Di balik senyum yang tampak sederhana,
ada letih yang tak pernah diceritakan,
ada luka yang disembunyikan di balik tawa,
karena bagi seorang guru, menyerah bukan pilihan.
🌅
Setiap pagi ia datang paling awal,
menyapa mentari yang malu-malu di ufuk timur,
dengan langkah pelan namun penuh makna,
menyongsong hari baru — hari untuk menanam cita-cita.
Dengan sebatang kapur yang mulai menipis,
ia menulis masa depan di papan tulis,
huruf demi huruf, angka demi angka,
bukan sekadar pelajaran,
tapi doa yang diam-diam ia titipkan di setiap coretan.
📚
Ia bukan malaikat,
tapi hatinya luas seperti langit,
ia bukan pahlawan bersenjata,
tapi setiap ucapannya bisa menyalakan keberanian di hati yang nyaris padam.
Kadang,
ia pulang tanpa tepuk tangan,
tanpa ucapan terima kasih,
bahkan tanpa nama yang diingat,
namun ia tetap tersenyum,
karena keyakinannya lebih besar dari penghargaannya.
🌧️
Ia tahu, bukan semua murid akan kembali mencarinya,
tapi doa-doanya tetap terbang setiap malam,
menyebut satu per satu nama yang pernah ia ajar,
tanpa pamrih, tanpa syarat.
Dan di usia senjanya,
ketika langkahnya mulai gontai,
ia tersenyum menatap anak-anak yang kini dewasa,
karena di mata mereka,
ia melihat dirinya yang dulu pernah berjuang tanpa lelah.
🌹
Guru…
Engkau mungkin tak lagi berdiri di depan kelas,
tapi namamu terukir di setiap keberhasilan,
karena perjuanganmu tak pernah hilang —
ia hidup, tumbuh, dan mekar
di hati kami selamanya.
#PerjuanganGuru #PuisiGuru #PahlawanTanpaTandaJasa #HariGuruNasional #PuisiHaru #TerimaKasihGuru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar