Sabtu, 10 Agustus 2024

PERAN DA’I PEREMPUAN DALAM PENYAMPAIAN DAKWAH ISLAM DIKABUPATEN ACEH BARAT

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah

            Perempuan salah satu dari  jenis manusia yang diciptakan oleh Allah swt untuk menjadi khalifah bumi, Salah satu sifat perempuan adalah sopan santun dan lemah lembut, hal ini berbeda dengan lelaki yang memiliki sifat keras dan tegas. Perbedaan ini ternyata tidak membuat yang satu lebih baik dari pada yang lain, akan tetapi justru dapat mendorong bagi terbentuknya kehidupan yang harmonis. Rasanya dunia ini takkan indah tanpa kehadiran para perempuan, begitu pula sebaliknya dunia takkan cerah tanpa adanya kaum lelaki. Kondisi ini dirasakan oleh nabi Adam as ketika masih berada disurga, ia merasa kesepian tanpa seorang teman, maka Allah ciptakan kepadanya seorang perempuan yang bernama siti Hawa. Oleh karena itu, lelaki dan perempuan adalah saling terkait, saling membutuhkan, dan yang satu menjadi mitra bagi yang lainnya. [1]

            Dalam perjalanan hidup umat manusia, perempuan tampaknya mengalami nasib yang kurang menguntungkan. Mereka sering dijadikan makhluk kelas dua yang selalu harus tunduk, patuh dan tergantung pada kaum lelaki secara tidak wajar. Dalam realitas kehidupan sehari-hari, perempuan sering berperan sebagai ibu rumah tangga, pengasuh, tergantung pada laki-laki bahkan sebagai pemberi nafkah. [2]

Pelaksanaan dakwah tidak saja menjadi beban dan tugas lelaki semata-mata, akan tetapi perempuan juga ikut berperan dan bertanggung jawab terhadap maju mundurnya agama Islam dalam realitas kehidupan. Secara khusus, perempuan itu diciptakan untuk menjadi pendamping atau mitra kaum lelaki. Dalam Al-Qur’an tidak ada pernyataan yang merendahkan perempuan dari lelaki,                                namun Al-Qur’an mengakui bahwa keduanya memiliki perbedaan. Karena itulah mereka harus saling melengkapi untuk mencapai kesempurnaan. Pernyataan Al-Qur’an itu direalisasikan oleh Rasulullah saw dengan mengangkat martabat perempuan, yang dalam bidang tertentu sejajar dengan lelaki. Said Ramadhan menjelaskan, ketika bangsa romawi melakukan konferensi dan debat terbuka untuk menetapkan apakah perempuan itu sebagai pribadi atau benda, Rasulullah bangkit memperkenalkan bahwa mereka adalah saudara kaum lelaki. Begitu juga di saat perempuan di anggap begitu kotor sehingga mengotori Injil, manuskrip Al-Qur’an justru disimpan dirumah seorang perempuan, Hafsah, di Madinah.[3]

Dakwah adalah suatu upaya atau usaha mengajak seseorang untuk mengimani kebenaran Islam, disamping itu dakwah juga dapat diartikan sebagai proses penyelenggaraan suatu usaha untuk memanggil, menyeru dan mengajak dalam rangka memperkenalkan Islam sebagai agama sekaligus memuat pemahaman yang harus dipahami oleh seluruh umat manusia. [4]

Secara semantik, kata dakwah berasal dari kata “da’a-yad” yang artinya mengajak, mengundang, atau memanggil. Kemudian menjadi kata “da’watun” yang artinya panggilan atau undangan atau ajakan.  Jum’ah Amin Abdul Aziz memberikan definisi dakwah  ke dalam beberapa makna,  yaitu: “memanggil”,  menyeru dan mendorong pada sesuatu, menegaskan atau membela, baik kepada yang haq atau yang batil,  yang positif maupun yang negatif dan suatu usaha berupa perkataan atau perbuatan untuk menarik manusia kesuatu aliran atau agama tertentu, dan “memohon dan meminta”, yang disebut dengan berdoa, Pada hakikatnya dakwah Islam berisikan tentang “Amar ma,ruf nahi munkar” yang mempunyai pengertian kerjakanlah perbuatan yang mendekatkan diri pada Allah dan jauhilah perbuatan yang menjauhkan diri pada Allah. [5]

Sampai saat ini, dakwah Islam sudah menjadi elemen penting bagi seluruh umat manusia, didalam kehidupan sehari-hari tentunya kita mengadakan interaksi sosial baik secara langsung maupun dengan cara berdakwah. dengan kata lain, kita harus mengetahui seberapa besarnya penyampaian pesan dakwah yang timbul dalam masyarakat. Berdakwah tatap muka memungkinkan adanya timbal balik antara da’i dan audien untuk tujuan bersama.

Sesungguhnya, Islam adalah agama wahyu yang terakhir, dan karena itu ia merupakan yang paling lengkap. Dengan datangnya agama ini, agama-agama  sebelumnya dihapuskan, sebab dengan datangnya suatu  aturan yang lengkap, maka tidak diperlukan lagi aturan yang tidak lengkap. Islam diturunkan demi kepentingan umat manusia melalui Rasulullah Muhammad saw. manusia, sebagai makhluk Allah yang membutuhkan Islam didalam seluruh kehidupannya, juga harus menyerahkan kehendaknya serta keinginannya kepada kehendak  yang maha kuasa, sang pencipta. Tunduk-patuh kepada Allah tidak berarti menghinakan diri pribadi atau menolak intelektualitas manusia, namun berarti mempercayakan pengetahuan, kebijaksanaan, dan keadilan kepada sang pencipta.[6]

Hukum Islam dengan perkembangan masyarakat salah satu isu keagamaan yang tambah menarik, mengingat suatu kenyataan, bahwa bagaimanapun lengkapnya nash-nash Qur’aniyah (dalil-dalil yang terdapat dalam ayat-ayat Al-Qur’an) maupun Sunnah Nabawiyah (dalil-dalil yang terdapat cukup dalam Sunnah Nabi) tidak mungkin secara terinci menjelaskan segala persoalan kemasyarakatan yang telah berubah dan berkembang, dari zaman ke zaman, dari satu daerah ke daerah lain, dari satu tingkat peradaban ke tingkat yang lain.Tetapi semua perubahan tersebut tetap membutuhkan kejelasan dan kepastian hukum.[7]

Agama Islam mengajarkan kepada diri kita untuk menyakini bahwa seluruh alam semesta ini diciptakan oleh Allah swt dan sepanjang zaman Dia-lah yang mengaturnya. Allah-lah yang telah menciptakan manusia di atas bumi ini dan Dia tidak memaksa manusia untuk mengikuti jalan yang lurus sepanjang hidupnya seperti ketentuan Allah terhadap makhluk ciptaa-Nya yang lain. Bahkan sebaliknya, Allah swt memberi kebebasan memilih kepada manusia untuk mengikuti atau tidaknya petunjuk dalam salah satu ruang lingkup kehidupannya. [8]

Perempuan yang memahami peran akan dakwah dan kebangkitan Islam, akan mulai mendidik diri sendiri dan mencapai hak-hak mereka atas pendidikan, tarbiyah dan gerakan dakwah adalah bentuk kegiatan dakwah yang biasanya dilakukan secara beorganisasi, seperti gerakan yang dilakukan oleh perempuan Ikhwanul Muslimin, karena itu perempuan juga dapat tampil sebagai subjek dakwah yang selalu membimbing masyarakat agar selalu melakukan amar ma’ruf nahi munkar.

Dakwah Islam bukan hanya disampaikan oleh lelaki, tetapi perempuan juga bisa menyampaikan dakwah Islam,Seperti kisah-kisah sahabat perempuan Rasululah,  Ummu Sulaim mengajar anaknya Anas bin Malik tentang Islam, meskipun suaminya menolak Islam. Ketika Abu Thalhah melamarnya (sebelum menerima Islam) dia mengatakan bahwa mas kawinnya adalah Islam, Abu Thalhah pada gilirannya memeluk Islam dan menikahi Ummu Sulaim, Jika  bergerak ke lingkaran yang lebih luas, akan menemukan bahwa perempuan Muslim memainkan peran besar dalam pengorbanan dan layanan untuk agama Allah. Sumayyah menyerah hidupnya ketika Abu Jahal membunuhnya karena memilih menjadi seorang Muslim. Dia adalah Muslim dan perempuan pertama yang tewas dalam Islam dan Khadijah, istri pertama Nabi yang sangat kaya, menghabiskan uangnya untuk mendukung dakwah suami tercintanya. Ummu Salamah rela meninggalkan suaminya dan melihat anak-anaknya dianiaya ketika dia hijrah. Ummu ‘Imarah turut berjuang dalam membela Nabi (damai dan berkah besertanya) dalam perang Uhud, dengan merawat yang terluka dalam pertempuran.[9]

Dari kisah-kisah yang telah diuraikan jelas bahwa dalam Islam para perempuan dapat mempunyai peran yang besar untuk membantu rasul Allah dan membela agama.

Karena itu, dakwah Islam bukan hanya disampaikan oleh lelaki, tetapi juga perempuan. Sebagai contoh nya dakwah Islam yang tercatat dalam sejarah aceh dengan tampilnya Ratu Safiatuddin yang memimpin kerajaan Islam Aceh Darussalam. Ratu Safiatuddin diangkat pada saat Aceh dalam keadaan pergolakan politik, sosial, dan budaya yang tidak stabil karena kaum laki-laki tidak siap dipimpin oleh kaum perempuan.[10] Dan Teungku Fakinah adalah salah satu ulama perempuan yang hidup sezaman dengan Cut Nyak Dien Ia sahabat karib Cut Nyak Dien dalam berjuang, Ia juga sering menjadi penasihat spiritual Cut Nyak Dien. Peran pertamanya adalah membentuk Badan Amal bagi kaum mujahidin, Ia mengkoordinir para perempuan terutama para janda untuk bangkit berjuang, Ia berkeliling Aceh mengumpulkan sumbangan untuk menyokong perang Aceh. Berbagai sumbangan yang ia peroleh baik berupa uang, makanan, senjata, ataupun pakaian diserahkan sepenuhnya bagi kepentingan kaum mujahidin. Ia juga mendirikan dapur umum dan tenda darurat bagi mujahidin yang terluka.[11]

Keberadaan da’i perempuan yang ada di Kabupaten Aceh Barat masih jarang diperhatikan. Padahal keberadaan da’i perempuan dalam penyampaian dakwah didaerah Aceh sudah aktif dalam berbagai bentuk, proses dan gerakan-gerakan berupa dakwah dalam sikap kepribadian, dakwah dalam bentuk ucapan seperti pidato  melalui radio, tulisan, tabloid, artikel dan buku-buku.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Peran Da’i Perempuan Dalam Penyampaian Dakwah  Islam  Di Kabupaten  Aceh  Barat”

B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.    Bagaimana peran da’i perempuan dalam penyampaian dakwah Islam di Kabupaten  Aceh Barat?

2.    Bagaimana strategi da’i perempuan dalam penyampaian dakwah Islam di Kabupaten  Aceh Barat?

 

 

C.  Tujuan Masalah

            Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah:                 

1.    Untuk mengetahui peran da’i perempuan dalam penyampaian dakwah Islam di Kabupaten Aceh Barat

2.    Untuk mengetahui strategi da’i perempuan dalam penyampaian dakwah  Islam di Kabupaten Aceh Barat

D.  Manfaat Penelitian

            Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan  dapat memiliki manfaat teoretis dan praktis.

1.    Manfaat Teoretis

                        Manfaat teoretis adalah secara teoretis penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi untuk penelitian lebih lanjut mengenai peran da’i perempuan  serta dapat menambah wawasan, pemahaman bagi masyarakat dan bermanfaat juga bagi ilmu dakwah komunikasi penyiaran Islam.

2.    Manfaat Praktis

                        Dengan penulis meneliti masalah ini, da’i perempuan semakin yakin dalam berdakwah dan menyampaikan dakwah yang secara singkat, jelas, mudah dimengerti dan dilaksanakan dengan baik tidak menyimpang dengan Islam juga banyak yang ingin mendengarkan dakwah da’i perempuan.

E.  Penjelasan Istilah

            Untuk menghindari kesalah pahaman para pembaca, penulis perlu menjelaskan beberapa istilah-istilah yang terdapat pada judul penelitian skripsi ini, antara lain sebagai berikut:

1.    Peran

            Peran adalah tugas atau hal yang besar pengaruhnya pada suatu peristiwa dalam kehidupan masyarakat.[12] Selanjutnya Soekanto menyatakan Peran adalah aspek dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia menjalankan suatu peran.[13] Adapun yang penulis maksudkan dengan peran dalam pembahasan ini adalah tugas yang ditempuh oleh seseorang dalam melaksanakan atau menjalankan hubungan dengan masyarakat.

2.      Da’i Perempuan

            Da’i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan, tulisan, maupun perbuatan yang dilakukan baik secara individu, kelompok, atau lewat organisasi.[14] Adapun yang penulis maksudkan dengan da’i perempuan dalam pembahasan ini adalah perempuan yang menyampaikan dakwah Islam dalam kehidupan masyarakat di Kabupaten Aceh Barat.

3.    Dakwah

            Dakwah berasal dari bahasa Arab yakni (da’a - yad’u - da'watan). Kata dakwah tersebut adalah ism masdar dari kata da’a yang dalam  Islam diartikan sebagai “ajakan kepada Islam. Kata da’a pertama kali dipakai dalam al- Quran yang berarti menyeru kepada Allah yang pelakunya adalah kaum muslimin, kata yad’u berarti mengajak ke neraka yang pelakunya adalah syaitan kata itu berarti mengajak ke surga yang pelakunya adalah Allah, bahkan dalam ayat lain ditemukan bahwa kata yad’u dipakai bersama untuk mengajak ke neraka yang pelakunya orang-orang musyrik dan kata da’watan berarti seruan yang kemudian kata itu berarti panggilan yang juga disertai bentuk fi’il yaitu da’akum dan kali ini panggilan akan terwujud karena Tuhan yang memanggil.[15]

            Dakwah adalah kegiatan keagamaan yang sifatnya menyiarkan dan mengajak mengamalkan kebaikan sesuai ajaran yang benar propaganda atau siar agama.[16]

            Adapun dakwah dalam skripsi ini yaitu mengajak umat manusia kepada agama Islam untuk memberi informasi mengenai amar ma’ruf nahi mungkar agar dapat tercapai kebahagian didunia dan diakhirat.

 

 

 

 

 

 

 



[1] M. Jakfar Puteh Saifullah, Dakwah Tektual Kontekstual, (Yogyakarta: Pustaka Pelajaran, 2001), h.179.

                [2] Sunarto, Televisi Kekerasan dan Perempuan, (Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2009), h. 4

                [3] M.Jakfar Puteh Saifullah, Dakwah Tekstual Kontekstual, (Yogyakarta: Pustaka Pelajaran, 2001), h. 183.

[4] Abd Wahid, Konsep Dakwah dalam Al-Quran dan Sunah, (Banda Aceh: Pena, 2010), h.9

   [5] Jum’ah Amin Abdul Aziz, Figh Dakwah, (Kuala Lumpur: Istac,t.t,1995),  h. 1.

          [6] Moustafa Al- Qazwani,  Panggilan Islam, (Jakarta: Pustaka Zahra, 2003),  h. 3.

[7] Muhammad Tholhah Hasan, Islam Dalam Perspektif  Sosia Kultural, (Jakarta: Lantabora Press, 2005), h. 105.

[8] Syekh Syaukat Hussan, Hak Asasi Manusia Dalam Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1996),  h. 8.

[9] Arrahmah Com/ Read/ 2011/09/18/15284- Peran- Besar- Muslimah-Dalam- Dakwah-Islam, diakses 2 Mai 2014.

[10] Ali Aziz Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h.1

[11] Hidayat Tallah, Biogspot. Com/ 2011/ 08/ Teungku Fakinah Para ulama, diakses 18 Agustus 2014

[12] Kamisa, Kamus Lengkah Bahasa Indonesia, (Surabaya: Kartika, 1997), h. 420

[13]  Carapedia. Com Pengertian – Definisi- Peran’ 26 Agustus 2014

[14] Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen, (Jakarta: Pustaka Amani, 1947), h. 305

[15]  Referensi Makalah. Com 2012 / 09 Pengertian- Dakwah- Menurut- Bahasa- Dan Istilah, 26 Agustus 2014

[16] Kamisa, Kamus Lengkap Bahasa....................., h. 119

Tidak ada komentar:

Posting Komentar