Terapi wicara adalah tindakan yang dilakukan oleh terapis wicara untuk membantu seseorang yang mengalami gangguan bahasa bicara dan menelan, tindakan terapi wicara untuk membantu anak dengan gangguan pendengaran disebut dengan intervensi, intervensi adalah upaya untuk meningkatkan kesehatan atau mengubah
gangguan tertentu, aspek perkembangan anak prasekolah yang harus tercapai salah
satunya adalah perkembangan kemampuan bahasa yang salah satunya bahasa
reseptif. Oleh karena itu penting bagi anak gangguan pendengaran untuk memahami
bahasa reseptif, bahasa reseptif berguna untuk memahami situasi dan kondisi sekitar.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberi gambaran tentang
Hubungan Intervensi Terapi Wicara Dengan Kemampuan Bahasa Anak Gangguan
Pendengaran. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan desain penelitian ini adalah cross sectional. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan menggunakan sampel sebanyak 30 responden anak usia 4 tahun dan 4 tahun 11 bulan di Komunitas Difabel Dengar . Hasil: Pada hasil uji spearman rank diperoleh hasil nilai ρ sebesar 0.000 atau nilai ρ < 0.05, memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0.724 yang berada pada kategori kuat dan memiliki arah korelasi yang searah atau semakin meningkat. Kesimpulan: Adanya Hubungan antara intervensi terapi wicara dengan kemampuan bahasa reseptif anak gangguan pendengaran usia 4 tahun sampai 4 tahun 11 bulan, sering mendapatkan intervensi terapi wicara maka akan semakin bagus kemampuan bahasa reseptif anak dengan gangguan pendengaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar