Jumat, 10 Januari 2025
Kamis, 09 Januari 2025
Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi
Dari
beberapa sumber dapat kite temukan bahwa kurikulum dapat dimaknai dalam tiga
konteks, yaitu kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran, kurikulum sebagai
pengalaman belajar, dan kurikulum sebagai perencanaan program belajar.Pengertian
kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta
didik, merupakan konsep kurikulum yang sampai seat ini banyak mewarnai
teori-teori dan praktik pendidikan (Saylor, Alexander, Lewis, 1981). Kurikulum
sebagai sejumlah mata pelajaran sering dihubungkan dengan usaha untuk
memperoleh ijazah; sedangkan ijazah itu sendiri menggambarkan. kemampuan. Oleh
karena itu, hanya orang yang telah memperoleh kemampuan sesuai standar tertentu
yang akan memperoleh ijazah. Pengertian kurikulum sebagai mata dan isi
pelajaran dapat ditemukan dari definisi yang dikemukakan oleh Robert M.
Hutchins (1936) yang menyatakan: “The
curriculum should include grammar, reading, thetoric and logic, and mathematic,
and addition at the scondary level introduce the great-, kooks of the western
world”. Sebagai mata pelajaran yang harus dikuasai oleh anak didik, dalam
proses perencanaannya kurikulum memiliki ketentuan sebagai berikut:
- Perencanaan
kurikulum biasanya menggunakan judgment
ahli bidang studi. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor sosial dan
faktor pendidikan, ahli tersebut menentukan mata pelajaran apa yang harus
diajarkan pada siswa.
-
2
- Perencanaan
dan implementasi kurikulum ditekankan kepada penggunaan metode dan
strategi pembelajaran yang memungkinkan anak didik dapat menguasai materi
pelajaran, semacam menggunakan pendekatan ekspositori.
Pengertian
kurikulum sebagai pengalaman belajar, mengandung makna bahwa kurikulum adalah
seluruh kegiatan yang dilakukan siswa baik di dalam maupun di luar sekolah asal
kegiatan tersebut berada di bawah tanggung jawab guru (sekolah). Yang dimaksud
dengan kegiatan itu tidak terbatas pada kegiatan intra ataupun ekstra
kurikuler. Apa pun yang dilakukan siswa asal saja ada di bawah tanggung jawab
dan bimbingan guru, itu adalah kurikulum. Misalnya kegiatan anak mengerjakan
pekerjaan rumah, mengerjakan tugas kelompok, mengadakan observasi, wawancara,
dan lain sebagainya, itu merupakan hagian dari kurikulum, karena memang
pekerjaan-pekerjaan itu adalah tugas-tugas yang diberikan guru dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan seperti yang diprogramkan oleh sekolah. Banyak tokoh
yang menganggap kurikulum sebagai pengalaman, (Ii antaranya adalah Hollis L.
Caswell dan Doak S. Campbell (1935), yang menyatakan bahwa kurikulum adalah:
"All of the experiences children
have under the guidance of teacher".
Lebih
jelas lagi dikemukakan oleh H.H. Giles. ST, McCutchen, dan A.N. Zechiel:
"The curriculum... the total experience with which the school deals in
educating young people".
Pendapat-pendapat
di atas selanjutnya diikuti oleh tokoh pendidikan berikutnya seperti Romine
(1945) yang mengatakan:
"Curriculum is interpreted to mean all of the
organized courses, activities, and experiences which pupils have under
direction of the school, whether in the classroom or not".
Pendapat
yang hampir sama diberikan oleh Harold Alberty (1965). Bagi dia kurikulum itu
adalah:
"All of the activities that are provided for the
students by the school".
Demikian
juga Saylor dan Alexander (1956) yang menyatakan:
"The curriculum is the sum total of school's efforts
to influence learning, whether in the classroom, on the playground, or out of
school ".
Bagi
mereka, kurikulum itu bukan hanya menyangkut mata pelajaran yang harus
dipelajari, akan tetapi menyangkut seluruh usaha sekolah untuk memengaruhi
siswa belajar baik di dalam maupun di luar kelas atau bahkan di luar sekolah.
Kalaulah kurikulum dianggap sebagai pengalaman atau seluruh aktivitas siswa,
maka untuk memahami kurikulum sekolah, tidak cukup hanya dengan melihat dokumen
kurikulum sebagai suatu program tertulis, akan tetapi juga bagaimana proses
pembelajaran yang dilakukan anak didik baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Hal ini harus dipahami, sebab kaitannya sangat erat dengan evaluasi
keberhasilan pelaksanaan suatu kurikulum, yaitu bahwa pencapaian target
pelaksanaan suatu kurikulum tidak hanya diukur dari kemampuan siswa menguasai
seluruh isi atau materi pelajaran seperti yang tergambar dari hasil tes sebagai
produk belajar, akan tetapi juga harus dilihat proses atau kegiatan siswa
sebagai pedoman belajar.
Kurikulum
sebagai rencana atau program belajar, dikemukakan oleh Hilda Taba (1962). Taba
mengatakan:
"A curriculum is a plan for learning: therefore, what
is known about the learning process and the development of the individual has
bearing on the shaping of a curriculum ".
Konsep
kurikulum sebagai suatu program atau rencana pembelajaran, tampaknya diikuti
pula oleh para ahli kurikulum dewasa ini, seperti Donald E. Orlosky dan B.
Othanel Smith (1978) dan Peter F. Oliva (1982), yang menyatakan bahwa kurikulum
pada dasarnya adala sebuah perencanaan atau program pengalaman siswa yang
diarahkan sekolah.
Sebagai
suatu rencana kurikulum bukan hanya berisi tentang program kegiatan, akan
tetapi juga berisi tentang tujuan yang harus t I itempuh beserta alat evaluasi
untuk menentukan keberhasilan pencapaian tujuan; di samping itu tentu saja
berisi tentang alat atau media yang diharapkan dapat menunjang terhadap
pencapaian tujuan. Kurikulum sebagai suatu rencana tampaknya juga sejalan
dengan i i musan kurikulum menurut undang-undang pendidikan kita yang dijadikan
sebagai acuan dalam penyelenggaraan sistem pendidikan, yaitu Undang-Undang No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional, mengartikan kurikulum sebagai
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
iintuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU No. 20 Tahun 2003, Bab 1 Pasal 1
Ayat 19).
Namun
demikian, apalah artinya sebuah perangkat perencanaan tanpa implementasi di
lapangan. Apakah artinya rencana atau program tanpa diimplementasikan dalam
tindakan nyata? Apakah sebuah rencana dapat menghasilkan sesuatu tanpa
implementasi? Tentu tidak, sebuah rencana akan memiliki makna, manakala ada
tindakan sesuai dengan rencana itu. Oleh karena itu, dalam konteks perencanaan
itu sebenarnya terkadung makna implementasi, artinya apa yang dilakukan siswa
semestinya tidak keluar dari program yang telah direncanakan. Sebab, pendidikan
sebagai suatu proses yang bertujuan, maka harus didesain agar implementasinya
tidak melenceng dari tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam
dokumen kurikulum 2004 dirumuskan bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan
perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang
harus dicapai oleh siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan
pemberdayaan sumber daya pendidikan (Depdiknas 2002).
Dari
rumusan di atas, tampak jelas bahwa konsep KBK bertumpu pada konsep seperti
yang dikemukakan Hilda Taba, yaitu kurikulum sebagai suatu rencana. Ini berarti
dalam KBK yang lebih ditekankan adalah kompetensi atau kemampuan apa yang harus
dimiliki oleh setiap siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran
tertentu; sedangkan masalah bagaimana cara mencapainya, secara operasional
diserahkan kepada guru di lapangan. Dalam KBK tidak secara khusus dijelaskan
apa yang harus dilakukan guru untuk mencapai kompetensi tertentu. KBK hanya
memberikan petunjuk-petunjuk secara umum bagaimana seharusnya pola pembelajaran
diterapkan oleh setiap guru.
Yang
jadi masalah selanjutnya adalah, apa yang dimaksud dengan kompetensi dan hasil
belajar itu?
McAshan (1981:45) mengemukakan
bahwa kompetensi itu adalah:
"...A konwledge, skills, and abilities or capabilities
that a person achieves, which became part of his or her being to the exent he
or she can satisfatorily perform particular cognitive, afective, and psychomotor
behaviors".
Menurut
McAshan, kompetensi itu adalah suatu pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
atau kapabilitas yang dimiliki oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya
sehingga mewarnai perilaku kognitif, afektif, dan psikomotoriknya.
Dari
pendapat di atas, maka jelas suatu kompetensi harus didukung oleh pengetahuan,
sikap, dan apresiasi. Artinya, tanpa pengetahuan dan sikap tidak mungkin muncul
suatu kompetensi tertentu.
Sejalan dengan pendapat tersebut,
Gordon (1988) menjelaskan beberapa aspek yang harus terkandung dalam kompetensi
sebagai berikut:
- Pengetahuan
(knowledge), yaitu pengetahuan
untuk melakukan sesuatu, misalnya dapat melakukan proses berpikir ilmiah untuk
memecahkan suatu persoalan manakala ia memiliki pengetahuan yang memadai
tentang langkah-langkah berpikir ilmiah.
- Pemahaman
(understanding), yaitu kedalaman
kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu. Misalnya siswa hanya
mungkin dapat memecahkan masalah ekonorni manakala ia memahami konsepkonsep
ekonomi.
- Keterampilan
(skill), adalah sesuatu yang
dimiliki oleh individu untuk melakukan tugas yang dibebankan. Misalnya
siswa hanya mungkin dapat melakukan pengamatan tentang mikroorganisme
manakala ia memiliki keterampilan bagaimana cara menggunakan microscope sebagai alat.
- Nilai
(value), adalah suatu standar
perilaku yang telah diyakini dan secara psikologis telah menjadi bagian
dari dirinya, sehingga akan mewarnai dalam segala tindakannya. Misalnya
standar perilaku siswa dalam melaksanakan proses berpikir seperti
keterbukaan, kejujuran, demokratis, kasih sayang, dan lain sebagainya.
- Sikap
(attitude), yaitu perasaan atau
reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar, misalnya perasaan
senang atau tidak senang terhadap munculnya aturan barn; reaksi terhadap
diberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompetensi; dan lain sebagainya.
- Minat
(interest), yaitu kecenderungan
seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan. Misalnya minat
untuk mempelajari dan memperdalam materi pelajaran.
Dari
uraian di atas, maka kompetensi bukan hanya ada dalam tataran pengetahuan akan
tetapi sebuah kompetensi harus tergambarkan dalam pola perilaku. Artinya
seseorang dikatakan memiliki kompetensi tertentu, apabila ia bukan hanya
sekadar tabu tentang sesuatu itu, akan tetapi bagaimana implikasi dan
implementasi pengetahuan itu dalam pola perilaku atau tindakan yang ia lakukan.
Dengan demikian, maka kompetensi pada dasarnya merupakan perpaduan dari
pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak.
Dari
pengertian kompetensi seperti yang telah dijelaskan di atas, maka dapat kita
simpulkan bahwa dalam KBK bukan hanya sekadar agar siswa memahami materi
pelajaran untuk mengembangkan kemampuan intelektual, saja, akan tetapi
bagaimana pengetahuan yang dipahaminya itu dapat mewarnai perilaku yang
ditampilkan dalam kehidupannya.
Sekarang
kompetensi apa yang harus dicapai oleh KBK terdapat 4 kompetensi dasar yang
harus dimiliki sesuai dengan tuntutan KBK:
- Kompetensi
akademik, artinya peserta didik harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam mengatasi tantangan dan persoalan hidup secara
independent.
- Kompetensi
okupasional, artinya peserta didik harus memiliki kesiapan dan mampu
beradaptasi terhadap dunia kerja.
- Kompetensi
kultural, artinya peserta didik harus mampu menempatkan diri
sebaik-baiknya dalam sistem budaya dan tata nilai masyarakat yang
pluralistik.
- Kompetensi
temporal, artinya peserta didik tetap eksis dalam menjalani kehidupannya,
serta mampu memanfaatkan ketiga kemampuan dasar yang telah dimiliki sesuai
dengan perkembangan zaman.
LATAR BELAKANG MUNCULNYA KBK
Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK), dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk inovasi
kurikulum. Kemunculan KBK wiring dengan munculnya semangat reformasi
pendidikan, diawali dengan munculnya kebijakan pemerintah di antaranya lahirnya
Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah; Undang-Undang No.
25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintahan dan Kewenangan Provinsi sebagai
Daerah Otonom; serta lahirnya Tap MPR No. IV/MPR/ 1999 tentang Arah Kebijakan
Pendidikan di Masa Depan.
Pemberlakuan
undang-undang tersebut menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan
demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan, yang diikuti oleh kebijakan
perubahan pengelolaan pendidikan dari yang bersifat sentralistik ke
desentralistik. Bila sebelumnya pengelolaan pendidikan merupakan wewenang
pusat, maka dengan berlakunya undang-undang tersebut kewenangan untuk mengelola
berada pada pemerintahan daerah kota/kabupaten. Kelahiran berbagai perangkat
kebijakan pemerintah seperti di atas, didorong oleh perubahan dan tuntutan
kebutuhan masyarakat dalam dimensi global. Dalam perspektif global, yang
ditandai dengan semakin "mengecilnya" dunia sebagai akibat dari
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan terjadinya fenomena
perkembangan ekonomi berbasis pengetahuan. Berbagai macam tantangan muncul
kepermukaan. Apa yang dulu tidak pernah terbayangkan sekarang menjadi kenyataan.
Dapat dipastikan, hanya individu yang mampu bersaing yang akan dapat berbicara
dalam era globalisasi ini. Untuk immipu bersaing itu setiap individu harus
memiliki kompetensi yang handal dalam berbagai bidang sesuai dengan minat,
bakat, dan kemampuan.
Di
samping itu, rendahnya kualitas pendidikan merupakan faktor pendorong lain
perlunya perubahan kurikulum dalam konteks reformasi pendidikan. Misalkan hasil
laporan Bank Dunia (1992) berdasarkan studi IAEA (International Association for the Evaluation of Educational Achievement)
di beberapa negara Asia, menunjukkan keterampilan membaca siswa kelas IV SD
kita, berada pada peringkat terendah. Anak-anak SD kita ternyata hanya mampu
menguasai 30% dari materi bacaan. Rata-rata skor tes membaca untuk siswa SD
adalah Hong Kong 75,5, Singapura 74,0, Thailand 65,1, Filipina 52,6, dan
Indonesia 51,7. Demikian juga dalam pelajaran matematika dan IPA pada tingkat
SUP, Indonesia hanya mampu berada diurutan 32 untuk IPA dan 34 untuk matematika
dari 38 negara peserta.
Ditinjau
dari proses pembelajaran, mungkin Anda setuju, bahwa kurikulum yang lebih
mengedepankan sisi akademik, seperti yang berlaku sekarang ternyata kurang
memerhatikan perkembangan sikap dan moral siswa. Semua mata pelajaran
menekankan kepada penguasaan materi pembelajaran tanpa membedakan hakikat mata
pelajaran itu sendiri. Mata pelajaran Agama dan PMP misalnya yang semestinya
menekankan aspek nilai dan sikap, ternyata lebih banyak memberikan pengetahuan
akademik yang harus dihafal siswa. Atas dasar hal tersebut di atas, dalam
rangka melaksanakan otonomi daerah, mengantisipasi perubahan-perubahan global
pada era persaingan bebas, serta tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, khususnya teknologi informasi, maka sistem pendidikan perlu diarahkan
pada pendidikan yang demokratis yang mampu melayani setiap perbedaan dan
kebutuhan individu (berdiversifikasi) serta mampu membekali siswa dengan
sejumlah kemampuan (kompetensi) yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan.
Melalui
iklim yang demikian, pendidikan diharapkan mampu melahirkan generasi yang
mandiri, kritis, rasional, cerdas, kreatif serta memiliki kesabaran dan mampu
bersaing, siap menghadapi berbagai macam tantangan. Untuk kepentingan tersebut
diperlukan perubahan yang mendasar dalam sistem pendidikan nasional, yang
dipandang sudah tidak efektif dan tidak mampu lagi mempersiapkan anak didik
untuk dapat bersaing dengan bangsa lain di dunia. Salah satu perubahan tersebut
berkaitan dengan perubahan kurikulum sebagai alat pencapaian tujuan pendidikan.
MANAGEMENT OF EFFECTIVENESS PAUD BLANG BINTANG UPTD III INGIN JAYA TO DISTRICT ACEH BESAR
ABSTRACT
The Learning Management in general is an attempt to
increase the ability of early childhood teachers / kindergarten in running the
duty professionally.This
research uses descriptive methods, data collection techniques of observation,
interviews, and documentary study. The subjects of this study were head and
early childhood teachers in Cluster III UPTD Blang Bintang Ingin Jaya district
Aceh Besar. Research results show that: the lack lesson planning is done by the
head of the kindergarten / early childhood on Cluster III UPTD Blang Bintang Ingin
Jaya Aceh Besar district. Lack of creativity and co-ordination of learning is
done by the head of the kindergarten / early childhood education. Lack of
interest in conducting innovative principals that guided PAKEM activity program
that has been compiled. Assessment of learning in clusters on UPTD III Blang
Bintang Ingin Jaya Aceh Besar district is not done gradually by the head of the
early childhood / kindergarten teachers built.
Keywords: Management and Early Childhood
Education
Sabtu, 04 Januari 2025
Cara Selingkuh yang Aman dan Tidak Ketahuan, Mari Dicoba ???
Cara
yang
aman dan tidak ketahuan menarik akan diulas. Keinginan untuk berselingkuh dapat
terjadi kapan saja. Umumnya perselingkuhkan terjadi karena kamu atau pasanganmu
tidak kuasa menahan godaan yang kian lama menggangu hubungan kalian berdua.
Tanpa harus meninggalkan kekasih lama, tentunya kamu menginginkan cara-cara aman berselingkuh hingga tidak perlu ketahuan si dia.
Berikut tips selingkuh yang aman dan tidak ketahuan dirangkum dari berbagai sumber:
Telepon
seluler merupakan sarana mudah untuk kekasihmu mengetahui sisi lain
kepribadianmu. Karena itu jika kamu ingin aman, jangan simpan nomor handphone
selingkuhanmu, apalagi membiarkan sms mesra yang dia kirim tersimpan dalam
ponselmu.
Terlebih
jika kotak masuk penuh dengan kiriman SMS selingkuhanmu, segeralah untuk
menghapusnya. Jika ingin menghubunginya, lebih baik kamu menghapal nomor
telepon genggamnya di luar kepala atau gunakan sim card lebih dari satu.
2.Jujur
pada selingkuhanmu kalau kamu sudah punya pacar
Memang
bukan hal yang mudah untuk mengutarakan kebenaran. Tapi jika kamu ingin aman
menjalani hubungan dengan selingkuhanmu, maka sebaiknya katakan dengan jujur
kalau kamu sudah punya pacar. Ini dilakukan sebagai salah satu cara agar dia
bisa mengerti dan menerima posisimu yang kini tak sendiri.
3.Jangan
pernah berubah
Agar
tak menimbulkan kecurigaan di benak si dia, hal terbaik yang harus kamu lakukan
ialah tetap menjaga sikap pada kekasihmu. Jangan pernah menunjukkan perubahan
sikap yang membuatnya jadi lebih curiga. Tetaplah beraktivitas seperti biasanya
dan sisakan waktu luangmu untuk menikmati akhir pekan bersama dengan dirinya.
4.
Membuat alamat surat elektronik yang berbeda
Meninggalkan
bukti di tempat yang mudah diakses adalah salah satu cara termudah dan paling
ceroboh untuk ketahuan dalam perselingkuhan.
5.
Kunci ponsel Anda
Jika
ponsel Anda sudah dikunci dan pasangan Anda tidak mengetahui kata sandinya,
maka Anda aman. Akan tetapi, jika pasangan Anda mengetahui kata sandi dari
ponsel Anda maka Anda harus membuat kata sandi baru.
6.
Beli ponsel pra-bayar
Ponsel
pra-bayar mengizinkan Anda untuk berkomunikasi dengan selingkuhan secara bebas
tanpa harus mengkhawatirkan biaya yang muncul pada tagihan bulanan ponsel. Akan
tetapi, ini beresiko tinggi karena ponsel yang asing dan rahasia akan membuat
pasangan yang paling percaya sekaligus merasa curiga.
7.
Beli alat kontrasepsi secara terpisah
Tidak
ada alasan yang dapat menjelaskan fluktuasi mendadak dalam jumlah kondom atau
alat kontrasepsi lainnya di dalam sebuah hubungan monogami yang berkomitmen.
Kondom yang lebih atau hilang akan menjadi lampu merah. Alat kontrasepsi yang
Anda gunakan di luar harus disimpan secara tepisah dengan yang Anda gunakan
bersama pasangan Anda.
Dapat disimak video berikut ini :
TIPS AGAR ISTRI SELALU SETIA
Hidup dalam pernikahan merupakan hubungan yang sakral bagi setiap pasangan berjanji sehidup semanti dalam mengaruhi kehidupan bersama-sama dalam suka maupun duka.
Rencana dan harapan kehidupan bersama mungkin telah dipersiapkan dengan matang.
Namun, pernikahan juga bukanlah hal yang mudah, karena menyatukan dua manusia yang memiliki kebiasaan dan sifat yang berbeda.
Terkadang, istri ingin selalu diperhatikan tanpa mengutarakannya secara langsung, sedangkan suami dianggap kurang peka dalam memahami perasaan perempuan.
nah untuk itu coba di simak video ini sebagai inspirasi
Jumat, 03 Januari 2025
FORMULIR PENILAIAN SIDANG DAN SEMINAR
Kamis, 02 Januari 2025
Contoh Soal PPPK Pengadministrasi Perkantoran
1. Apa yang menjadi tugas utama seorang
pengadministrasi perkantoran?
a. Mengelola keuangan perusahaan
b. Mengatur jadwal dan pengarsipan dokumen
c. Melakukan pemasaran produk
d. Mengawasi produksi barang
2. Sistem pengarsipan yang menggunakan urutan abjad disebut
...
a. Pengarsipan numerik
b. Pengarsipan kronologis
c. Pengarsipan alfabetis
d. Pengarsipan tematik
3. Media komunikasi internal yang paling umum
digunakan di kantor adalah ...
a. Televisi
b. Email
c. Surat kabar
d. Radio
4. Apa manfaat utama menggunakan perangkat lunak
dalam administrasi perkantoran?
a. Meningkatkan biaya operasional
b. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
c. Mengurangi jumlah pegawai
d. Meningkatkan jumlah dokumen yang perlu disimpan
5. Laporan rutin biasanya digunakan untuk ....
a. Mencatat pengeluaran pribadi
b. Menyediakan informasi untuk pengambilan
keputusan
c. Mengganti rapat tatap muka
d. Mempromosikan produk baru
6. Seorang pengadministrasi perkantoran diminta
untuk menyusun surat dinas yang ditujukan kepada pejabat eselon II di instansi
lain. Bagian manakah yang seharusnya dicantumkan dalam surat tersebut sesuai
dengan kaidah penulisan surat dinas yang benar?
a. Salam Pembuka
b. Nomor Indeks
c. Lampiran
d. Perihal
7. Seorang pengadministrasi perkantoran sedang
menyusun laporan kegiatan dinas. Agar laporan tersebut mudah dipahami dan
sesuai dengan kaidah penyusunan laporan yang baik, maka bagian yang sebaiknya
ditambahkan adalah...
a. Daftar Pustaka
b. Glosarium
c. Indeks
d. Ilustrasi atau foto
8. Untuk meningkatkan efisiensi kerja di kantor,
salah satu tindakan yang dapat diambil adalah...
a. Menambah jumlah karyawan
b. Mengurangi waktu istirahat
c. Mengimplementasikan teknologi baru
d. Mengubah struktur organisasi
9. Apa yang dimaksud dengan manajemen perkantoran?
a. Pengelolaan anggaran perusahaan
b. Pengaturan dokumen dan arsip
c. Perencanaan dan pengorganisasian tugas
administratif
d. Pembuatan laporan keuangan
10. Pengawasan dalam manajemen perkantoran
bertujuan untuk?
a. Meningkatkan profitabilitas perusahaan
b. Memastikan standar kualitas pekerjaan terpenuhi
c. Mengurangi biaya operasional
d. Mempercepat proses pengadaan barang
11. Dito melakukan tugasnya untuk melakukan
penggusuran di sekitar sungai dekat kantor pemerintahan 1 terjadi sangat ricuh,
hal tersebut disebabkan karena banyak warga yang belum setuju untuk
dipindahkan. Kemudian mengajukan permohonan memperpanjang masa waktu sebulan
untuk menyiapkannya dan ada bersedia untuk ditempatkan di rusun. Permohonan
yang dilakukan disebut...
a. Banding
b. Dispensasi
c. Masa remisi
d. Atribbusi
12. Saat itu atasan ayah tidak dapat mengikuti
rapat dengan perusahaan lain karena ada kepentingan yang 2 mendesak. Kemudian
ayah diberi kewenangan dan tanggungjawab untuk mewakili perusahaannya dalam
acara tersebut. Tindakan dalam pernyataan diatas disebut...
a. Mandat
b. Dispensasi
c. Konsesi
d. Delegasi
13. Untuk kelancaran pemeriksaan, PNS yang diduga melakukan
Pelanggaran Disiplin dan kemungkinan akan dijatuhi Hukuman Disiplin berat akan
dilakukan...
a. Evaluasi
b. Penyelesaian tugas jabatan
c. Pemutusan hubungan kerja
d. Dibebaskan sementara dari tugas jabatannya
e. Tidak diperbolehkan bepergian keluar negeri
14. Kegiatan membandingkan dan mencocokkan data
kepegawaian elektronik yang telah disahkan dan diakui sumbernya dengan data
kepegawaian PNS kemudian disimpan dalam media elektronik baru dan terpisah yang
digunakan antar pemangku kepentingan adalah istilah dari ...
a. Rekonsiliasi Data
b. Backup Data
c. Validasi Data
d. Pengelolaan Data
15. Prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah
a. Partisipatif
b. Transparan
c. Responsif
d. Semua benar
16. Contoh barang/jasa yang memiliki karakter
tingkat ekskludabilitas rendah tetapi rivalitasnya rendah adalah..
a. Rumah
b. Jalan tol
c. Udara bersih
d. Fasilitas bandara
17. Dalam penyusunan tata naskah dinas memiliki
ruang lingkup Pedoman Tata Naskah Dinas yang meliputi ...
a. Untuk
b. Jenis dan format naskah dinas
c. Pembuatan naskah dinas
d. Semua benar
18. Yang termasuk jenis Naskah dinas korespondensi
intern ...
a. Surat edaran
b. Instruksi
c. Standar operasional prosedur
d. Disposisi
19. Yang termasuk jenis naskah dinas arahan,
kecuali ....
a. Peraturan
b. Nota dinas
c. Pedoman
d. Instruksi
20. Penyerahan penggunaan barang antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah dalam jangka waktu
tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah jangka waktu tersebut berakhir
diserahkan kembali kepada pengelola barang disebut
a. Pemanfaatan
b. Pinjam Pakai
c. Pemusnahan
d. Sewa
21. Pada lembar kerja MS Excel apabila menekan
tombol Ctrl+End maka akan pindah ke ....
a. Satu sel ke bawah
b. Posisi sel terakhir yang akan digunakan
c. Satu layar ke atas
d. Satu layer ke bawah
22. Dana yang bersumber dari pendapatan tertentu
APBN yang dialokasikan kepada daerah penghasil berdasarkan angka persentase
tertentu dengan tujuan mengurangi ketimpangan kemampuan keuangan antara
pemerintah pusat dan daerah disebut dengan ....
a. Dana Alokasi
b. Dana Alokasi Umum
c. Dana Alokasi Khusus
d. Dana Bagi Hasil
23. Dokumen yang menyangkut materi ukuran, tata
letak, berat, sarana, prasarana dan lain sebagainya adalah...
a. Dokumen fisik
b. Dokumen aktif
c. Dokumen intelektual
d. Dokumen pasif
24. Berikut ini adalah jenis dokumen berdasarkan
pemakaiannya, kecuali...
a. Dokumen pribadi
b. Dokumen sejarah
c. Dokumen pemerintah
d. Dokumen biasa
25. Kegiatan mencari, mengumpulkan, menyusun,
menyelidiki, meneliti, dan mengelola serta memelihara dan menyiapkan dokumen
baru sehingga lebih bermanfaat adalah pengertian dari...
a. Surat
b. Arsip
c. Dokumen
d. Dokumentasi
26. Akte kelahiran STTB, piagam, KTP, SIM, surat
nikah, dll adalah dari dokumen...
a. Dokumen pribadi
b. Dokumen niaga
c. Dokumen umum
d. Dokumen privat
27. Dokumen yang dicetak, ditulis, direkam dan
digambar; buku, surat kabar, majalah film, micro film, pita kaset. Biasa jadi
koleksi perpustakaan adalah pengertin dokumen...
a. Pribadi
b. Literal
c. Korporil
d. Privat
28. Dokumen berupa benda-benda sejarah seperti
arca, patung, pakaian tradisional, uang logam kuno, candi dsb. Biasa menjadi
koleksi museum adalah contoh dari dokumen...
a. Privat
b. Literal
c. Korporil
d. Privat
29. Apa yang dimaksud dengan manajemen perkantoran?
a. Pengelolaan anggaran perusahaan
b. Pengaturan dokumen dan arsip
c. Perencanaan dan pengorganisasian tugas
administratif
d. Pembuatan laporan keuangan
30. Dalam perencanaan administrasi, langkah
pertama yang harus dilakukan adalah?
a. Menyusun jadwal rapat
b. Mengidentifikasi kebutuhan sumber daya
c. Menyusun anggaran tahunan
d. Menganalisis hasil kerja
31. Pengawasan dalam manajemen perkantoran
bertujuan untuk?
a. Meningkatkan profitabilitas perusahaan
b. Memastikan standar kualitas pekerjaan terpenuhi
c. Mengurangi biaya operasional
d. Mempercepat proses pengadaan barang
32. Untuk meningkatkan efisiensi kerja di kantor,
salah satu tindakan yang dapat diambil adalah...
a. Menambah jumlah karyawan
b. Mengurangi waktu istirahat
c. Mengimplementasikan teknologi baru
d. Mengubah struktur organisasi
33. Dalam pengorganisasian kantor, penugasan tugas
harus dilakukan berdasarkan?
a. Kesukaan pribadi
b. Ketersediaan waktu karyawan
c. Kualifikasi dan kemampuan masing-masing karyawan
d. Jumlah gaji yang diterima
34. Salah satu metode pengendalian untuk
memastikan proyek administratif berjalan sesuai rencana adalah...
a. Menyusun anggaran biaya
b. Mengadakan rapat evaluasi berkala
c. Mengurangi jam kerja karyawan
d. Menambah fasilitas kantor
35. Untuk menilai efektivitas kerja, manajer
perkantoran perlu?
a. Menghitung jumlah jam lembur
b. Menganalisis hasil kerja terhadap tujuan yang
telah ditetapkan
c. Mengurangi biaya pelatihan
d. Meningkatkan anggaran pemasaran
36. Untuk melakukan pengendalian kualitas dalam
pekerjaan administrasi, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah...
a. Membuat laporan akhir
b. Menetapkan standar kualitas
c. Melakukan pelatihan karyawan
d. Mengatur ulang jadwal kerja
37. Apa yang dimaksud dengan Administrasi Umum?
a. Pengelolaan keuangan perusahaan
b. Pengelolaan dokumen dan surat-menyurat
c. Pengorganisasian dan koordinasi aktivitas kantor
d. Pembuatan laporan keuangan
38. Untuk melakukan pengendalian kualitas dalam
pekerjaan administrasi, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah...
a. Membuat laporan akhir
b. Menetapkan standar kualitas
c. Melakukan pelatihan karyawan
d. Mengatur ulang jadwal kerja
39. Apa yang dimaksud dengan Administrasi Umum?
a. Pengelolaan keuangan perusahaan
b. Pengelolaan dokumen dan surat-menyurat
c. Pengorganisasian dan koordinasi aktivitas kantor
d. Pembuatan laporan keuangan
40. Apa yang harus dilakukan jika ditemukan
dokumen yang hilang dari arsip fisik?
a. Mengabaikan dan melanjutkan pekerjaan
b. Menghubungi pihak terkait untuk mencari dokumen
c. Mengganti dokumen dengan yang baru
d. Menyimpan salinan dokumen yang sama
Kunci Jawaban
1. b
2. c
3. b
4. b
5. b
6. d
7. d
8. c
9. c
10. b
11. b
12. d
13. d
14. a
15. d
16. c
17. d
18. d
19. b
20. b
21. b
22. d
23. a
24. d
25. d
26. a
27. b
28. c
29. c
30. b
31. b
32. c
33. c
34. b
35. b
36. b
37. c
38. b
39. c
40. b
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja dalam teori motivasi Maslow menempati peringkat yang tinggi. Sebab ia berkaita...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seorang maupun organisasi akan selalu memiliki tujuan...
-
1. Bagaimana sistem informasi manajemen digunakana di seluruh lapisan manajemen pendidikan ? Sekarang ini manusia sud...