A. Latar
Belakang Masalah
Peningkatan
kualitas guru harus dilaksanakan secara terencana, efektif, efisien dan
komprehensif. Kualitas yang dimiliki guru adalah sangat penting guna
meningkatkan kinerja guru yang dapat memberikan kontribusi dalam pendidikan.
Keberhasilan pendidikan justru diukur dari besar kecilnya kontribusi pendidikan
bagi peningkatan kesejahteraan hidup manusia. Hal ini sesuai dengan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
Nasional dalam pasal 3 yang berbunyi:
Pendidikan nasional berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bertujuan untuk berkembang potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap kreatif, mandiri dan warga negara demokratis serta bertanggung
jawab.
Praktisi pendidikan menyadari bahwa
kualitas masa awal anak (early chilhood) termasuk masa prasekolah
merupakan cermin kualitas bangsa di masa yang akan datang. Khususnya para orang
tua makin lama makin menyadari betapa pentingnya hubungan orang tua anak yang
kelak akan mewarnai hubungan anak dengan lingkungannya, teman sebaya, guru
maupun atasannya.
Kota Banda Aceh, dalam
derap pembangunan sejalan dengan UU No.22 Tahun 2003 tentang pemberian otonomi
daerah, memberikan perhatian cukup besar dalam bidang pendidikan. Hal ini dapat
dicermati dengan kebijakan pemerintah daerah yang menempatkan pendidikan
sebagai prioritas utama dalam pembangunan. Kemajuan pendidikan di Kota Banda
Aceh dalam tahun terakhir ini cukup menggembirakan. Dengan penempatan prioritas
pembangunan pada bidang pendidikan ini, telah mendorong makin maraknya suasana
belajar di berbagai jenis dan jenjang pendidikan dan mulai menjangkau ke
pelosok daerah.
Sejalan dengan kebijakan
peningkatkan mutu pendidikan yang lebih dikhususkan pada peningkatan kualitas
pembelajaran di kelas, maka upaya pengelolaan sekolah memegang peranan yang sangat penting, karena sekolah merupakan
tempat terlibat langsung dalam menangani dan melaksanakan proses belajar
mengajar,
maka sekolah memiliki kewenangan kemandirian yang lebih besar dalam rangka
mengelola sekolahnya (menetapkan sasaran peningkatan mutu, dan melakukan
evaluasi pelaksanaan peningkatan mutu), memiliki fleksibilitas pengelolaan
sumber daya sekolah, dan memiliki partisipasi yang lebih besar dari
kelompok-kelompok yang berkepentingan dengan sekolah. Menurut Patmonodewo (2003:43) “Dalam undang-undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 12 Ayat 2 menyebutkan “Selain jenjang pendidikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat diselenggarakan pendidikan
prasekolah, adalah pendidikan yang diselenggrakan untuk mengembangkan pribadi,
pengetahuan, dan keterampilan yang melandasi pendidikan dasar serta
mengembangkan diri secara utuh sesuai dengan asas pendidikan sedini mungkin dan
seumur hidup”.
Kepala TK merupakan jabatan kunci sebagai
penentu, penggerak dan pendayagunaan semua sumber daya yang ada agar dapat
berfungsi secara optimal dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran di
kelas. Menurut Depdiknas (2003:4) “Adapun upaya peningkatan kualitas tersebut
sangat dipengaruhi oleh kemampuan leadership dan manajerial kepala dalam
menjalankan fungsinya. Fungsi kepala sekolah adalah sebagai pemimpin, sebagai
administrator, dan sebagai supervisor di sekolahnya”.
Selanjutnya guru
merupakan salah satu komponen dalam pendidikan mempunyai peran yang dominan
dalam peningkatan mutu pendidikan, karena guru adalah orang yang terlibat
langsung dalam proses pembelajaran anak
di
kelas. Agar proses pengajaran efektif, maka guru-gurunya juga harus
berkualitas. Peningkatan kualitas guru dapat ditempuh melalui berbagai cara,
antara lain pelatihan-pelatihan, seminar, penelitian, melanjutkan studi pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi (S2). Faktor lain juga tidak kalah
pentingnya dalam upaya peningkatan kualitas guru dalam melaksanakan fungsinya
secara optimal adalah supervisi dari kepala sekolah terhadap kinerja guru.
Dengan adanya supervisi
tersebut dapat memberikan layanan dan bantuan untuk mengembangkan situasi bagi
peningkatan kinerja guru dalam proses pembelajaran. Menurut Sahertian (2004:78)
bahwa “fungsi utama supervisi pendidikan diarahkan pada perbaikan dan
peningkatan kualitas pengajaran yang berkesinambungan yang dapat dilakukan oleh
guru yang memiliki kadar pengalaman profesi yang berkualitas”.
Berdasarkan kenyataan
ini, maka dapat ditentukan peranan supervisi yaitu membantu, memberi dukungan, mengajak dan
mengikutsertakan semua komponen yang terlibat dalam proses pembelajaran untuk
bertindak selaras dengan program perbaikan pengajaran, pengembangan kurikulum
dan peningkatan staf pengajaran.
Supervisi kepala sekolah dapat berpengaruh terhadap
kinerja guru dalam proses pembelajaran, sebab dengan adanya supervisi kesulitan
dan masalah yang dihadapi guru dapat diselesaikan dengan baik. Melalui
pelaksanaan supervisi yang efektif,
kepala sekolah dapat mengontrol, membina, mendorong dan memotivasi guru-guru
untuk melaksanakan tugasnya yang lebih berkualitas. Temuan awal penelitian
menunjukkan bahwa kepala sekolah
melakukan supervisi mengajar di TK Pertiwi Kota Banda Aceh dalam
satu semester rata-rata seminggu
sekali. Berdasarkan kenyataan itu,
kegiatan supervisi tersebut sudah
dilaksanakan secara efektif baik dalam mekanisme pelaksanaan, implementasi dari
hasil supervisi, maupun dalam hal kemampuan atau profesionalisme dari
pelaksanaan supervisi tersebut.
Dari uraian di atas
dapat ditegaskan bahwa peningkatan kinerja guru tidak terlepas dari pelaksanaan
supervisi pendidikan. Sehubungan dengan pentingnya peningkatan kinerja guru
ini, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Supervisi
Kepala TK
terhadap Kinerja Guru pada Lembaga
Pendidikan Prasekolah Adyaksa Banda Aceh”.
C.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Bagaimanakah pengaruh
supervisi yang dilakukan kepala TK
terhadap kinerja guru pada Lembaga
Pendidikan Prasekolah Adyaksa Banda Aceh?
D.
Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini untuk mengetahui: Pengaruh positif dan signifikan
supervisi kepala TK
terhadap kinerja guru pada pada Lembaga
Pendidikan Prasekolah Adyaksa Banda Aceh.
E.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian
ini adalah: Terdapat pengaruh positif dan signifikan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru pada pada Lembaga Pendidikan Prasekolah Adyaksa
Banda Aceh”.
F. Manfaat
Penelitian
Penelitian ini berguna
baik secara teoritis maupun praktis, yaitu:
1.
Manfaat teoritis
Manfaat teoritis ini dapat memberikan sumbangan
ilmu pengetahuan dan memperluas kajian ilmu administrasi yang menyangkut
pengaruh supervisi kepala TK terhadap kerja guru, serta dapat menambah konsep baru
yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan penelitian lebih lanjut bagi pengembangan
ilmu administrasi.
2.
Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis adalah:
a.
Sebagai bahan masukan bagi supervisi pendidikan untuk menyusun program
pengembangan kinerja guru di sekolah pada masa yang akan datang.
b. Dapat dijadikan sumbangan pikiran bagi kepala
sekolah untuk meningkatkan pengawasan terhadap kerja guru dalam rangka
meningkatkan motivasi dalam proses pembelajaran.
c.
Sebagai bahan masukan bagi Kepala Dinas Pendidikan untuk membuat suatu
kebijakan dalam bidang supervisi.