1. Bagaimana sistem informasi manajemen digunakana di seluruh lapisan manajemen pendidikan ?
Sekarang ini manusia sudah berada pada era reformasi, hal itu berarti sudah menyentuh seluruh segi kehidupan baik pada tingkat individual, tingkat kelompok, dan tingkat organisasi.Sebagian besar sistem imformasi berlandaskan komputer terdapat didalam suatu organisasi dalam berbagai jenis .anggota organisasi adalah pemakai informasi yang dihasilkan sistem tersebut termasuk menejer yang bertanggung jawab atas pengalokasian sumber daya dan untuk pengembangan dan pengoperasian perusahaan (Andri Kristanto : 2003 : 14).
Dari kata-kata diatas bisa kita tarik kesimpulan bahwa sistem imformasi manajemen bukan hanya bisa digunakan diperusahaan saja melainkan seluruh organisasi dan seluruh lapisan manajemen pendidikan caranya seperti diuraikan dibawah ini.
Sistem Informasi Manajemen dibangun untuk mendukung proses yang berjalan dalam organisasi, dimana tercakup didalamnya antara lain : proses perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian. Secara akurat Sistem Informasi Manajemen harus dapat memberikan informasi mengenai kondisi riil organisasi. Salah satu bagian dari Sistem Informasi Manajemen yang penting adalah Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM), karena sumber daya manusia merupakan aset yang sangat berharga bagi organisasi.
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan pilar fungsi utama organisasi dalam mendukung pola penentuan strategi dan kebijakan secara terpadu. Keputusan-keputusan sumber daya manusia yang sehat harus didukung oleh informasi mengenai sumber daya manusia yang baik. SISDM merupakan prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mengambil dan memvalidasi data oleh organisasi mengenai sumber daya manusia, dan kegiatan-kegiatan personalia.
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan pilar fungsi utama organisasi dalam mendukung pola penentuan strategi dan kebijakan secara terpadu. Keputusan-keputusan sumber daya manusia yang sehat harus didukung oleh informasi mengenai sumber daya manusia yang baik. SISDM merupakan prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mengambil dan memvalidasi data oleh organisasi mengenai sumber daya manusia, dan kegiatan-kegiatan personalia.
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah membangun SISDM secara online yang dapat diterapkan pada semua unit kerja LIPI dengan memanfaatkan jaringan komputer intranet yang telah ada. Keseluruhan sistem yang dibangun terdiri dari beberapa bagian/subsistem, meliputi : modul administrasi biodata pegawai, modul perencanaan dan pengembangan pegawai, modul penggajian, modul pencatatan kehadiran pegawai dan modul pelayanan informasi pegawai.
SISKO mampu memberikan kemudahan pihak pengelola menjalankan kegiatannya dan meningkatkan kredibilitas dan akuntabilitas sekolah dimata siswa, orang tua siswa, dan masyakat umumnya.Penerapan teknologi informasi untuk menunjang proses pendidikan telah menjadi kebutuhan bagi lembaga pendidikan di Indonesia. Pemanfaatan teknologi informasi ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas bagi manajemen pendidikan. Keberhasilan dalam peningkatan efisiensi dan produktivitas bagi manajemen pendidikan akan ikut menentukan kelangsungan hidup lembaga pendidikan itu sendiri. Dengan kata lain menunda penerapan teknologi informasi dalam lembaga pendidikan berarti menunda kelancaran pendidikan dalam menghadapi persaingan global.
Pemanfaatan teknologi informasi diperuntukkan bagi peningkatan kinerja lembaga pendidikan dalam upayanya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia. Guru dan pengurus sekolah tidak lagi disibukkan oleh pekerjaan-pekerjaan operasional, yang sesungguhnya dapat digantikan oleh komputer. Dengan demikian dapat memberikan keuntungan dalam efisien waktu dan tenaga. Berhasil atau tidaknya penerapan sesuatu sistem sangat tergantung paling sedikit lima hal.:
a. Mantap tidaknya persiapan yang dilakukan untuk menggunakan sistem baru yang hendak diterapkan
b. Ada tidaknya pedoman aplikasi berupa manual yang disusun sedemikian rupa sehingga mudah dipahamioleh calon pemakai
Penggunaan/Pemanfaatan teknologi informasi diperuntukkan bagi peningkatan kinerja lembaga pendidikan dalam upayanya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia. Guru dan pengurus sekolah tidak lagi disibukkan oleh pekerjaan-pekerjaan operasional, yang sesungguhnya dapat digantikan oleh komputer. Dengan demikian dapat memberikan keuntungan dalam efisien waktu dan tenaga.
Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan teknologi informasi, sekolah-sekolah di Indonesia sudah waktunya mengembangkan Sistem Informasi manajemennya agar mampu mengikuti perubahan zaman. SISKO mampu memberikan kemudahan pihak pengelola menjalankan kegiatannya dan meningkatkan kredibilitas dan akuntabilitas sekolah dimata siswa, orang tua siswa, dan masyakat umumnya.Penerapan teknologi informasi untuk menunjang proses pendidikan telah menjadi kebutuhan bagi lembaga pendidikan di Indonesia. Pemanfaatan teknologi informasi ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas bagi manajemen pendidikan. Keberhasilan dalam peningkatan efisiensi dan produktivitas bagi manajemen pendidikan akan ikut menentukan kelangsungan hidup lembaga pendidikan itu sendiri. Dengan kata lain menunda penerapan teknologi informasi dalam lembaga pendidikan berarti menunda kelancaran pendidikan dalam menghadapi persaingan global
Sebagian besar sistem imformasi berlandaskan komputer terdapat didalam suatu organisasi dalam berbagai jenis .anggota organisasi adalah pemakai imformasi yang dihasilkan sistem tersebut termasuk menejer yang bertanggung jawab atas pengalokasian sumber daya dan untuk pengembangan dan pengoperasian perusahaan (Andri Kristanto : 2003 : 14)
2. Bedasarkan pemahaman SIM yang telah saudara pelajari, jelaskan mengapa konsep tentang sistem informasi dan manajemen penting bagi semua orang untuk mempelajari ?
Menurut saya konsep tentang sistem imformasi dan manajemen sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia saat ini .baik dalam dunia pendidikan maupun dunia bisnis karena konsep yang ditawarkan SIM akan mempermudah seseorang dalam melakukan pekerjaan sehari-hari.
Seperti pepatatah jika kamu ingin pandai maka kamu harus belajar, begitu pula jika kamu ingin sukses maka kamu harus menguasai sistem imfornmasi manajemen (SIM) karena tampa itu semua pengetahuan seseorang tidak akan bertambah.
Sekaran kita kita banyak sekali menghadapi berbagai perubahan dan tantangan strategis yang mendasar baik internal maupun eksternal, tantangan ini juga berpengaruh pada sektor kesehatan untuk berbenah diri menyongsong era milenium ketiga ini. Perubahan sosial ekonomi politik di dunia membawa dampak yang luas bagi warga masyarakat. Pendidikan masyarakat yang relatif tinggi dan akses terhadap informasi tentang segala hal termasuk informasi tentang kesehatan, serta kesadaran hukum yang semakin tinggi, menyebabkan semakin bervariasi dan tinggi tuntutan kebutuhan kesehatan mereka. Hal ini akan membawa dampak luas dalam pelayanan kesehatan termasuk kesiapan informasi untuk mendesain dan menilai pelayanan kesehatan yang tepat.
Hambatan dalam Pelayanan Kesehatan :
Pengelolaan data Rumah Sakit yang sangat besar baik data medik pasien maupun data-data administrasi yang dimiliki oleh rumah Sakit sehingga mengakibatkan :
- Redudansi Data, pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan duplikasi data sehingga kapasitas yang di perlukan membengkak dan pelayanan menjadi lambat.
- Unintegrated Data, penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data tidak sinkron, informasi pada masing-masing bagian mempunyai asumsi yang berbeda-beda.
- Human Error, proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan terjadinya kesalahan pencatatan yang semakin besar.
- Terlambatnya Informasi, dikarenakan dalam penyusunan informasi harus direkap secara manual maka penyajian informasi menjadi terlambat dan kurang dapat dipercaya kebenarannya.
Era globalisai yang ditandai dengan adanya Perdagangan bebas mengharuskan sektor Kesehatan terutam Rumah Sakit untuk meningkatkan daya saing dengan memberikan pelayanan yg sebaik-baiknya kepada pelanggan ataupun pasien.
Guna mengatasi hambatan–hambatan dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, keberadaan “Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit” sangat dibutuhkan, sebagai salah satu strategik manajemen dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan memenangkan persaingan bisnis.
Sistem Informasi Manajemen merupakan prosedur pemrosesan data berdasarkan teknologi informasi dan diintegrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen.
Berdasarkan definisi di atas, maka kita dapat membagi Sistem Informasi Manajemen menjadi 4 komponen utama pendukung :
- Perangkat Keras (Hardware)
- Perangkat Lunak (Software)
- Sumber Daya Manusia
- Sistem Prosedur
Sistem Informasi Manajemen saat ini merupakan sumber daya utama, yang mempunyai nilai strategis dan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai daya saing serta kompetensi utama sebuah organisasi dalam menyongsong era Informasi ini.
Di bidang kesehatan terutama Rumah Sakit sangat membutuhan Sistem Informasi Manajemen untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat untuk menyongsong ‘Indonesia Sehat 2010’.
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan agar Sistem Informasi Manajemen yang dibuat dapat teraplikasikan dengan sukses :
Development Master Plan, cetak biru pembangunan harus dirancang dengan baik mulai dari survei awal hingga berakhirnya implementasi, yang perlu diperhatikan adalah terlibatnya faktor pengalaman dalam membangun pekerjaan yang sama, serta peran serta semua bagian dalam organisasi dalam mensukseskan Sistem Informasi Manajemen yang akan dibangun
Integrated, dengan integrasi antar semua bagian organisasi menjadi satu kesatuan, akan membuat sistem berjalan dengan efisien dan efektif sehingga kendala-kendala seperti redudansi, re-entry dan ketidakkonsistenan data dapat dihindarkan, dengan harapan pengguna sistem memperoleh manfaat yang dapat dirasakan secara langsung.
Development Team, tim yang membangun Sistem Informasi Manajemen harus ahli dan berpengalaman di bidangnya, beberapa bidang ilmu yang harus ada dalam membangun sebuah Sistem Informasi Manajemen yang baik adalah: Manajemen Informasi, Teknik Informasi dan Teknik Komputer.
Development Team, tim yang membangun Sistem Informasi Manajemen harus ahli dan berpengalaman di bidangnya, beberapa bidang ilmu yang harus ada dalam membangun sebuah Sistem Informasi Manajemen yang baik adalah: Manajemen Informasi, Teknik Informasi dan Teknik Komputer.
Teknologi Informasi, ketepatan dalam memilih Teknologi Informasi sangat penting dalam pembangunan, komponen-komponen Teknologi Informasi secara umum adalah Piranti Keras (Hardware), Piranti Lunak (Software) dan Jaringan((Network). Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih teknologi adalah :
- Price, harga sesuai dengan Teknologi Informasi yang didapat
- Performance, diukur dari kemampuan, kapasitas dan kecepatan Teknologi Informasi menangani proses maupun data
- Flexibility, kemampuan Teknologi Informasi saling beradaptasi dan kemudahan pengembangan di masa yang akan datang
- Survivability, berapa lama Teknologi Informasi mendapatkan dukungan dari vendor maupun pasar
Sistem Informasi Manajemen merupakan prosedur pemrosesan data berdasarkan teknologi informasi dan diintegrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen.
Berdasarkan definisi di atas, maka kita dapat membagi Sistem Informasi Manajemen menjadi 4 komponen utama pendukung yang terdapat :(Edi Purwono: 2006 : 303)
Ø Perangkat Keras (Hardware)
Ø Perangkat Lunak (Software)
Ø Sumber Daya Manusia
Ø Sistem Prosedur
Sistem Informasi Manajemen saat ini merupakan sumber daya utama, yang mempunyai nilai strategis dan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai daya saing serta kompetensi utama sebuah organisasi dalam menyongsong era Informasi ini.
Di bidang kesehatan terutama Rumah Sakit sangat membutuhan Sistem Informasi Manajemen untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat untuk menyongsong ‘Indonesia Sehat 2010’.
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan agar Sistem Informasi Manajemen yang dibuat dapat teraplikasikan dengan sukses :
Ø Development Master Plan, cetak biru pembangunan harus dirancang dengan baik mulai dari survei awal hingga berakhirnya implementasi, yang perlu diperhatikan adalah terlibatnya faktor pengalaman dalam membangun pekerjaan yang sama, serta peran serta semua bagian dalam organisasi dalam mensukseskan Sistem Informasi Manajemen
Ø Integrated, dengan integrasi antar semua bagian organisasi menjadi satu kesatuan, akan membuat sistem berjalan dengan efisien dan efektif sehingga kendala-kendala seperti redudansi, re-entry dan ketidakkonsistenan data dapat dihindarkan, dengan harapan pengguna sistem memperoleh manfaat yang dapat dirasakan secara langsung.
Development Team, tim yang membangun Sistem Informasi Manajemen harus ahli dan berpengalaman di bidangnya, beberapa bidang ilmu yang harus ada dalam membangun sebuah Sistem Informasi Manajemen yang baik adalah: Manajemen Informasi, Teknik Informasi dan Teknik Komputer.
Teknologi Informasi, ketepatan dalam memilih Teknologi Informasi sangat penting dalam pembangunan, komponen-komponen Teknologi Informasi secara umum adalah Piranti Keras (Hardware), Piranti Lunak (Software) dan Jaringan((Network). Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih teknologi adalah :
Ø Price, harga sesuai dengan Teknologi Informasi yang didapa
Ø Performance, diukur dari kemampuan, kapasitas dan kecepatan Teknologi Informasi menangani proses maupun data
Ø Flexibility, kemampuan Teknologi Informasi saling beradaptasi dan kemudahan pengembangan di masa yang akan datang
Ø Survivability, berapa lama Teknologi Informasi mendapatkan dukungan dari vendor maupun pasar
3. Apa perencanaan strategik, taktis dan operasional? Jelaskan?
Perencanaan strategis adalah :
Perencanaan srtategis :
a. Berkaitan dengan keseluruhan tujuan perusahaan.
b. Bersifat jangka panjang.
c. Menjadi tanggung jawab menajer
Strategi merupakan jantung nya perencanaan public relations maupun komunikasi pemasaran dan bidang lainnya yang berkaitan. Strategi adalah keseluruhan rencana organisasi, meliputi apa yang ingin dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Strategi memiliki dua fokus yakni aksi yang dilakukan organisasi dan isi pesan. Strategi memiliki tiga tahap, yakni menetapkan tujuan dan sasaran, memformulasikan aksi dan strategi respon, kemudian menggunakan komunikasi efektif. Tujuan merupakan pernyataan tentang suatu isu dan gambaran bagaimana mencapai harapan yang diinginkan. Tujuan komunikasi dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yakni reputation management goal, yang berhubungan dengan identitas dan persepsi organisasi, relationship management goal yang berkaitan dengan hubungan organisasi.
Konsep perencanaan strategik mulai mendapat perhatian sesuaah perang dunia kedua. (Mamduh 2003:136 ).ada beebrapa alasan. :
1. lingkungan bisnis menjadi tidak semakin pasti. umur suatu produk atau inovasi menjadi semakin pendek.
2. organisasi bisnis menjadi semakin lebih besar dan semakin komplek . menyatukan atau mengintrogasian kebutuhan dan kepentingan unit.
Pelaksanaan strategi mengharuskan suatu lembaga pendidikan menetapkan sasaran tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan / pegawai, dan mengalokasikan sumber daya sehingga perumusan strategi dapat dilaksanakan. Pelaksanaan strategi mencakup pengembangan budaya yang mendukung strategi, penciptaan struktur organisasi yang efektif, penyiapan anggaran, pengembangan dan sistem informasi .David, Fred.R (2004 ; 7 ).
Pengertian terakhir mengatakan bahwa “Manajemen Stratejik adalah perncanaan berskala besar ( disebut Perencanaan Strategik ) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh ( disebut VISI), dan ditetapkan sebagai keputusan manajemen puncak ( keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organiasi berinteraksi secara efektif ( disebut MISI ).
Untuk memilih dan menetapkan strategic banyak teknik yang dapat di pergunakan, antara lain adalah :H, Hadari Nawawi ( 1997 ; 193):
1. Tehnik Matrik Strategi Induk / Utama (the grand strategy matrix)
Dilakukan dengan menetapkan posisi yang kompetitif diukur dari tingkat keunggulan/keberhasilan maksimum yang dapat dicapai.
2. Tehnik Matrik Profil Kompotitip (the competitive profile matrix)
Dilakukan dengan mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahannya, agar dapat diadaptasi dalam memberikan pelayanan umum dan melaksanakan pembangunan
Perencanaan strategik:
d. Berkaitan dengan keseluruhan tujuan perusahaan.
e. Bersifat jangka panjang.
f. Menjadi tanggung jawab menajer
Strategi merupakan jantung nya perencanaan public relations maupun komunikasi pemasaran dan bidang lainnya yang berkaitan. Strategi adalah keseluruhan rencana organisasi, meliputi apa yang ingin dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Strategi memiliki dua fokus yakni aksi yang dilakukan organisasi dan isi pesan. Strategi memiliki tiga tahap, yakni menetapkan tujuan dan sasaran, memformulasikan aksi dan strategi respon, kemudian menggunakan komunikasi efektif. Tujuan merupakan pernyataan tentang suatu isu dan gambaran bagaimana mencapai harapan yang diinginkan. Tujuan komunikasi dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yakni reputation management goal, yang berhubungan dengan identitas dan persepsi organisasi, relationship management goal yang berkaitan dengan hubungan organisasi.
Strategi perencanaan komunikasi yang dapat digunakan ada dua jenis, yaitu proactive strategies, yakni strategi komunikasi yang muncul atas inisiatif organisasi sesuai dengan rencana organisasi sebelumnya. Sedangkan reactive strategies adalah strategi yang merupakan reaksi atas pengaruh lingkungan dan peluang dari lingkungan organisasi (Smith,20005:82). Strategi yang digunakan dalam perencanaan program komunikasi ini adalah proactive strategies. Proactive strategies ini terdiri dari action atau aksi dan communication atau komunikasi yang keduanya saling berkaitan.
4. Apa maksud dari pengololaan informasi yang stategis dan pengelolaan informasi yang taktis?
Ø Maksud dari pengolahan imformasi yang strategis.
Informasi strategis adalah informasi yang digunakan untuk kegiatan manajerial tingkat atas (top management) dan umumnya mempunyai daya jangkau untuk waktu 5 sampai 15 tahun bahkan mungkin 75 tahun. Informasi taktis digunakan untuk manajerial tingkat menengah (middle management) pada umumnya dengan daya jangkau satu tahun. Sedangkan informasi operasional adalah informasi yang digunakan oleh kegiatan manajerial tingkat bawah (low managerial) dan pada umumnya mempunyai daya jangkau dalam hitungan beberapa hari.
Indonesia saat ini memang sedang mengalami krisis global tapi kita tidak boleh cepet menyerah dan saya punya paparan sedikit tentang pentingnya pengolahan data berkaitan dengan meningkatnya krisis global,..Sadar atau enggak kita informasi merupakan komoditi strategis di abad mendatang. Globalisasi informasi memaksa Indonesia untuk memperhitungkan sistem informasi pendidikan dan pembangunannya supaya tetap kompetitif di era globalisasi. Untuk itu, alternatif strategi yang memungkinkan Indonesia secara swadaya dan swadana masyarakat membangun sistem informasi nasional-nya perlu dipikirkan sejak dini. Hal ini penting untuk lebih meningkatkan local content dan meningkatkan bargaining power Indonesia terhadap luar negeri.
Dan untuk itu Indoesia membutuhkan kualitas SDM yang lebih baik, jadi saya harap dalam 3 tahun ke depan, Indonesia banyak melahirkan SDM SDM yang mampu bebicara di level internasional, yang tentu nya secara tidak langsungj juga membuat nama Indonesia di level internasional lebih baik lagi. Dan tentunya itu semua lebih baik dibuat sebuah BUMN IT yang selain mengurus masalah SDM juga mengurus tentang pengelolahan data negara. Data negara juga merupakan arsip-arsip negara yang tidak menutup kemungkinan adalah arsip-arsip penting yang kerahasiannya harus selalu terjaga, kalau pengolahan data negara masi diserahkan ke pihak swasta tentu akan banyak pihak yang tahu tentang kerahasiannya.
Masa saat ini merupakan masa global yang berkembang begitu cepat yee dalam kehidupan sehari – hari. Penggunaan teknologi mendorong setiap orang dapat mengirimkan informasi secara cepat tanpa menggunakan perantara yang lebih lambat. Pada kenyataannya perkembangan teknologi ini berhasil dalam penyampaiannya, mulai dari penyampaian informasi yang bersifat sederhana (menggunakan media tulisan)hingga pada penyampaian informasi yang bersifat modern(menngunakan media teknologi koputerisasi).
Mulai diperkenalkannya teknologi konputerisasi memungkinkan banyak orang untuk lebih cenderung memahami dan mengetahui bagaimana cara untuk menggunakan teknologi komputerisasi tersebut lebih semaksimal mungkin. Tetapi kemajuan teknologi ini memicu kepada segelintir orang untuk melakukan tindakn kecurangan, waduh2 pada gawat neh,….nih salah satunya :
Berhati-hati dengan click fraud, kecurangan klik dalam link PPC. Click Fraud adalah masalah besar dalam jaringan PPC, dan terjadi karena 2 hal:
Competitor/pesaing, pemilik bisnis kadang mengklik iklan yang kedudukannya lebih tinggi dari mereka, dengan maksud mendapatkan posisi lebih tinggi dengan mendepak pesaingnya keluar dari arena – dengan alasan karena kehabisan dana iklan atau menakuti pemilik bisnis sampai akhirnya mereka menurunkan penawarannya.
Site scamming the search engine, pemilik situs yang menjalankan AdWord dalam situsnya (melalui program Adsense), atau program distribusi PPC yang sama, terkadang mengklik sendiri iklan di situs mereka dengan maksud meningkatkan pendapatannya. Ini adalah masalah besar untuk kata kunci yang sangat mahal.
Kadang klik ini datang secara manual, orangnya sendiri didepan computer dan mengklik iklan yang ada. Atau menggunakan program khusus untuk mengklik iklan tertentu.
Berapa besarkah kasus click fraud ini? Menuruti beberapa perkiraan, kecurangan terjadi pada kisaran 20 % dari semua klik untuk kategori iklan yang sangat kompetitif. Jadi bagaimana anda menyikapinya?
Pertama, perlu diingat bahwa hanya karena beberapa klik yang mungkin terjadi karena kecurangan, bukan berarti PPC tak dapat menguntungkan. Anda dapat mempertimbangkan kecurangan klik sebagai ongkos bisnis. Mungkin memang benar ada pengunjung sebenarnya yang mengklik iklan tapi tidak membeli bukan berarti mereka tidak berarti. Yang penting adalah perhitungan ROI-nya. Apakah ROI Anda sudah benar?
Tentu saja, di beberapa kasus click fraud menjadi masalah yang serius, sampai tidak bisa begitu saja diabaikan, dan membuat PPC total tidak mendatangkan keuntungan. Jadi bagaimana menghindari bahaya click fraud itu?
Ø Mengandalkan search engine, semua search engine mengklaim memiliki departemen antifraud, dan Google beberapa waktu ini menentutan orang-orang yang diklaim melakukan click fraud. Di sisi lain, problemnya sangat besar bagi pemasang iklan PPC untuk hanya mengandalkan search engine.
Ø Cek aktifitas diluar kebiasaan pada hit logs Anda, apabila Anda melihat tiba-tiba terjadi lonjakan trafik ke situs datang dari iklan, Anda mungkin menjadi korban dari click fraud.
Ø Mempertimbangkan untuk menggunakan detector fraud, apabila Anda memiliki budget PPC yang lebih, Anda harus serius untuk mempertimbangkan menggunakan perangkat deteksi kecurangan, terdapat beberapa macam seperti; ClickDetective, Click Defense, Click Risk, Clicklab, dan WhosClickingWho. Sistem ini akan mengarahkan Anda pada orang yang mengklik iklan Anda berulang kali, beberapa detector fraud mengklaim mampu mengidentifikasi ketika orang mengklik dalam satu atau dua kali seminggu.
Jangan menawar untuk kata kunci yang sangat mahal, apabila kata kunci anda adalah $50 per klik, percayalah Anda adalah target utama untuk kecurangan! Apabila Anda harus menggunakan kata kunci ini,
Ø Maksud pengolahan imformasi yang taktis
Sitem pengolahan imformasi taktis
Dalam lingkup nasional, Departemen Pendidikan Nasional adalah penanggung jawab pelaksana dari tugas pemerintah di bidang pendidikan dan kebudayaan. Untuk itu telah dibangun struktur organisasi yang terdiri atas 7 Unit Utama di tingkat pusat dan 27 Kantor Wilayah di tingkat provinsi. Selanjutnya meskipun masih dalam jumlah yang belum memadai, telah dibangun lebih dari 300 Kantor Departemen di tingkat Kabupaten, Kodya dan lebih dari 3000 Kantor Departemen di tingkat Kecamatan. Lingkup tanggung jawab yang dibebankan kepada Depdiknas di bidang pendidikan adalah dalam rangka meningkatkan daya tampung dan kualitas pendidikan. Terhadap lingkup tanggung jawab ini, Depdikbud dituntut untuk menjabarkan berbagai bentuk kegiatan dalam menciptakan kondisi dan situasi pendidikan sehingga proses belajar me-ngajar di sekolah berlangsung baik dan benar. Penjabaran kegiatan ini dilaksa-nakan dalam bentuk kegiatan tahunan, lima tahunan, 25 tahunan dengan mendayagunakan sumber-sumber yang ada berupa tenaga, sarana dan pra sarana serta dana. Untuk itu diperlukan kinerja yang satu dengan yang lain dapat saling mengisi dan saling melengkapi serta didukung oleh aktivitas manajerial dan administrasi yang diselenggarakan atas dasar keterpaduan informasi. Di bawah ini akan dibahas Sistem Informasi yang secara umum berlaku dan pada hal ini yang berlaku pada Departemen Pendidikan Nasional.
Pengertian Dasar dan Azaz Sistem Informasi Manajemen Keterpaduan informasi merupakan hasil yang diharapkan dari upaya pengembangan sistem informasi. Oleh karena itu, perlu lebih dahulu dikemukakan beberapa pengertian dasar dan azaz-azaz yang sesuai dengan lingkup kerja seluruh unit organisasi atau unit kerja di lingkungan Depdiknas. Pengertian ini diturunkan tidak murni secara akademis, namun juga secara empiris berdasarkan pengkajian terhadap gejala-gejala dan permasalahan yang ditemukan dan berkembang di lapangan.
Sistem diartikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berkaitan untuk secara bersama-sama menghasilkan satu tujuan. Mengenai hirarki pengelompokkannya, dapat dikemukakan bahwa apabila suatu komponen di dalam suatu sistem membentuk sistem sendiri maka komponen ini dinamakan subsistem dan seterusnya sehingga akan ada nama-nama modul, submodul, aplikasi dan subaplikasi. Hierarki ini berlaku relatif, tergantung dari jenjang manajerial manakah dimulainya.
Informasi diartikan sebagai hasil pengolahan data yang digunakan untuk suatu keperluan, sehingga penerimanya akan mendapat rangsangan untuk melakukan tindakan. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat dan waktunya. Data diperoleh dari sumber data primer atau sekunder dalam bentuk berita tertulis atau sinyal elektronis. Pengertian informasi dan data berlaku sangat relatif tergantung pada posisinya terhadap lingkup permasalahannya. Jenis-jenis informasi dapat dipandang dari 3 segi yaitu manajerial, sumber dan rutinitasnya.
Dari segi manajerialnya dibagi tiga jenis:
ü informasi strategis
ü informasi taktis
ü informasi operasional
Informasi dilihat dari sumbernya dibagi menjadi dua jenis: internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile), dan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi itu. Informasi eksternal lebih banyak digunakan oleh kegiatan manajerial tingkat atas. Jenis informasi dibagi menjadi informasi insendentil dan rutin. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah-masalah rutin. Infomasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah-masalah khusus.
Pengertian sistem informasi dapat dilihat dari segi fisik dan fungsinya. Dari segi fisiknya dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksananya yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk. Sedangkan dari segi fungsi informasi merupakan suatu proses berurutan di-mulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi/ desiminasi. Selanjutnya sistem informasi dikatakan berdaya guna jika mampu menghasilkan informasi yang baik, tinggi akurasinya, tepat waktu, lengkap dan ringkas isinya.
Akurasi adalah ukuran berupa rasio antara jumlah informasi yang benar dan tidak benar. Suatu sistem dikatakan mempunyai akurasi tinggi apabila akurasinya sebesar 95%. Namun akurasi tinggi tidak akan berguna apabila kedatangannya terlambat dan tidak teratur. Oleh karena itu sistem informasi dituntut untuk lengkap, ringkas dan teratur sehingga tidak memusingkan pengguna informasi tersebut. Manajemen adalah berkaitan dengan pembagian tanggung jawab, yang menjamin tidak akan terjadinya tumpang tindih pekerjaan. Sedangkan administrasi berkaitan dengan sistem pencatatan pada setiap penanggung jawab serta pe-laporan antarpenanggung jawab yang telah ditetapkan dalam manajemen tersebut.
Sistem informasi manajemen merupakan prosedur pemrosesan data berdasarkan komputer yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan diintegrasikan dalam taraf tertentu dengan prosedur manual dan prosedur yang lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan berbagai fungsi manajemen lainnya. Untuk lingkungan Depdiknas ada lima azaz yang ditetapkan yaitu:
Azaz pengelola. Suatu sistem informasi dapat diselenggarakan apabila ada suatu unit kerja yang diberi tanggug jawab untuk mengelolanya.Tugas pengelola ini adalah melaksanakan koordinasi dalam pengembangan, pemeliharaan dan pengoperasian, melayani permintaan data, pengembangan teknik atau metode analisis dalam rangka pendayagunaan informasi, dan bertanggung jawab atas semua kualitas data dan informasi yang dihasilkan.
Azaz kepekaan. Sistem informasi dapat berguna apabila memberi layanan sesuai dengan apa yang seharusnya diperlukan. Untuk itu diperlukan peremajaan (update) agar penyusunan informasi sesuai dengan keadaan lapa-ngan. Suatu mekanisme yang harmonis antara sumber data dengan pusat penyimpanan data harus saling menguntungkan. Dalam pada itu informasi yang dihasilkan harus mempunyai beragam bentuk dan secara langsung mampu memberikan semacam "warning" kepada penerima informasi tentang adanya faktor-faktor negatif yang perlu segera ditanggulangi.
Azaz kesederhanaan. Sistem informasi harus tersusun dari serangkaian perangkat keras, perangkat lunak dan juga prosedur yang mudah dimengerti maupun dioperasikan serta dipelihara oleh seluruh unit kerja, agar dapat dihindari kemungkinan kesalahpahaman atau peluang terjadinya penyimpangan. Untuk itu harus ada ketentuan yang jelas dan sistematik dalam membantu terselenggaranya perputaran roda sistem informasi manajemen.
Sistem informasi dapat menumbuhkan suasana saling percaya antara unit kerja yang satu dengan unit kerja lainnya dalam arti:
ü Tidak tumpang tindih kewenangan dalam produksi dan pendayagunaan informasi.
ü Tidak ada tumpang tindih tugas dan fungsinya terutama dalam penyusunan rencana, pengelolaan, pemantauan dan pengambilan keputusan.
ü Tidak ada unit kerja yang hasil kerjanya dalam produksi informasi disia-siakan oleh unit kerja lain.
Dari semua pengertian dasar dan azaz-azaz ini, serta saling keterkaitan yang terkandung di dalamnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan di mana secara ringkas dapat dinyatakan bahwa:
Ouput dari sistem informasi adalah informasi. Relevansi dan kualitas informasi yang dihasilkan tergantung sepenuhnya pada keinginan manusia. Sistem informasi harus mengandung empat komponen, yaitu: data, perangkat keras, perangkat lunak, dan manusia. Perangkat keras maupun perangkat lunak hanya merupakan alat bantu yang tidak akan melakukan apapun apabila tidak ada data yang diproses dan tidak ada yang memerintahkan. Ada tiga peranan manusia yang diperlukan oleh sistem informasi yatiu sebagai pemberi data, pengolah, dan pengguna data. Ketiga peranan ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan di mana yang satu tidak merasa lebih penting dari yang lain. Peranan ini tidak ada hubungannya dengan jabatan struktural dan berlaku sangat relatif terhadap lingkup permasalahannya.
Sistem informasi manajemen adalah proses yang berlangsung secara periodik dan beroperasi dalam suatu siklus yang bergerak secara teratur. Oleh karena itu, suatu sistem informasi manajemen lebih berorientasi pada informasi yang bersifat rutin. Sistem informasi manajemen pada hakekatnya menuntut adanya keteraturan dari seluruh jajaran unit organisasi dan unit kerja yang menggunakannya. Ini berarti diperlukan persiapan-persiapan dari para personil unit organisasi dan unit kerja, karena kelak akan terjadi perubahan perilaku yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya.
v Konsepsi Pengembangan SIM
Dasar-dasar konsepsional ini diturunkan langsung dari keadaan dan masalah kebijaksanaan pokok maupun pengertian dasar dan azaz-azaz yang telah dikemukakan di atas.
a. Informasi sebagai sumber daya
Sumber daya yang saat ini dikenal dalam organisasi dan unit kerja terdiri atas ketenagaan (MAN), keuangan (MONEY) dan sarana/prasarana (MATERIAL). Tetapi sumber daya dalam organisasi modern telah ditambah dengan infomasi (INFORMATION). Tambahan ini merupakan sesuatu yang logis karena aktivitas manajerial yang sebelumnya hanya didasarkan pada perkiraan atau intuisi telah ditingkatkan menjadi aktivitas manajerial yang didasarkan pada deduktif analitis. Ini berarti bahwa hasil dari aktivitas manajerial tersebut akan lebih rasional.
b. Keterpaduan informasi
Sesuai dengan lingkup tanggung jawabnya, maka Depdiknas perlu melakukan usaha untuk mengurangi beban administratif sampai seminimal mungkin terhadap Usaha Pelaksana Teknis (UPT) yang bidang kerjanya berhadapan langsung dengan lapangan. Dengan demikian keberadaan UPT ini dapat lebih dipusatkan hanya menjadi beban teknis yang menjadi tugas utama-nya. Ini berarti bahwa kondisi fisik sumber daya yang dimiliki UPT harus selalu diketahui dan di bawah kontrol, tanpa harus menanyakan kepada UPT yang bersangkutan. Informasi mengenai sumber daya untuk UPT cukup ditanyakan kepada unit organisasi atau unit kerja yang ada di lingkungannya sendiri.
Dengan demikian, penyediaan sumber daya untuk pembangunan, pemeliharan/pembinaan, dan pengoperasian sumber daya yang ada di UPT dapat terselenggara secara otomatis tanpa harus memberitahu segala hal mengenai kekurangannya. Evaluasi terhadap UPT tersebut hanya ditujukan terhadap input dan output aktivitasnya. Kondisi ini akan tercapai jika hanya ada suatu keterpaduan di dalam aktivitas manajerial perencanaan, administrasi pengelolaan, adminitrasi pemantauan dan pengambilan keputusan. Dengan terjadinya dilema perbedaan informasi di lingkungan Depdiknas mengakibatkan tidak berfungsinya administrasi pengelolaan maupun pemantaun secara tidak wajar. Oleh karena itu satu-satunya upaya di tempuh adalah dengan me-ngusahakan keterpaduan informasi di dalam suatu sistem informasi manajemen. Syarat adanya keterpaduan informasi tersebut adalah adanya satu pengelola sistem informasi manajemen.
c. Model sistem informasi manajemen.
Pengembangan sistem ini untuk menunjang kegiatan manajerial perencanaan, administrasi pengelolaan, administrasi pemantauan, dan pengambilan keputusan, serta statistik tahunan. Khusus untuk menunjang aktivitas manajerial pengambilan keputusan, porsi informasi terbesar diberikan untuk kegiatan manajerial tingkat bawah, kemudian porsi informasi sedang diberikan untuk kegiatan manajerial tingkat menengah. Sedangkan porsi informasi untuk kegiatan manajerial tingkat atas akan mendapat porsi informasi yang terkecil. Secara teoritis, tujuan ini merupakan kondisi awal untuk menuju suatu Decision Support System (DSB) yang secara khusus hanya diperuntukkan bagi kegiatan manajerial tingkat atas, di mana porsi informasi yang diperlukan lebih cenderung bersifat eksternal dan lebih dari itu juga bersifat insidentil. Hal ini tentunya perlu didukung oleh kemampuan interaksi yang cepat terhadap pelacakan masalah.
Tetapi arah ini sudah lebih tinggi dibandingkan dengan suatu sistem Electronic Data Processing (EDP) yang kegiatan utamanya hanya berkisar dalam produksi informasi.
Perlu diingatkan bahwa di dalam sistem informasi manajemen selalu terdapat dua kegiatan utama yaitu:
ü produksi informasi dan
ü pendayagunaan informasi.
Kegiatan produksi informasi lebih banyak berhubungan dengan masalah, "Bagaimana agar pengumpulan data, pengolahan data, penyimpanan data dan pengambilan data dapat diselenggarakan secara cepat, akurat dan relevan?". Sedangkan pendayagunaan informasi lebih banyak berhubungan dengan masalah, "Bagaimana agar penggunaan berbagai informasi untuk berbagai maksud oleh berbagai pengguna dapat terintegrasi dalam informasi yang menjamin konsistensinya?"
v Pengelolaan sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen untuk organisasi yang besar seperti Depdiknas secara mutlak memerlukan pengelolaan khusus. Pengelolaan ini harus dibebankan kepada suatu unit kerja yang sudah ada, yaitu dalam bentuk fungsi. Hal ini dimaksudkan semua keperluan informasi dalam rangka perencanaan, administrasi pengelolaan, administrasi pemantaun dan pengambilan keputusan dapa terlayani secara efektif dan efisien atas dasar keterpaduan informasi.
Ditinjau dari lingkup tugas dan fungsinya unit organisasi pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua jenis: unit pelaksana dan unit penunjang. Unit pelaksana adalah unit yang tugas dan fungsinya melakukan kegiatan untuk merealisasikan semua sasaran program yang telah ditetapkan. Sedangkan unit penunjang melakukan pelayanan kepada unit pelaksana agar tugas dan fungsinya dapat dijalankan dengan baik dan benar. Pelayanan yang diberikan oleh unit penunjang adalah pelayanan administrasi dan pelayanan teknis. Pelayanan administrasi meliputi kepegawaian, keuangan, dan sarana/prasarana. Sedangkan pelayanan teknis meliputi metodologi prosedur pelaksanaan kegiatan termasuk pelayanan informasi. Unit penunjang inilah yang harus menentukan sasaran program dan strategi pelaksa-naannya. Penentuan sasaran ini tentunya harus dilakukan bersama-sama dengan unit pelaksana. Dari uraian ini jelaslah bahwa fungsi pengelolaan sistem informasi menajemen harus dibebankan kepada unit penunjang.
Pada suatu unit organisasi yang besar yang menggunakan sistem manajerial secara berjenjang maka unit pelaksana dan unit penunjang ini akan selalu terdapat pada setiap jenjangnya. Dalam keadaan semacam ini maka perbedaan hanya teletak pada tingkat kewenangan dan kedalaman dari kegiatannya.
Konsekuensi lain mengenai sistem manajerial secara berjenjang adalah me-nyangkut distribusi beban kerjanya. Berkenaan dengan ini telah dikenal istilah sentralisasi (terpusat ) dan desen- tralisasi (tersebar). Sentralisasi adalah sistem manajerial yang segala sesuatu hanya tergantung pada satu jenjang manajerial (biasanya jenjang manajerial tingkat atas). Sedangkan desentralisasi adalah sistem manajerial yang segala sesuatunya dilakukan setiap jenjang mana- jerial tingkat menengah maupun tingkat bawah yang ada.
Distribusi beban kerjanya dalam suatu sistem informasi manajemen adalah me-nyangkut sentralisasi dan desentralisasi kewenangan dalam hal: 1) desain sistem informasi menajemen; 2) pengadaan dan pemeliharaan; 3) pengadaan perangkat lunak dan 4) pelatihan personil.
Penetapan mengenai sentralisasi dan desentralisasi untuk pendistribusian beban kerja di dalam suatu sistem informasi manajemen harus mempertimbangkan 3 aspek yaitu:
Pertama, pengembangan adalah upaya untuk membangun sistem informasi manajemen dan kemudian menyempurnakan sistem yang ada serta menambah pendayagunaannya agar sesuai dengan sistem informasi yang telah ditetapkan. Pada sistem informasi manajemen se-perti ini maka pengelolaannya harus lebih bersifat sentralisasi total. Ketepatannya didasarkan pada pertimbangan bahwa inisiatif dan berbagai kesepakatan serta pembakuan perlu dilakukan secara terpusat baik yang menyangkut segi fisik sistem informasi menajemen maupun fungsinya. Ini berarti tidak ada distribusi kerja sama sekali.
Kedua, pemeliharaan adalah upaya untuk mempertahankan sistem yang ada agar mampu berjalan secara rutin dan teratur. Pada sistem informasi manajemen ini maka desentralisasi hanya dikenakan pada pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak.
Pemantauan ataupun pengambilan keputusan di dalam unit organisasi yang menganut manajerial berjenjang, pada umumya mempunyai perbedaan dalam tingkat kedalaman lingkupnya, sasaran dan program. Perbedaan ini hanya me-nyangkut kedalaman spesifikasi lingkup wilayah maupun jangkaunnya. Makin rendah jenjang manajerial suatu unit, maka makin lebih spesifik pula lingkup wilayah dan jangkauannya. Ini berarti bahwa distribusi kerja sistem informasi manajemen menuntut pula adanya sentralisasi dan desentralisasi antara lain penyimpan data. Keadaan ini ditetapkan dalam sistem jaringan pangkalan data.
Ketiga, pengoperasian adalah upaya menjalankan sistem yang ada agar sesuai dengan ketentuan atau prosedur yang telah ditetapkan.Pada status ini maka desentralisasi dikerjakan pada pengadaan dan pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak serta pelatihan personil. Sedangkan desain sistem masih tetap sentralisasi.
Ketiga aspek ini tidak diperlakukan secara total terhadap keseluruhan langkah simultan pengembangan sistem informasi manajemen, tetapi dikenakan pada setiap subsistem, modul, submodul atau aplikasi yang dirancang.
v Organisasi pengelolaan sistem informasi manajemen
Organisasi pengelolaan sistem informasi manajeman harus memiliki kemampuan seperti apa yang telah ditetapkan di dalam pengertian sistem informasi manajemen, baik dari segi fisik maupun fungsinya.
Sehubungan dengan itu, maka organisasi pengelolaan sistem informasi harus menggambarkan secara fungsional tugas-tugas yang berkenaan dengan pengem- bangan, pemeliharaan dan pengoperasiannya. Fungsi-fungsi bentuk dasar dari organisasi pengelolaan sistem informasi manajemen adalah sbb:
Fungsi analisa sistem mempunyai tugas untuk merumuskan kebutuhan pengguna informasi dan merancang sistem yang memberikan jawaban atas kebutuhan tersebut. Administrator pangkalan data mempunyai tugas untuk melakukan penerapan dan pengontrolan terhadap definisi data maupun definisi hubungan antarfile data dan juga merancang sistem keamanan pangkalan data. Penyusunan program berperanan sebagai pembuat program aplikasi yang akan digunakan untuk proses dengan komputer. Fungsi operasi komputer mempunyai tugas untuk menyiapkan data yang akan diproses melalui entry dan edit data, menyiapkan jadwal penggunaan komputer dan menjalankan komputer. Fungsi pelayanan informasi mempunyai tugas untuk melakukan deseminasi tentang proses komputer, jenis-jenis informasi yang segera dapat dilayani, dan jenis-jenis perangkat lunak baru yang digunakan. Fungsi pelatihan mempunyai tugas untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada personil-personil dari unit kerja mengenai sistem dan prosedur pengoperasian perangkat keras atau perangkat lunak baru yang akan digunakan. Fungsi-fungsi ini tidak mutlak harus ada secara lengkap di setiap orga-nisasi pengelolaan sistem informasi manajemen. Hal ini tergantung dari tingkat kewenangan dalam pengelolaannya.
v . Arah pengembangan SIM
Sesuai dengan dasar-dasar konsepsional yang telah diuraikan terdahulu maka pengembangan sistem informasi manajemen di lingkungan Depdiknas di arahkan pada:
Berkembangnya peranan informasi untuk mendukung aktivitas manajerial dalam fungsinya sebagai sumber daya yang keempat, setelah ketenagaan, keuangan dan sarana/prasarana
Terselenggaranya suatu sistem produksi dan pendayagunaan informasi dalam suatu siklus yang teratur dan berada dalam satu koordinasi pengelolaan.
Terwujudnya fungsi pengelolaan sistem informasi manajemen sebagai subsistem manajerial.
Terbinanya aktivitas manjerial di bidang perencanaan, administrasi pengelolaan, administrasi pemantauan, pengambilan keputusan dan statistik tahunan pendidikan dan kebudayaan atas dasar keterpaduan informasi.
Melalui arah-arah ini, maka diharapkan dapat tercipta pola pembinaan pendidikan dan kebudayaan yang berlangsung dalam keselarasan gerak. Sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi setiap unit kerja dan unit organisasi lebih dapat bersifat saling mengisi dan saling melengkapi. Dampak dari keselarasan ini tidak hanya akan dirasakan oleh seluruh jajaran unit organisasi di lingkungan Depdikbud tetapi juga oleh semua jajaran dalam suprastruktur pemerintahan dan masyarakat luas. Sehubungan dengan arahan ini maka sistem informasi manajemen berorientasi pada produksi dan pendayagunaan informasi. Dalam produksi informasi, perlu dibangun, dipelihara, dan di- operasikan pangkalan data dalam suatu sistem jaringan yang tersebar di berbagai unit kerja dan unit organisasi. Sedangkan dalam pendayagunaan informasi perlu dibangun suatu sistem pelayanan informasi yang dapat menunjang perencanaan, administrasi pengelolaan, administrasi pemantauan, pengambilan keputusan, dan statistik tahunan pendidikan dan kebudayaan.
Pelayanan informasi untuk perencanaan adalah mencakup informasi tentang sasaran, ketenagaan, sarana/prasarana, keuangan dan program kegiatan. Pelayanan informasi untuk pengelolaan adalah meliputi ketenagaan, keuangan, dana sarana/prasarana. Pelayanan informasi untuk administrasi pemantauan adalah menyangkut program dan pencapaian sasarannya. Pelayanan informasi untuk pengambilan keputusan adalah mencakup sasaran, ketenagaan sarana/prasarana, keuangan program dan ditambah lagi dengan informasi non pendidikan dan kebudayaan.
Sedangkan pelayanan informasi untuk statistik tahunan pendidikan dan kebudayan adalah menyangkut sasaran, ketenagaan, dan sarana/prasarana.
Khusus untuk pelayanan informasi untuk mengambilan keputusan, masih tergantung dari jenjang manajerial yang akan menggunakannya. Untuk pengambilan keputusan pada jenjang manajerial tingkat bawah informasinya bersifat operasional dan internal, untuk jenjang manajerial tingkat menengah informasinya bersifat taktis dan internal tetapi sedikit sudah mengandung informasi eksternal, dan untuk jenjang manajerial tingkat atas informasinya besifat strategis dan eksternal tapi sedikit mengandung informasi internal.
Perlu dikemukakan bahwa konotasi istilah "sasaran" dan "ketenagaan" untuk setiap aktivitas manajerial ada kemungkinan berbeda. Konotasi "sasaran' pada perencanaan dan statistik tahunan bukan berarti "target" melainkan "jenis-jenis obyek" yang pembinaannya menjadi tanggung jawab Depdiknas. Sedangkan "sasaran" dalam administrasi pemantauan berarti target. Sementara itu, konotasi "ketenagaan" pada administrasi pengelolaan adalah tenaga tetap, sedangkan pada statistik tahunan adalah tenaga tetap maupun tidak tetap yang langsung berhadapan dengan obyek garapan.
5. Apa tujuan diadakan rancangan pendekatan sistem manajemen?
Tujuannya adalah untuk membantu memudahkan manusia didalam menyelesaikan tugas-tugasnya dalam kehidupan sehari –hari.oleh sebab itu rancangan pendekatan sistem manajemen sangat dibutuhkan apalagi pada zaman sekarang ini semuanya seba praktis jadi apabila kita tidak memakai rancangan pendekatan manajemen kita akan sulit beradapatasi dan akan selalu ketinggalan sama orang lain.(Menurut : munadi)
Keuntungan dari pendekatan Manajemen sistem adalah pada dasarnya ada 4 jenis refoicement ( Mamduh 2003 : 320)
- Positif (memperkuat prilaku dengan memberikan konsekuensi yang menyenangkan )
- Penghindaran (avoidence) .memperkuat prilaku dengan menghindari konsekuensi yang tidak menyenangkan
- hukuman (punisment). Memperlemah prilaku dengan memberikan konsekuensi yang tidak menyenangkan.
- pemadaman (extiention). Memperlemah prilaku dengan tidak memberikan kosekuensi yang tidak menyenangkan.
-Pendektan Sistem Motivasi Dalam Pendekatan Manajemen Prilaku. Prilaku seseorang dalam organisasi dipengaruhi oleh faktor karakteristik situasi kerja. Teori Maslow sebagai contoh membahas bagaimana seseorang tergerak berbuat seuatu untuk memahami kebutuhan.
Individu mempunyai tingkatan kebutuhan yang berbeda . tori Hezberg membahas hubungan antara karakteristik pekerjaan dengan motivasi dan kepuasan seseoarang.
6. Apa beda sistem komputer dengan sistem berbasis komputer ?berikan contoh?
Kalau sepengatahuan saya komputer adalah suatu alat untuk membuat data /pengolahan data sedangkan basis komputer adalah satu alat untuk menyimpan imformasi melaui komputer sehingga dikemudian hari apabila kita membutuhkan bisa kita mengambil kembali
Sistem komputer adalah : Kata komputer berasal dari bahasa Latin yaitu Computare yang artinya menghitung. Dalam bahasa Inggris disebut to compute. Secara definisi komputer diterjemahkan sebagai sekumpulan alat elektronik yang saling bekerja sama, dapat menerima data (input), mengolah data (proses) dan memberikan informasi (output) serta terkoordinasi dibawah kontrol program yang tersimpan di memorinya. Jadi cara kerja komputer dapat kita gambarkan sebagai berikut:
Input Device, adalah perangkat-perangkat keras komputer yang berfungsi untuk memasukkan data ke dalam memori komputer, seperti keyboard, mouse, joystick dan lain-lain.
Prosesor, adalah perangkat utama komputer yang mengelola seluruh aktifitas komputer itu sendiri. Prosesor terdiri dari dua bagian utama, yaitu ;
Control Unit (CU), merupakan komponen utama prosesor yang mengontrol semua perangkat yang terpasang pada komputer, mulai dari input device sampai output device.
Arithmetic Logic Unit (ALU), merupakan bagian dari prosesor yang khusus mengolah data aritmatika (menambah, mengurang dll) serta data logika (perbandingan).
Memori adalah media penyimpan data pada komputer.
Memori terbagi atas dua macam, yaitu ;
Read Only Memory (ROM), yaitu memori yang hanya bisa dibaca saja, tidak dapat dirubah dan dihapus dan sudah diisi oleh pabrik pembuat komputer. Isi ROM diperlukan pada saat komputer dihidupkan. Perintah yang ada pada ROM sebagian akan dipindahkan ke RAM. Perintah yang ada di ROM antara lain adalah perintah untuk membaca sistem operasi dari disk, perintah untuk mencek semua peralatan yang ada di unit sistem dan perintah untuk menampilkan pesan di layar. Isi ROM tidak akan hilang meskipun tidak ada aliran listrik. Tapi pada saat sekarang ini ROM telah mengalami perkembangan dan banyak macamnya, diantaranya :
PROM (Programable ROM), yaitu ROM yang bisa kita program kembali dengan catatan hanya boleh satu kali perubahan setelah itu tidak dapat lagi diprogram.
RPROM (Re-Programable ROM), merupakan perkembangan dari versi PROM dimana kita dapat melakukan perubahan berulangkali sesuai dengan yang diinginkan.
EPROM (Erasable Program ROM), merupakan ROM yangdapat kita hapus dan program kembali, tapi cara penghapusannya dengan menggunakan sinar ultraviolet.
EEPROM (Electrically Erasable Program ROM), perkembangan mutakhir dari ROM dimana kita dapat mengubahdan menghapus program ROM dengan menggunakan teknikelektrik. EEPROM ini merupakan jenis yang paling banyak digunakan saat ini.
Random Access Memori (RAM), dari namanya kita dapat artikan bahwa RAM adalah memori yang dapat diakses secara random. RAM berfungsi untuk menyimpan program yang kita olah untuk sementara waktu (power on) jika komputer kita matikan, maka seluruh data yang tersimpan dalam RAM akan hilang. Tujuan dari RAM ini adalah mempercepat pemroses data pada komputer. Agar data yang kita buat tidak dapat hilang pada saat komputer dimatikan, maka diperlukan media penyimpanan eksternal, seperti Disket, Harddisk, flash disk, PCMCIA card dan lain-lain.
Output Device, adalah perangkat komputer yang berguna untuk menghasilkan keluaran,
apakah itu ke kertas (hardcopy), ke layar monitor (softcopy) atau keluaran berupa suara. Contohnya printer, speaker, plotter, monitor dan banyak yang lainnya. Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa prinsip kerja komputer tersebut diawali memasukkan data dari perangkat input, lalu data tersebut diolah sedemikian rupa oleh CPU sesuai yang kita inginkan dan data yang telah diolah tadi disimpan dalam memori komputer
atau disk. Data yang disimpan dapat kita lihat hasilnya melalui perangkat keluaran.
Komponen-Komponen Komputer
Komputer terdiri dari tiga komponen utama yang tidak dapat dipisahkan, yaitu ;
1. Hardware (perangkat keras), Merupakan peralatan fisik dari komputer yang dapat kita lihat dan rasakan. Hardware ini terdiri dari ;
Ø Input/Output Device (I/O Device) Terdiri dari perangkat masukan dan keluaran, seperti keyboard dan printer.
Ø Storage Device (perangkat penyimpanan) Merupakan media untuk menyimpan data seperti disket, harddisk, CD-I, flash disk dll.
Ø Monitor /Screen Monitor merupakan sarana untuk menampilkan apa yang kita ketikkan pada papan keyboard setelah diolah oleh prosesor. Monitor disebut juga dengan Visual Display Unit (VDU).
Ø Casing Unit adalah tempat dari semua peralatan komputer, baik itu motherboard, card, peripheral lain dan Central Procesing Unit (CPU).Casing unit ini disebut juga dengan System Unit.
Ø Central Procesing Unit (CPU) adalah salah satu bagian komputer yang paling penting, karena jenis prosesor menentukan pula jenis komputer. Baik tidaknya suatu komputer, jenis komputer, harga komputer, ditentukan terutama oleh jenis prosesornya.Semakin canggih prosesor komputer, maka kemampuannya akan semakin baik dan biasanya harganya akan semakin mahal.
Ø Software (perangkat lunak), merupakan program-program komputer yang berguna untuk menjalankan suatu pekerjaan sesuai dengan yang dikehendaki. Program tersebut ditulis dengan bahasa khusus yang dimengerti oleh komputer. Software terdiri dari beberapa jenis, yaitu ;
Ø Sistem Operasi, seperti DOS, Unix, Linux, Novell, OS/2, Windows, Adalah software yang berfungsi untuk mengaktifkan seluruh perangkat yang terpasang pada komputer sehingga masing-masingnya dapat saling berkomunikasi. Tanpa ada sistem operasi maka komputer tak dapat difungsikan sama sekali.
Ø Program Utility, seperti Norton Utility, Scandisk, PC Tools, dll.Program utility berfungsi untuk membantu atau mengisikekurangan/kelemahan dari system operasi, misalnya PC Tools dapat melakukan perintah format sebagaimana DOS, tapi PC Tools mampu memberikan keterang dan animasi yang bagus dalam proses pemformatan. File yang telah dihapus oleh DOS tidak dapat dikembalikan lagi tapi dengan program bantu hal ini dapat dilakukan.
Ø Program Aplikasi, seperti GL, MYOB, Payroll dll. Merupakan program yang khusus melakukan suatu pekerjaan tertentu, seperti program gaji pada suatu perusahaan. Maka program ini hanya digunakan oleh bagian keuangan saja tidak dapat digunakan oleh departemen yang lain. Biasanya program aplikasi ini dibuat oleh seorang programmer komputer sesuai dengan permintaan / kebutuhan seseorang / lembaga/ perusahaan guna keperluan interennya.
Ø Program Paket, seperti Microsofr office, Adobe fotoshop, macromedia studio, open office dll Adalah program yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh banyak orang dengan berbagai kepentingan. Seperti MS-office, dapat digunakan oleh departemen keuangan untuk membuat nota, atau bagian administrasi untuk membuat surat penawaran dan lain sebagainya.
Ø Bahasa Pemrograman, PHP, ASP, dBase, Visual Basic, dll.Merupakan software yang khusus digunakan untuk membuat program komputer, apakah itu sistem operasi, program paket dll. Bahasa
Ø pemrograman ini biasanya dibagi atas 3 tingkatan, yaitu ;
Ø Low Level Language, bahasa pemrograman generasi pertama,bahasa pemrograman jenis ini sangat sulit dimengerti karena instruksinya menggunakan bahasa mesin. Biasanya yang mengerti hanyalah pembuatnya saja.
Ø Midle Level Language, merupakan bahasa pemrograman tingkat menengah dimana penggunaan instruksi sudah mendekati bahasa sehari-hari, walaupun begitu masih sulit untuk di mengerti karena banyak menggunakan singkatansingakatan seperti STO artinya simpan (singkatan dari STORE) dan MOV artinya pindah (singkatan dari MOVE).Yang tergolong kedalam bahasa ini adalah Assembler, ForTran (Formula Translator).
Ø High Level Language, merupakan bahasa tingkat tinggi yang mempunyai cirri mudah dimengerti, karena menggunakan bahasa sehari-hari, seperti BASIC, dBase, Visual Basic, VB.Net dll.
3. Brainware (User),
User adalah personel-personel yang terlibat langsung dalam pemakaian komputer,seperti Sistem analis, programmer, operator, user, dll. Pada organisasi yang cukup besar, masalah komputerisasi biasanya ditangani oleh bagian khusus yang dikenal dengan bagian EDP (Electronic Data Processing), atau sering disebut dengan EDP Departemen, yang dikepalai oleh seorang Manager EDP.
Sistem berbasis komputer adalah : Sistem informasi berbasis computer secara sederhana adalah segala bentuk penyajian informasi dengan menggunakan media computer hal ini dilakukan untuk memudahkan serta kerapihan kearsipan yang mungkin dapat berguna di kemudian hari.
Syarat berjalannya system informasi berbasisi computer adalah :
- . Basic Data
Data merupakan input dalam sistem informasi berbasis computer yang
kemudian akan di olah menjadi informasi yang lebih mudah di fahami oleh
pihak lain. Contoh basic data adalah :
a. Profile Sekolah
b. Data Base Kurikulum
c. Data Base Siswa yang ada
d. Data Base Guru
e. Data Base Nilai
- Hardware
Hardware atau perangkat keras merupakan alat yang di gunakan untuk
menyimpan data-data yang akan di oleh menjadi informasi. Contoh
hardware:
a. Monitor
b. CPU
c. Keyboard
d. Mouse
e. Hard Disk
f. Stabilizer
g. UPS
h. Flashdisk
3. Software
Software atau perangkat lunak merupakan program yang dapat digunakan
untuk mengolah data. Contoh software :
a) Microsoft Acces
b) Microsoft Excel
c) Microsoft Word
d) Microsoft Power Point
e) Visual Basic
f) Operator
Operator adalah orang yang dapat mengoperasikan computer dan mampu mengolah data menjadi informasi yang lebih mudah untuk di fahami, Seperti telah di ulas sebelumnya bahwa terdapat perbedaan antara sekolah swasta dengan sekolah negeri, bagi sekolah negeri untuk mengadakan fasilitas teknologi informasi mungkit tidak begitu sulit hal ini berbeda dengan sekolah swasta untuk mengadakan fasilitas teknologi informasi mereka harus cermat dalam mengalokasikan sumber dana sebab di sekolah swasta tenaga pengajarnya pun lebih banya guru swasta.
7. Pendekatan siklus hidup pengembangan sistem meliputi tahap. Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap tersebut?
Perubahan sistim Informasi Akuntansi dapat berkisar antara perubahan atau pernbetulan kecil sampai dengan pengembangan dan menginstall sistem yang baru secara menyeluruh. Apakah perubahan atau perbaikan tersebut merupakan perubahan besar atau kecil, hampir seluruh perusahaan-perusahan di dunia melalui siklus pengernbangan sistim (system developrnent life cycle)
Siklus hidup Pengembangan Sistem
Tahap-tahap yang harus dilalui didalam siklus hidup pengembangan sistem adalah:
1. Analisa sistem, tahap ini rnerupakan tahap proses pengumpulan informasi untuk membeli atau mengembangkan sistem yang baru. Proposal harus diajukan karena untuk mendapatkan penggunaan sumber-sumber yang terbatas. Jika proyek pengembangan sistem lolos dari seleksi awal, maka sistem yang ada dan sedang beroperasi di survey untuk memperjelas sifat dan cakupan dari proyek sistem akan dilaksanakan, juga untuk rnernahami kekuatan dan kelemahannya. Setelah itu, dilaksanakan studi mendalam sistern yang direncanakan untuk menentukan feasibilitasnya. Jika feasible maka informasi yang dibutuhkan para pemakai dan para manajer dari sistem yang akan dihasilkan di identifikasi dan di dokumentasi. Kebutuhan akan lnformasi tersebut dipergunakan untuk mengebangkan dan mendokumentasi sistem yang diperlukan.
2. Rancangan bersifat konseptual (conceptual design), selama tahap perancangan konseptual, perusahaan memutuskan bagaimana memenuhi kebutuhan para pemakai informasi. Tugas pertama adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi alternative rancangan sistem yang dimajukan. Setelah rancangan sistem alternative dipilih dan ditentukan, maka disusun spesifikasi sistem yang terperinci yang merupakan garis-garis besar dari sistem yang akan dibangun dan bagaimana sistem tersebut akan di awasi. Tahap ini dianggap selesai apabila rancangan sistem konseptual yang diperlukan di komunikasikan kepada manajemen (gambar 3).
3. Rancangan pisik sistem (physical design), selama tahap perancangan pisik, perusahaan menterjemahkan rancangan konseptual yang bersifat luas dan yang berorientasi kebutuhan pemakai menjadi spesifikasi terperinci yang akan dipergunakan untuk membuat dan menguji program. Pada tahap ini dokumen Input dan output dirancang, program computer di tillis, files di ciptakan, prosedur dikembangkan, dan pengawasan dibangun didalam sistem yang baru (gambar 4).
4. Implementasi dan Conversi, tahap implementasi dan conversi adalah tahap puncak dimana seluruh unsur dan kegiatan sistem disatukan. Oleh karena kompleksitas dan pentingnya, implementasi dan conversi perlu direncanakan dan di ikuti. Sebagai bagian dari implementasi, setiap perangkat keras maupun lunak yang di install harus diuji. Para pegawai baru mungkin ditambah dan juga dilatih, pegawai yang ada di relokasi. Prosedur pemerosesan yang baru harus diuji dan mungkin dimodifikasi. Standard dan pengendalian untuk sistem yang baru harus diciptakan dan sistem dokumentasi harus disempurnakan. Langkah terakhir dalam tahap ini adalah ( 2004 Digitized by USU digital library 2)
tahap menarik sistem yang lama dan mengkonversinya dengan sistem yang baru (gambar 5).
5. Operasi dan pemeliharaan setelah sistem tersebut berjalan, sistem tersebut dipelajari untuk mendeteksi dan mengoreksi setiap kelemahan-kelemahan perancangan. Selama sistem tersebut berjalan, sistem secara periodik di tinjau ulang. Modifikasi kecil dilakukan pada waktu permasalahan muncul atau kebutuhan baru menjadi bukti. Ini ditujukan sebagai operasi dan pemeliharaan. Akhirnya modifikasi besar atau penggantian sistem perlu dalam masa siklus keberadaan sistem.
8. Sebutkan dan jerlaskan dua jenis saluran yang disertakan dalam ISDN? Saluran manakan yang mentranmisi data ? apakah yang dilakukan saluran lainnya?
Web Directories. Web Directories mengindex berbagai situs web, menampilkannya dalam daftar yang urut abjad, berdasarkan kategori, atau region. Dengan mendaftarkan situs BPS ke beberapa Web Directories yang terkenal, akan meningkatkan jumlah hit harian secara signifikan. Pemilihan kategori sangat penting, karena beda kategori bisa membedakan jumlah hit dari 10 hit per hari hingga ratusan hit per hari. Mailing List dan Email. Beberapa situs yang memiliki informasi penting, biasanya menyediakan subscription email, yang secara rutin setiap minggu atau bulan, mengirimkan informasi-informasi terbaru di situ web tersebut kepada pendaftar.
9. Apa peran manajemen berbasis data , administrasi data, perencanaan data dalam mengelola data sebagai suatau sumber daya pendidikan?
ü Peran Basis Data
Keberadaan data dan informasi memegang peranan yang sangat penting. Pengelolaan data dapat berjalan dengan baik bila didukung oleh sistem basis data yang dapat menyediakan informasi yang diinginkan. Pengelolaan data imunisasi di Puskesmas Margorejo Kabupaten Pati ditemukan beberapa kelemahan, yaitu proses pencatatan perhitungan persentase imunisasi dilakukan dengan bantuan kalkulator, data yang ada belum tersimpan dalam basis data yang terkomputerisasi, kesulitan dalam perhitungan kumulatif dan ranking untuk pembuatn grafik, pencarian data dengan kategori rentang waktu dan tempat sangat lambat. tujuan penelitian ini yaitu mengembangkan sistem manajemen basis data imunisasi yang berbasis komputer di Puskesmas Margorejo Kabupaten Pati.
Rancangan penelitian yang dilakukan yaitu rancangan penelitian deskriptif kualitatif untuk menjelaskan tahap pengembangan basis data dan utnuk evaluasi kinerja sistem menggunakan Uji Tanda Sign Test. Subyek penelitian adalah semua pihak yang terkait dalam pengelolaan program imunisasi di Puskesmas Margorejo. Tahapan penelitian sesuai dengan tahapan rancangan sistem basis data. Hasil penelitian didapatkan bahwa masalah dalam pengelolaan data imunisasi di Puskesmas Margorejo yaitu kecepatan dan kemudahan, rfesiensi ruang penyimpanan data, keamanan data, fleksibilitas data, independensi data, kerangkapan data, produktifitas personal dan kebersamaan pemakaian. Analisis sistem saat ini didapatkan bahwa sistem saat ini belum menggunakan basis data. Pada analisis kebutuhan pengguna didapatkan sistem basis data yang sesuai dengan harapan dan tujuan pemakai. Bentuk rancangan konseptual yaitu pemodelan data yang tidak terkait dengan SMBD (Sistem Manajemen Basis Data) yang akan digunakan dengan menggunakan diagram E-R. SMBD yang digunakan yaitu Paradox 7.0. Bentuk rancangan logikal yaitu rancangan konseptual dan skema eksternal sesuai dengan SMBD terpilih. Pada bentuk rancangan fisikal dihasilkan spesifikasi struktur penyimpanan dan jalur akses data.
Pada implementasi program, aplikasi diinstall, pemakai dilatih dan dilakukan uji coba. Ada beda antara kinerja sistem lama dengan sistem baru. Diharapkan peneliti lain mengembangkan basis data yang lebih lengkap dan menyatu sehingga tidak terpisah-pisah dan dapat digunakan secara bersama-sama (sistem jaringan)Availability of data and information held major role. Management of data will be better if it's supported by database system
ü Peran adminitrasi Data
Ø Implementasi kegiatan BK dalam pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi sangat menentukan keberhasilan proses belajar-mengajar. Oleh karena itu peranan guru kelas dalam pelaksanaan kegiatan BK sangat penting dalam rangka mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran yang dirumuskan.
Ø Sardiman (2001:142) menyatakan bahwa ada sembilan peran guru dalam kegiatan BK, yaitu:
Ø Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.
Ø Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran dan lain-lain.
Ø Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar-mengajar.
Ø Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
Ø Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.
Ø Transmitter, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan dan pengetahuan.
Ø Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar.
Ø Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
Ø Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.
ü Perencanaan data dalam mengolola sumber daya pendidikan
Aspek-Aspek Dari Substansi Tugas Manajemen Pendidikan Adalah:
Ada beberapa hal yang dilakukan dalam kegiatan manajemen sekolah, yaitu manajemen pembelajaran atau kurikulum, manajemen kesiswaan, manajemen personil, manajemen sarana prasarana, manajemen keuangan, manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat, dan manajemen layanan khusus. Dalam melaksanakan setiap kegiatan manajemen sekolah tersebut, ada beberapa proses yang mesti dilalui yaitu proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling). Berikut diuraikan secara lebih rinci substansi masing-masing manajemen sekolah berdasarkan proses manajemen.
a. Manajemen Kurikulum
Perencanaan, meliputi membuat analisis materi pelajaran, menyusun kalender pendidikan, penyusunan program tahunan, penyusunan program semester, penyusunan program satuan pembelajaran, penyusunan rencana pembelajaran, penyusunan rencana bimbingan dan penyuluhan. Pengorganisasian, meliputi pembagian tugas mengajar dan tugas lain, penyusunan jadual pembelajaran, penyusunan jadual kegiatan perbaikan, penyusunan jadual kegiatan pengayaan, penyusunan kegiatan ekstrakurikuler, dan penyusunan jadual kegiatan bimbingan dan penyuluhan. Penggerakan, meliputi pengaturan pelaksanaan kegiatan pembukaan tahun ajaran baru, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan bimbingan dan penyuluhan. Pengawasan, meliputi supervisi pelaksanaan pembelajaran, supervisi pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan, evaluasi proses dan hasil kegiatan pembelajaran, dan evaluasi proses dan hasil kegiatan bimbingan dan penyuluhan.
b. Manajemen Peserta Didik
Perencanaan, meliputi pendataan anak usia pra sekolah, perencanaan daya tampung, perencanaan penerimaan dan penerimaan siswa baru. Pengorganisasian, berupa pengelompokan siswa berdaarkan pola tertentu. Penggerakan, meliputi pembinaan disiplin belajar siswa, pencatatan kehadiran siswa, pengaturan perpindahan siswa, dan pengaturan kelulusan siswa. Pengawasan, berupa pemantauan siswa dan penilaian siswa.
c. Manajemen Sarana Prasarana
Perencanaan, meliputi analisis kebutuhan sarana prasarana dan perencanaan dan pengadaan sarana prasarana sekolah. Pengorganisasian, meliputi pendistribusian sarana prasarana dan penataan sarana prasarana sekolah. Penggerakan, meliputi pemanfaatan sarana prasarana , pemeliharaan sarana prasarana , inventarisasi sarana prasarana, dan penghapusan terhadap sarana prasarana sekolah. Pengawasan, meliputi pemantauan kinerja penggunaan dan pemeliharaan sarana prasarana sekolah.
d. Manajemen Hubungan Masyarakat
Perencanaan, meliputi analisis kebutuhan layanan khusus bagi warga sekolah dan penyusunan program layanan khusus bagi warga sekolah. Pengorganisasian, berupa pembagian tugas untuk melaksanakan program layana khusus bagi warga sekolah. Penggerakan, meliputi pengaturan pelaksanaan perpustakaan, koperasi sekolah, ketrampilan, unit kesehatan sekolah, ekstrakurikuler, tabungan, keagamaan, kantin, antar jemput siswa, makan siang siswa, dan layanan khusus lainnya. Pengawasan, meliputi pemantauan program layana khusus dan penilaian kinerja program layanan khusus bagi warga sekolah. Program MBS mengupayakan agar semua aspek yang berhubungan dengan manajemen persekolahan dilaksanakan secara terbuka dan melibatkan semua stakeholder disekililing sekolah. Ini meliputi proses manajemen dari tahap pra- perencanaan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluai pelaksanaan. Jika ini terjadi maka akan ada check and balance dalam pelaksanaan kegiatan dan pendanaan persekolahan dan akan ada rasa saling membutuhkan dan mempercayai, bukan rasa curiga dan syak wasangka. Kepercayaan masyarakat ini tentunya akan memacu masyarakat untuk lebih membantu dan mendukung sekolah. Namun dalam kamus MBS kita, keterbukaan manajemen sekolah (dan meningkatnya PSM) harus mampu meningkatkan mutu KBM melalui PAKEM – sebab yang terakhir inilah ukuran akhir kegiatan MBS kita.
e. Manajemen Personil
Perencanaan meliputi analisis pekerjaan di sekolah, penyusunan formasi guru dan pegawai baru, dan perencanaan dan pengadaan guru dan pegawai baru. Pengorganisasian, berupa pembagian tugas guru dan pegawai. Penggerakan, meliputi pembinaan profesionalisme guru dan pegawai, pembinaan karir guru dan pegawai, pembinaan kesejahteraan guru dan pegawai, pengaturan perpindahan guru dan pegawai, dan pengaturan pemberhentian guru dan pegawai. Pengawasan, meliputi pemantauan terhadap kinerja guru dan pegawai dan penilaian terhadap kinerja guru dan pegawai.
f. Manajemen keuangan.
Dalam membahas sumber daya economic dan finansial dalam sebuah lembaga pendidikan, sebagai contoh sekolah, ada tiga aspek yang menurut WG Cunningham perlu diperhatikan yaitu perencanaan strategis, perencanaan pengeluaran, dan perencanaan pendapatan. Perencanaan strategis terbentuk seiring dengan berlangsungnya proses administrasi dan harus jelas sebelum memulai proses penyusunan anggaran. Perencanaan pengeluaran dan pendapatan dalam proses perencanaan akan menyediakan input dalam perencanaan operasional. Namun ketika anggaran tidak dapat mendukung apa yang sudah disusun dalam perencanaan strategis maka hubungan antara keduanya tidak akan dapat berkembang dan bisa melemahkan proses perencanaan. Sementara anggaran berperan sebagai perpaduan harapan dari seluruh program yang telah direncanakan oleh sekolah. Sistem anggaran sekolah mengatur estimasi pendapatan dan pengeluaran sekolah yang yang cukup penting, sehingga harus memperhitungkan sumber-sumber yang sesuai agar mendapatkan keuntungan sistem yang maksimal.
Perencanaan strategis memuat bangunan sistem dalam sebuah sekolah dengan tujuan tertentu dimasa yang akan datang yaitu yang berkaitan dengan visi, target, tujuan strategis dan kebijakan. Perencanaan strategis mempersiapkan koordinasi dan tujuan operasional, tetapi hanya dalam proses penentuan anggaran pada saat awal dan akhir. Selama dalam proses ini anggaran akan sangat ditentukan oleh perencanaan strategis baik dari segi kualitas maupun kuantitas sedangkan perencanaan operasional lebih banyak ditentukan oleh keputusan yang diambil selama dalam proses perencanaan. Morphet, Jhon dan Ruller mengatakan suatu program pendidikan harus dipersiapkan dengan sejumlah estimasi dana tertentu sebagai antisipasi akan penggunaan dan yang berlebih dan hal tersebut seharusnya dipersiapkan sebelum menentukan jumlah biaya yang harus digunakan agar mendapatkan pencapaian hasil yang terbaik.
‘ Sumber daya ekonomi dan finansial’ atau lebih tepatnya dapat disebut dengan modal, pada peringkat teratas mengenai hal-hal pokok yang harus diutamakan dalam proses perencanaan. Pada bab 2 dalam buku ini dapat ditemukan pendapat WG Cunningham berikut contoh kasus yang sedemikian lengkapnya mengenai ketidak berhasilan perencanaan dalam sebuah lembaga pendidikan yang penyebabnya semata-mata ditumpukan pada permasalahan finansial. Sehingga bila perencanaan yang dibuat oleh lembaga pendidikan tidak disesuaikan dengan kondisi finansial yang ada, maka berbagai implikasi negatif yang ditimbulkan harus ditanggung oleh pihak lembaga pendidikan itu sendiri. Menurutnya, perencanaan yang dibuat harus disesuaikan dengan dana yang tersedia, dan jangan pernah mengimplementasikan rencana yang sumber dananya belum jelas akan didapatkan dari mana.
Perencanaan dalam sebuah lembaga pendidikan, tentunya tidak boleh melenceng dari tujuan pendidikan itu sendiri, yaitu pendidikan untuk pendidikan, sebagaimana diungkapkan oleh John Dewey. Dan agar sebuah perencanaan dalam lembaga pendidikan tersebut tidak melenceng dari tujuan pendidikan itu sendiri, harus digunakan sebuah model perencanaan yang lebih ‘manusiawi’. Sudah tentu model perencanaan top down dengan semangat neoliberal yang ditawarkan oleh WG Cunningham tidaklah dapat mengakomodasi ‘kemanusiawian’ tersebut. Model perencanaan partisipatif dalam lembaga pendidikan, yang sering dikemukakan oleh Paulo Freire, dan model perencanaan deliberatif yang dicetuskan oleh Jurgen Habermas, adalah model-model perencanaan yang paling tepat dalam dunia pendidikan. Inti dari kedua model tersebut adalah pemanusiaan individu yang berada dalam sebuah komunitas melalui perluasan partisipasi dalam proses penentuan kebijakan, dalam hal ini yang berkaitan dengan proses perencanaan dalam dunia pendidikan.
Sumber daya manusia yang memiliki arti penting dalam mewujudkan kegiatan yang ada. Menurut Nawawi (2001) ada tiga pengertian sumber daya manusia yaitu :
a) Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan).
b) Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.
c) Maslow (dalam Siagian, 1981) menyebutkan 5 tingkatan kebutuhan manusia, yang secara umum dapat dijelaskan sebagi berikut :
Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs), yang termasuk dalam kebutuhan ini, misalnya sandang, pangan, papan, dan tempat berlindung. Kebutuhan ini termasuk kebutuhan primer dan mendesak sifatnya. Untuk itu seorang pimpinan yang ingin insruksi dan perintahnya dilaksanakan hendaknya dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Kebutuhan Keamanan (Safety Needs), yang termasuk dalam kebutuhan ini, misalnya kebutuhan akan keamanan jiwa terutama dalam jam-jam kerja. Kebutuhan akan keamanan kantor ditempat kerja, termasuk jaminan hari tua. Kebutuhan social (social Needs), yang termasuk pada tingkatan kebutuhan ini, misalnya kebutuhan untuk dihormati, kebutuhan untuk bisa diterima dilingkungan kerja, keinginan untuk maju dan tidak ingin gagal, kebutuhan akan perasaan untuk turut serta memajukan organisasi. Kebutuhan Prestise (Esteem Needs). Pada umumnya pegawai akan mempunyai prestise setelah mempunyai prestasi. Dengan demikian prestasi pegawai perlu diperhatikan oleh pimpinan organisasi. Biasanya, pegawai yang telah mempunyai prestasi yang lebih tinggi akan terus berupaya untuk meningkatkan prestasinya secara maksimal.
Kebutuhan mempertinggi kapasitas kerja (Self Actualization). Setiap karyawan pasti ingin mengembangkan kapasitas kerjanya secara optimal, misalnya melalui pendidikan latihan, seminar, dan sebagainya. Kebutuhan-kebutuhan untuk mengembangkan kapasitas kerja tersebut perlu mendapatkan perhatian pimpinan.
Peran Yang Harus Dilaksanakan Manajer Pendidikan Pada tingkat Mikro, Meso, Makro
Manajer institusi pendidikan atau organisasi-organisasi pembelajaran pada umumnya yang tampil sebagai wirausahawan adalah dambaan manajer masa kini, ketika sumber keuangan makin terbatas. Dibawah kepemimpinannya, lembaga pendidikan akan terdorong untuk membangun perubahan kultur (Culture Change) , dimana seluruh tenaga akademis dan karyawan dirangsang untuk menjadi entrepeneur sejati. Menurut Brown (dalam Danim: 2003) inisiatif itu akan dapat dicapai jika mereka mampu menggeser kultur kerja dari sikap dan sifat organisasi yang peternalistik ke organisasi kontraktual (Culture shift that has arisan from moving from a paternalistic to contractual organization). Kemampuan membangun jaringan kerja sama dengan dunia industri harus menjadi kesadaran riil.
Dibawah manajer atau pimpinan pendidikan yang berwirausaha, dalam makna untuk kepentingan lembaga yang mengulturkan tradisi wirausaha. Kemampuan itu akan berdampak pada pembentukan identitas guru, guru dan manajer pendidikan ke arah kerja kontraktualisme baru, sejalan dengan kuatnya spirit pembelajaran berbasis industri dan perdagangan. Mereka yang memiliki sikap dan sifat kewirausahaan akan lebih banyak menggiring stafnya kearah penetapan standar keberhasilan, tidak berkutat dengan cara-cara kerja mencapai standar itu adalah menjadi bagian integral dari prilaku tenaga akademis. Banyak cara untuk mencapai tujuan tunggal/sekalipun.
Pada lembaga pendidikan yang banyak menggantungkan diri dari alokasi anggaran oleh pemerintah, isu-isu resmi yang berkaitan dengan penganggaran diposisikan sebagai isu-isu apakah organisasi itu akan bertahan atau tidak, atau sebaliknya. Isu-isu yang berkaitan dengan penurunan anggaran pemerintah dibidang pendidikan dinilai sebagai ancaman. Sebaliknya isu-isu mengenai kenaikan anggaran dikaitkan dengan banyak hal, seperti kenaikan gaji, penambahan peralatan, pembangunan gedung baru, proyek penelitian baru dan lain-lain.Pada lembaga pendidikan swasta atau lembaga pendidikan negeri yang telah berhasil berwirausaha atau menetapkan standar biaya yang mahal, isu-isu semacam itu tidak secara signifikan dipandang sebagai gelombang ancaman atau harapan. Manajer pendidikan atau manajer organiasasi pembelajaran pada umumnya yang mengelola lembaganya selayaknya sebuah badan usaha, meski tidak selalu berarti komersial selayaknya organisasi bisnis, mampu membangun kebiasaan bertindak (habits of action) dengan mengekpresikan “kualitas perusahaan sebagai bagian dari kepedualinnya”, apakah sebagai individu atau kolektivitas.
Dinamika perkembangan pada multisektor kehidupan, terutama sektor ekonomi politik, serta ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan penetrasi kuat pada kinerja manajerial di institusi pendidikan. Manajer pendidikan atau pimpinan organisasi pembelajaran yang kehilangan identitas profesionalisme dan progresvisme di tengah penetrasi itu adalah mereka yang secara tidak sadar akan menenggelamkan lembaganya. Manajer pendidikan atau pimpinan organisasi pembelajaran dan stafnya akan terperangah menjadi penonton ketika kemajuan pada multisektor kehidupan itu melaju laksana gelombang pasang yangdasyat menghantam lembaga pendidikan atau organisasi pembelajaran yang berdiam diri laksana rongsokan kapal nelayan. Bukan manajer pendidikan yang kuat dengan “bertarung sendiri” yang dikehendaki melainkan mereka yang mampu membangun kolektivitas dan solidaritas berbasis aktivitas staf yang tergabung dalam unit-unit kerja (Collectivity and sense solidarity based on staff union activitas), dimana aktivitas-aktivitas itu kebanyakan muncul jika dirangsang oleh manajemen eksekutif. Sementara pada tataran “eselon rendah” dari organiasai, terutama pada tingkat praktik-praktik di ruang belajar dimana material bahan ajar dan nilai pedagogis ditranformasikan secara terus menerus bersirkulasi.
Ditinjau dari bentuk keorganisasian manajemen sistem pendidikan sebagaimana dipaparkan di muka, maka ruang lingkup substansi manajemen pendidikan dapat dibagi pula ke dalam tingkat-tingkat seperti: tingkat makro, meso dan tingkat mikro. Dengan istilah yang lebih populer, manajemen makro adalah pada tingkat pusat (nasional), manajemen meso adalah pada tingkat propinsi, sedangkan manajemen mikro adalah manajemen pada tingkat kabupaten atau kelembagaan. Demarkasi dari pembagian tersebut sebenarnya lebih bersifat konstektual daripada bersifat konseptual dan teknikal
10. Apa keuntungan yang didapatkan dan pendekatan manajemen berbasis data dalam mengelola, mengakses, mengatur suatu sumber daya data organisasi? Jelaskan dan contohnya?
keuntungan yang didapatkan dan pendekatan manajemen berbasis data dalam mengelola, mengakses, mengatur suatu sumber daya data organisasi
Menurut Dr. Ir. D. Muhally Hakim, M.Sc dari Departemen Teknik Geodesi ITB, informasi adalah data dan fakta yang diorganisasikan dan dapat memberi arti. Lewat perkembangan teknologi digital dan teknologi komunikasi, pengumpulan, pemrosesan, dan penyebarluasan data/informasi saat ini dilakukan secara digital, dengan memanfaatkan komputer dan teknologi informasi yang juga berbasis digital.Sebagai ilmu pengetahuan maupun teknologi, lanjut Muhally, perkembangan sistem informasi ini ditandai dengan dikembangkannya sistem basis data, sebagai salah satu basis dari suatu bentuk sistem informasi. Dalam sistem informasi, dunia nyata (real world) diabstraksi (di-sampling) menjadi sekelompok (set) data kasar. Data ini diolah dengan menggunakan berbagai fungsi, untuk kemudian disampaikan ke para pengguna (user) sebagai informasi yang sesuai dengan yang diinginkan.Untuk sistem informasi yang memunculkan secara eksplisit aspek geospasial, dikembangkan apa yang dikenal dengan Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographical Information System (GIS). “Untuk sistem ini, peta-peta yang ada atau yang akan dibuat harus dikonversi terlebih dulu ke sistem digital.
Hal ini, katanya, tidak bisa dalam sistem konvensional yan gberbentuk peta cetak. Sistem peta digital ini akan menjadi basis dari SIG dalam bentuk yang dikenal orang sebagai basis data geospasial digital. Atau disebut peta (data) geospasial digital,” papar Muhally.
Lakukan simulasi
Berbagai komponen SIG meliputi data, sumber daya manusia sebagai pelaksana, perangkat lunak, perangkat keras, dan tata cara (prosedural). Kelima komponen ini, saling terkait satu sama lainnya dalam melakukan pendataan SIG. Sedangkan kemampuan operasional SIG yang utama menyangkut, information retrieval, pemodelan topologis, jaringan (network), overlay, dan luaran (out put).
“Untuk jaringan (network) misalnya, SIG dapat mengetahui bagaimana dan berapa lama sebuah pabrik membuang limbah kimia polutannya secara langsung ataupun tidak langsung ke sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS). Sebab SIG dapat melakukan simulasi rute dari material (polutan), yang ada di DAS tersebut,” papar Muhally.Menyangkut kegunaan SIG lainyan, Muhally memaparkan, SIG banyak dipilih orang terutama di negara-negara maju sebagai tool, untuk membantu memecahkan berbagai masalah yang terkait dengan kewilayahan dalam sistem pemodelan geospasial yang ditujukan untuk menunjang pengambilan keputusan.Dalam aplikasinya, SIG dimanfaatkan untuk penelitian ilmiah, pengembangan sumber daya daerah pada berbagai level administratif, ekonomi, dan bisnis, bidang hukum, dan juga militer yang berkaitan dengan sistem perang modern.Misalnya, kata Muhally, SIG dapat dipergunakan dalam penanggulangan bencana alam. Untuk menghitung dengan mudah emergency response times pada suatu bencana alam yang terjadi. SIG juga dapat digunakan untuk mencari lahan basah yang patut dilindungi dari polusi. Dengan SIG dapat dicari lokasi (site location) yang paling cocok untuk pembukaan lahan baru pertanian/perkebunan, mencari pengembangan lahan bisnis dan industri, dll.
Sebagai gambaran BCA dengan 750 kantor online-nya, dilengkapi 2.100 ATM yang mempunyai fungsionalitas memadai, dapat menghandle dengan baik 8,2 juta nasabahnya.Dengan jumlah transaksi per hari 2,4 juta. Dari jumlah transksi tersebut rata-rata 821.000 transaski dilakukan melalui ATM, dengan kata lain tingkat pemakaian ATM-nya sebesar 3,9 kali. Sedangkan transaksi lainnya yang sudah lazim dilakukan meliputi:
Ø Mengecek saldo
Ø Fasilitas Pembayaran: Pemindahbukuan dan Penarikan Tunai
Ø Fasilitas untuk menerima Pembayaran (speed collect)
Ø Pembukaan dan pengecekan L/C
Ø Layanan On Line Banking
Seperti ungkapan futurolog teknologi Nicholas Negroponte; bahwa dunia makin lama makin digital. Hal ini ditengarai oleh pesatnya perkembangan transaksi bisnis dan kegiatan non-bisnis yang makin beralih ke pemanfaatan komputer on-line.Dipicu oleh perkembangan Internet, makin meningkatnya kemampuan hardware dan software dengan kecepatan tinggi dan penyebaran komputer, makin menyadarkan nasabah bank akan berbagai kemudahan yang didapatkan dengan ketersediaan layanan On-line banking.
11. Apa yang disimpan didalam suatu komputer dapat dikatakan sebagai basis database?jelaskan?
Menurut pendapat saya data yang disimpan dalam komputer bisa dikatakan Data Base karena alasan ! Microsoft Access merupakan salah satu program pengolah data base yang canggih yang digunakan untuk mengolah berbagai jenis data dengan pengoperasian yang mudah. Banyak kemudahan yang akan diperoleh jika bekerja dengan microsoft Access diantara dapat melakukan proses penyortiran pengaturan data, pembuatan Tabel data serta laporan pembuatan data kegiatan sehari-hari misalnya untuk menampung daftar pelanggan, pendataan data karyawan, dan lain sebagainya.memulai Microsoft Access
Database merupakan komponen dasar dari sebuah sistem informasi danpengembangan serta penggunaannya sebaiknya dipandang dari perspektif kebutuhanorganisasi yang lebih besar. Oleh karena itu siklus hidup sebuah system informasiorganisasi berhubungan dengan siklus hidup sistem database yang mendukungnya.Sistem Manajemen Basis Data adalah perangkat lunak yang mendukungmanajemen data dalam jumlah besar. DBMS menyediakan akses data yang efisien,kebebasan data, integritas data, keamanan, dan pengembangan aplikasi yang cepat,mendukung akses bersamaan dan perbaikan dari kerusakan.Pada perangkat lunak seperti Visual FoxPro yang beroperasi pada lingkunganPC, basis data tidak hanya sekedar kumpulan table, tetapi juga mencangkup hal-hallain, seperti hubungan antar table, view (tabel yang bersifat logis, yang merupakanpaduan sejumlah medan milik sejumlah table), dan bahkan kode yang disebut prosedur tersimpan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar