1. Penilaian tidak dapat dilakukan
karena butir-butir penilaian dengan link tidak akurat, contohnya: link menanamkan nilai-nilai
keagamaan/keimanan kepada tuhan
tidak berbentuk video sehingga tidak diketahui apa yang disampaikan oleh
pendidik, link mencontohkan perilaku baik pada
anak, mengucap salam
tidak sesuai dengan mencontohkan perilaku baik dan tidak ada prosesi pengucapan
salam di dalamnya. Selain itu, tidak ditemukan link yang menunjukkan bahwa
pendidik mengenalkan makhluk ciptaan Tuhan, mengenalkan benda hasil karya
manusia, dan memberikan contoh perilaku baik sesuai dengan nilai agama terhadap
manusia sebagai ciptaan Tuhan YME.
2. Pendidik telah menstimulasi anak
untuk dapat mengucapkan do’a dan menirukan praktik ibadah sesuai agamanya.
Selain itu, tidak ditemukan link untuk yang menunjukkan bahwa pendidik telah
menstimulasi anak untuk mengucapkan salam/membalas salam kepada
teman/pendidik/orangtua/orang lain dan mengenalkan tempat ibadah sesuai agama
anak.
3. Pendidik telah membiasakan anak
untuk menghormati orang yang lebih tua dengan bertanya kepada anak-anak siapa
saja yang sayang bundanya. Link saling membantu dan mau menolong,
memuji dan mengucapkan terimakasih
tidak menunjukkan adanya stimulasi anak untuk menolong orang lain. Selain itu,
tidak ditemukan link yang menunjukkan bahwa pendidik telah membiasakan anak
untuk bersikap jujur.
4. Pendidik telah menstimulasi anak
untuk menunjukkan kemampuan motorik kasar, seperti: meluncur pada kegiatan
bermain sebelum masuk kelas serta melompat, menekuk, meloncat pada kegiatan
melempar bola ke keranjang. Selain itu, tidak ditemukan link yang menunjukkan
bahwa pendidik telah menstimulasi anak untuk memutar, mengocok, melingkar, dan
melambungkan.
5. Pendidik telah menstimulasi anak
untuk menunjukkan kemampuan motorik halus dengan meremas dan membentuk pada
kegiatan membuat karya dari tanah liat. Link mengkolase dengan ampas kelapa tidak menunjukkan indikator
pembelajaran dalam menstimulasi kemampuan motorik halus anak, sedangkan link menulis kata kupu kupu tidak menerangkan bahwa anak
mencoret-coret/menggambar/melukis dan menggunakan alat tulis. Selain itu, tidak
ditemukan link yang menunjukkan bahwa pendidik telah menstimulasi anak untuk
memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya dan menyusun
balok/puzzle/benda lainnya.
6. Pendidik telah menstimulasi anak
untuk mengenal dan membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melalui
kegiatan mencuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun dan membersihkan
lingkungan setelah bermain. Selain itu, tidak ditemukan link yang menunjukkan
bahwa pendidik telah menstimulasi anak untuk menggosok gigi, memotong kuku,
menaruh sampah pada tempatnya, dan menerapkan standar penanganan covid-19.
7. Pendidik telah menstimulasi anak
untuk mencari solusi masalah yang dihadapi dan memberikan dukungan
(scaffolding) kepada anak untuk menyelesaikan masalah. Tidak ditemukan adanya penghargaan kepada anak apabila masalah sudah
terpecahkan. Pendidik belum menstimulasi anak agar bisa mengidentifikasi
masalah yang dihadapi sesuai dengan tingkat usia.
8. Pendidik menstimulasi kemampuan anak
untuk berpikir logis, kritis dan kreatif melalui mengecap gambar kupu-kupu
untuk memahami persamaan warna. Pendidik belum menstimulasi anak untuk memahami
perbedaan, memahami konsep menghubungkan, mengklasifikasi berdasarkan bentuk,
ukuran, dan warna, serta memahami konsep sebab-akibat.
9. Pendidik telah
menstimulasi kemampuan anak untuk berpikir simbolis ketika belajar membaca dan
menulis kata "kupu-kupu" untuk mengenal konsep huruf, menyebutkan dan
menggunakan konsep huruf, serta mempresentasikan gambar kupu-kupu benda dalam
bentuk karya. Pendidik belum menstimulasi anak untuk mempresentasikan berbagai
imajinasinya dalam bentuk karya.
10. Pendidik telah
menstimulasi kemampuan anak untuk berpikir simbolis ketika belajar membaca dan
menulis kata "kupu-kupu" untuk mengenal konsep huruf, menyebutkan dan
menggunakan konsep huruf, serta mempresentasikan gambar kupu-kupu benda dalam
bentuk karya. Pendidik belum menstimulasi anak untuk mempresentasikan berbagai
imajinasinya dalam bentuk karya.
11. Pendidik telah
memfasilitasi proses pembelajaran agar anak memahami bahasa reseptif melalui
cerita sederhana, pertanyaan sederhana, dan pernyataan sederhana ketika belajar
memperagakan gerakan sayap kupu-kupu.
12. Pendidik telah
memfasilitasi proses pembelajaran dalam menstimuliasi anak untuk mengungkapkan
bahasa ekspresif dengan menjawab pertanyaan, berkomunikasi secara lisan, dan
menceritakan kembali yang diketahui ketika belajar tentang kupu-kupu dan hewan
lainnya. Pendidik belum memfasilitasi anak untuk mengekspresikan
perasaan/ide/keinginan dalam bentuk coretan/tulisan.
13. Pendidik telah
memfasilitasi proses pembelajaran keaksaraan melalui kegiatan pra membaca dan
pra menulis dengan berbagai alat dan bahan sesuai dengan tingkat usia melalui
bermain. Pendidik belum memfasilitasi anak untuk mengamati/memegang/menyentuh
bahan bacaan dalam bentuk gambar/tulisan cetak maupun non cetak.
14. Pendidik telah
menstimulasi anak dalam mengendalikan diri melalui kegiatan antri sebelum masuk
kelas. Pendidik belum menstimulasi anak untuk bertanggung jawab dan disiplin.
15. Pendidik telah
menstimulasi anak untuk berperilaku prososial dengan peduli lingkungannya,
tolong menolong, bekerjasama dan main bergantian.
16. Pendidik belum
menstimulasi anak untuk mengenal dan mencintai negara melalui simbol dan
lambang negara untuk mengenal Bendera negara
(Sang Merah Putih), Garuda Pancasila, Lagu
kebangsaan dan/atau lagu Nasional, dan Presiden RI dan
Wakil Presiden RI.
17. Pendidik telah
menstimulasi anak untuk mengenal keragaman budaya daerah berupa pakaian
daerah khas Gayo.
Pendidik belum menstimulasi anak untuk mengenal bahasa daerah, lagu-lagu
daerah, dan tarian daerah.
18. Pendidik telah
memanfaatan sumber belajar berbasis potensi lingkungan sekitar melalui
menggunakan ruangan atau tempat di lingkungan sekitar sebagai sumber belajar
dan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar untuk sumber belajar.
Pendidik belum memanfaatkan mahluk hidup di lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar.
19. Pendidik telah
menyediakan berbagai pilihan kegiatan bermain sesuai dengan tahap perkembangan
dan minat anak dengan tersedianya
berbagai pilihan kegiatan bermain yang terkait dengan konteks lingkungan dan tersedianya berbagai
pilihan kegiatan bermain yang mengandung tiga jenis main. Pendidik belum
menyediakan berbagai pilihan kegiatan bermain yang memfasilitasi kemerdekaan
anak untuk belajar.
20. Pendidik belum
memfasilitasi kegiatan pembelajaran dengan pendekatan
saintifik.
21. Pendidik
menstimulasi anak agar dapat berkarya sesuai ide dan minatnya dengan
menggunakan berbagai alat dan bahan dengan membuat karya yang dibuat sendiri
oleh anak sesuai ide/minatnya menggunakan alat dan bahan, membuat karya yang
dibuat bersama dengan temannya, dan kebebasan memanfaatkan alat dan bahan yang
ada disekitarnya untuk membuat karya.
22. Pendidik telah
memberikan dukungan (scaffolding)
pada anak saat melakukan kegiatan dengan memberikan inspirasi awal sebelum anak
bermain. Pendidik belum menata alat/bahan untuk menstimulasi pemikiran,
keingintahuan, eksplorasi, dan percakapan anak; memberikan
dukungan, penguatan, dan perluasan ide pada saat anak melakukan kegiatan; dan memberikan
kebebasan dan otonomi kepada anak untuk mengeksplorasi ide-ide mereka dan
menentukan sendiri kegiatan yang akan dilakukan oleh anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar