapatkan pembinaan yang sistematis dan berkelanjutan dari pengawas. Penyusunan program pelaksanaan supervisi pengajaran pendidikan jasmani belum melibatkan kepala sekolah,  dan belum terlaksananya supervisi diterapkan sebagaimana mestinya sehingga pembinaannya belum optimal. Usaha pembinaan pengawas belum maksimal karena kompetensi dan kualifikasi akademik pengawas belum memenuhi standar, serta rasio pengawas dengan sekolah binaan cukup besar, sehingga pembinaan pembelajaran kurang efektif dan efisien yang akhirnya peningkatan kompetensi guru belum memadai.

Kegiatan supervisi yang dilaksanakan pengawas sekolah dalam meningkatkan profesional guru melalui kegiatan kelompok, kegiatan belajar individual dan memotivasi keterlibatan guru dalam kegiatan, meningkatkan rasa sosial guru dengan pembinaan mental, moral, fisik dan artistik. Teknik supervisi yang dilaksanakan pengawas sekolah adalah mengadakan diskusi kelompok, mengadakan kunjungan guru, mengadakan pembicaraan individual dan mengadakan stimulasi pembelajaran. Faktor-faktor peluang pelaksanaan Supervisi oleh pengawas kepemimpinan kepala sekolah dalam memotivasi, dan mensejahterakan guru, Sedangkan faktor-faktor penghambat pengawas sekolah dalam melaksanakan supervisi kurangnya kemampuan kepala sekolah dalam hal ketersediaan waktu melaksanakan supervisi, belum adanya teknik.

Pengawas sekolah memiliki peran sebagai supervisor dapat berjalan dengan efektif apabila pengawas dengan kepala sekolah benar-benar melaksanakan pembinaan peningkatan kemampuan profesionalitas guru sesuai dengan tingkat kebutuhan permasalahan yang dihadapi guru, dan konsisten terhadap pelaksanaan tugasnya secara berkala mengawasi guru dalam proses pembelajaran terutama kunjungan kelas, observasi kelas yang menyangkut menyampaikan materi, penggunaan media, metode dan melaksanakan evaluasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut yang dipandang perlu perhatian khusus kepada peningkatan profesional pengawas sekolah terutama peningkatan kualifikasi akademik pengawas, dan pengangkatan pengawas bidang studi untuk sekolah dasar, menengah, dan lanjutan. Peningkatan wawasan pengawas sekolah dalam penguasaan ICT harus ditingkatkan sesuai dengan perkembangan era globalisasi yang semakin membantu dalam pengelolaan pendidikan saat ini. Pengawas untuk menentukan langkah dan strategi dalam menentukan prosedur kerja kepengawasan, perlu berkolaborasi dengan kepala sekolah dan guru agar dalam melaksanakan tugasnya sejalan dengan arah pengembangan sekolah yang telah ditetapkan dalam program kerja kepala sekolah, pengembangan kualitas SDM, inovasi, mutu sekolah binaannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Herzberg dan Teori Maslow

Makalah Aves

PERENCANAAN SUMBER DAYA PENDIDIKAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN