Minggu, 11 Agustus 2024

catatan butir-butir penilaian

 

1.     Penilaian tidak dapat dilakukan karena butir-butir penilaian dengan link tidak akurat, contohnya: link menanamkan nilai-nilai keagamaan/keimanan kepada tuhan tidak berbentuk video sehingga tidak diketahui apa yang disampaikan oleh pendidik, link mencontohkan perilaku baik pada anak, mengucap salam tidak sesuai dengan mencontohkan perilaku baik dan tidak ada prosesi pengucapan salam di dalamnya. Selain itu, tidak ditemukan link yang menunjukkan bahwa pendidik mengenalkan makhluk ciptaan Tuhan, mengenalkan benda hasil karya manusia, dan memberikan contoh perilaku baik sesuai dengan nilai agama terhadap manusia sebagai ciptaan Tuhan YME. 

 

2.     Pendidik telah menstimulasi anak untuk dapat mengucapkan do’a dan menirukan praktik ibadah sesuai agamanya. Selain itu, tidak ditemukan link untuk yang menunjukkan bahwa pendidik telah menstimulasi anak untuk mengucapkan salam/membalas salam kepada teman/pendidik/orangtua/orang lain dan mengenalkan tempat ibadah sesuai agama anak.

 

3.     Pendidik telah membiasakan anak untuk menghormati orang yang lebih tua dengan bertanya kepada anak-anak siapa saja yang sayang bundanya. Link saling membantu dan mau menolong, memuji dan mengucapkan terimakasih tidak menunjukkan adanya stimulasi anak untuk menolong orang lain. Selain itu, tidak ditemukan link yang menunjukkan bahwa pendidik telah membiasakan anak untuk bersikap jujur.

 

4.     Pendidik telah menstimulasi anak untuk menunjukkan kemampuan motorik kasar, seperti: meluncur pada kegiatan bermain sebelum masuk kelas serta melompat, menekuk, meloncat pada kegiatan melempar bola ke keranjang. Selain itu, tidak ditemukan link yang menunjukkan bahwa pendidik telah menstimulasi anak untuk memutar, mengocok, melingkar, dan melambungkan.

 

5.     Pendidik telah menstimulasi anak untuk menunjukkan kemampuan motorik halus dengan meremas dan membentuk pada kegiatan membuat karya dari tanah liat. Link mengkolase dengan ampas kelapa tidak menunjukkan indikator pembelajaran dalam menstimulasi kemampuan motorik halus anak, sedangkan link menulis kata kupu kupu tidak menerangkan bahwa anak mencoret-coret/menggambar/melukis dan menggunakan alat tulis. Selain itu, tidak ditemukan link yang menunjukkan bahwa pendidik telah menstimulasi anak untuk memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya dan menyusun balok/puzzle/benda lainnya.

 

6.     Pendidik telah menstimulasi anak untuk mengenal dan membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melalui kegiatan mencuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun dan membersihkan lingkungan setelah bermain. Selain itu, tidak ditemukan link yang menunjukkan bahwa pendidik telah menstimulasi anak untuk menggosok gigi, memotong kuku, menaruh sampah pada tempatnya, dan menerapkan standar penanganan covid-19.

 

7.     Pendidik telah menstimulasi anak untuk mencari solusi masalah yang dihadapi dan memberikan dukungan (scaffolding) kepada anak untuk menyelesaikan masalah. Tidak ditemukan adanya penghargaan kepada anak apabila masalah sudah terpecahkan. Pendidik belum menstimulasi anak agar bisa mengidentifikasi masalah yang dihadapi sesuai dengan tingkat usia.

 

8.     Pendidik menstimulasi kemampuan anak untuk berpikir logis, kritis dan kreatif melalui mengecap gambar kupu-kupu untuk memahami persamaan warna. Pendidik belum menstimulasi anak untuk memahami perbedaan, memahami konsep menghubungkan, mengklasifikasi berdasarkan bentuk, ukuran, dan warna, serta memahami konsep sebab-akibat.

 

9.     Pendidik telah menstimulasi kemampuan anak untuk berpikir simbolis ketika belajar membaca dan menulis kata "kupu-kupu" untuk mengenal konsep huruf, menyebutkan dan menggunakan konsep huruf, serta mempresentasikan gambar kupu-kupu benda dalam bentuk karya. Pendidik belum menstimulasi anak untuk mempresentasikan berbagai imajinasinya dalam bentuk karya.

 

10. Pendidik telah menstimulasi kemampuan anak untuk berpikir simbolis ketika belajar membaca dan menulis kata "kupu-kupu" untuk mengenal konsep huruf, menyebutkan dan menggunakan konsep huruf, serta mempresentasikan gambar kupu-kupu benda dalam bentuk karya. Pendidik belum menstimulasi anak untuk mempresentasikan berbagai imajinasinya dalam bentuk karya.

 

11. Pendidik telah memfasilitasi proses pembelajaran agar anak memahami bahasa reseptif melalui cerita sederhana, pertanyaan sederhana, dan pernyataan sederhana ketika belajar memperagakan gerakan sayap kupu-kupu.

 

12. Pendidik telah memfasilitasi proses pembelajaran dalam menstimuliasi anak untuk mengungkapkan bahasa ekspresif dengan menjawab pertanyaan, berkomunikasi secara lisan, dan menceritakan kembali yang diketahui ketika belajar tentang kupu-kupu dan hewan lainnya. Pendidik belum memfasilitasi anak untuk mengekspresikan perasaan/ide/keinginan dalam bentuk coretan/tulisan.

 

13. Pendidik telah memfasilitasi proses pembelajaran keaksaraan melalui kegiatan pra membaca dan pra menulis dengan berbagai alat dan bahan sesuai dengan tingkat usia melalui bermain. Pendidik belum memfasilitasi anak untuk mengamati/memegang/menyentuh bahan bacaan dalam bentuk gambar/tulisan cetak maupun non cetak.

 

14. Pendidik telah menstimulasi anak dalam mengendalikan diri melalui kegiatan antri sebelum masuk kelas. Pendidik belum menstimulasi anak untuk bertanggung jawab dan disiplin.

 

15. Pendidik telah menstimulasi anak untuk berperilaku prososial dengan peduli lingkungannya, tolong menolong, bekerjasama dan main bergantian.

 

16. Pendidik belum menstimulasi anak untuk mengenal dan mencintai negara melalui simbol dan lambang negara untuk mengenal Bendera negara (Sang Merah Putih), Garuda Pancasila, Lagu kebangsaan dan/atau lagu Nasional, dan Presiden RI dan Wakil Presiden RI.

 

17. Pendidik telah menstimulasi anak untuk mengenal keragaman budaya daerah berupa pakaian daerah khas Gayo. Pendidik belum menstimulasi anak untuk mengenal bahasa daerah, lagu-lagu daerah, dan tarian daerah.

 

18. Pendidik telah memanfaatan sumber belajar berbasis potensi lingkungan sekitar melalui menggunakan ruangan atau tempat di lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar untuk sumber belajar. Pendidik belum memanfaatkan mahluk hidup di lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.

 

19. Pendidik telah menyediakan berbagai pilihan kegiatan bermain sesuai dengan tahap perkembangan dan minat anak dengan tersedianya berbagai pilihan kegiatan bermain yang terkait dengan konteks lingkungan dan tersedianya berbagai pilihan kegiatan bermain yang mengandung tiga jenis main. Pendidik belum menyediakan berbagai pilihan kegiatan bermain yang memfasilitasi kemerdekaan anak untuk belajar.

 

20. Pendidik belum memfasilitasi kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik.

 

21. Pendidik menstimulasi anak agar dapat berkarya sesuai ide dan minatnya dengan menggunakan berbagai alat dan bahan dengan membuat karya yang dibuat sendiri oleh anak sesuai ide/minatnya menggunakan alat dan bahan, membuat karya yang dibuat bersama dengan temannya, dan kebebasan memanfaatkan alat dan bahan yang ada disekitarnya untuk membuat karya.

 

22. Pendidik telah memberikan dukungan (scaffolding) pada anak saat melakukan kegiatan dengan memberikan inspirasi awal sebelum anak bermain. Pendidik belum menata alat/bahan untuk menstimulasi pemikiran, keingintahuan, eksplorasi, dan percakapan anak; memberikan dukungan, penguatan, dan perluasan ide pada saat anak melakukan kegiatan; dan memberikan kebebasan dan otonomi kepada anak untuk mengeksplorasi ide-ide mereka dan menentukan sendiri kegiatan yang akan dilakukan oleh anak.

  

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar