Thomas Maltus mengatakan dalam bukunya yang berjudul “Essay on the principle of population” merumuskan pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi sebagai konsep pertambahan hasil yang semakin berkurang (diminishing return). Malthus melukiskan jumlah populasi di suatu negara meningkat sebagai deret ukur. Sedangkan untuk persediaan pangan meningkat menurut deret hitung. Sehingga terjadi ketidakseimbangan laju pertumbuhan penduduk dengan ketersediaan pangan. Laju pertumbuhan penduduk dipengaruhi kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan migrasi (perpindahan penduduk). Teori Malthus memiliki kelemahan karena tidak memperhitungkan begitu besarnya dampak sosial dan teknologi dalam mengimbangi laju pertumbuhan penduduk (Thomas Malthus, 1789 dalam Situmorang, 2010). Di negara-negara berkembang pertumbuhan penduduk sangat pesat khususnya di daerah perkotaan yang merupakan pusat kegiatan ekonomi. Tingginya pertumbuhan penduduk tersebut disebabkan adanya urbanisasi dari pedesaan menuju perkotaan. Urbanisasi di daerah perkotaan disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan penduduk dan menurunnya angka kematian serta adanya kebijakan ekonomi pemerintah yang lebih fokus tertuju ke kota. Tingginya angka urbanisasi ke kota menyebabkan tidak meratanya distribusi penduduk (Todaro, 2000 dikutip dari Situmorang, 2010).
Selasa, 10 Desember 2024
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja dalam teori motivasi Maslow menempati peringkat yang tinggi. Sebab ia berkaita...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seorang maupun organisasi akan selalu memiliki tujuan...
-
1. Bagaimana sistem informasi manajemen digunakana di seluruh lapisan manajemen pendidikan ? Sekarang ini manusia sud...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar