BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Beberapa waktu lalu di
dunia ini terjadi peristiwa yang menyita banyak perhatian masyarakat, yaitu
peristiwa perang antara Irak melawan sekutunya. Diantaranya pemicunya Irak
dituduh memiliki senjata nuklir dan senjata kimia yang mematikan. Senjata
tersebut dianggap berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia, terutama bagi
Amerika serikat dan sekutunya. Walau hari ini kita sulit meyakini, pihak mana
yang benar atau pihak mana yang salah.
Isu kimia seperti
contoh diatas hanya mengarah pada hal-hal yang menakutkan. Padahal jika kita
berbicara kimia, lingkupnya sangat luas bahkan setiap hari kita “sesungguhnya’
selalu berinteraksi dengan kimia atau zat kimia, mengapa? Karena tubuh kita
sendiri kaya dengan zat kimia. Yang kita hirup, kita injak, bahkan keringat
yang menetes itu semua terdiri dari zat kimia. Jadi tidak benar jika kita
bicara kimia selalu membahas hal yang buruk. Apalagi anda seorang guru, yang
salah satunya memberikan informasi kepada peserta didik dengan benar. Maka anda
harus dapat menguasai kimia lebih baik dibandingkan dengan masyarakat pada
umumnya.
Untuk memberikan bekal
yang benar menurut modul ini anda akan mempelajari tentang kimia yang benar.
Setelah anda mempelajari modul ini yang benar dan dapat menjelaskan pengertian
ilmu kimia dan perannya dalam kehidupan sehari hari secara benar
B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam modul ini untuk
mengetahui gambaran
pengenalan ilmu kimia secara khusus adalah
sebagai berikut:
1. Pengertian ilmu kimia
2. Peran ilmu kimia dalam
kehidupan manusia dan perkembangan iptek
3. Bahan kimia yang terdapat di
sekitar manusia
4. Pengertian dan sifat materi
5. Larutan dan kelarutan
C. Sistematika Penulisan
Sistematika
penyajiannya dibagi dalam tiga bab, yaitu: Pada Bab I Pendahuluan, membahas
tentang Latar Belakang Masalah, Tujuan dan Sistematika Penulisan. Pada Bab II
membahas tentang Rangkuman Modul Meliputi: Pengertian ilmu kimia, Peran ilmu kimia dalam
kehidupan manusia dan perkembangan iptek, Bahan kimia yang terdapat di sekitar
manusia, Pengertian dan sifat materi, Larutan dan kelarutan yang
terakhir Bab III merupakan Kesimpulan.
BAB
II
RANGKUMAN
A. Pengertian ilmu kimia
Pernahkah Anda berpikir bahwa, Anda hidup
diantara bahan-bahan kimia dan proses kimia? Mulai dari unsur-unsur pembentuk tubuh dan
berbagai aktivitas manusia, yang dilakukan di rumah, di sekolah, di tempat
kerja, bahkan di luar angkasa sekalipun, tidak terlepas dari proses kimia.
Tetapi kenyataan dalam kehidupan, kadang
masin sering mendengar terjadinya kesalahpahaman tentang ilmu kimia bahkan untuk hal yang mendasar sekalipun, misalkan:
"Dijual: produk bla-bla-bla yang bebas bahan kimia", padahal pada
kenyataannya produk tersebut juga mengandung bahan kimia yang merupakan komponen dasar kehidupan yaitu air yang dalam bahasa
kimianya disebut H20.
Kesalahan siapakah jika terjadi hal seperti ini? Temyata
ketidakpedulian masyarakat terhadap kimia telah terbentuk sedemikian rupa
sehingga hal itu terjadi. Selain itu, image negatif mengenai ilmu kimia
semakin memperparah suasana. Kimia dihubungkan dengan segala sesuatu yang mengerikan,
merusak, dan berbahaya. Adanya peristiwa-peristiwa pengeboman di Jakarta dan
Bali menambah image negatif tersebut. Karena pada kenyataannya, born tak
lepas dari terlibatnya reaksi kimia. Hal-hal
positif mengenai ilmu kimia telah dilupakan masyarakat. Padahal kimia
telah menolong kehidupan dan peradaban manusia sehingga mempermudah manusia
melakukan aktivitasnya.
Oleh karena itu, perlu ada pelurusan pemahaman
masyarakat tentang hakikat kimia atau ilmu
kimia. Hal ini penting agar pandangan kita terhadap kimia menjadi benar dan tepat. Anda sebagai guru anak usia dini juga
diharapkan memiliki pandangan yang benar
tentang kimia, hal ini sangat penting
karena Anda akan berinteraksi dengan banyak peserta didik, dan Anda juga akan mentransfer hal-hal yang berkaitan
dengan kimia dan keberadaannya kepada mereka.
Lalu apakah sesungguhnya ilmu kimia itu?
Banyak sekali para pakar yang menyampaikan pandangan dan definisinya, tetapi secara sederhana
sebetulnya kimia adalah ilmu tentang
perubahan. Batasan tersebut tidak terlepas
dari kajian secara etimologi (asal-usul kata), kata kimia diterjemahkan dari bahasa Arab kuno yang pada mulanya mendekati mithos,
yaitu dari kata chemist yang berarti 'memasak emas', dimana para ahli alkemi mengharapkan dapat melakukan cara mendapatkan
rahasia mengubah logam biasa menjadi emas yang mendatangkan banyak uang
Selanjutnya pengertian tersebut berkembang, sejalan dengan
kemajuan ilmu kimia itu sendiri, hingga saat
ini ilmu kimia dikenal dengan kimia
modern. Dalam peninjauan dan cara membatasinya, terdapat dua perspektif (cara pandang), yang pertama ilmu kimia
dapat dipandang sebagaimana kelompok ilmu lainnya, yaitu ilmu
pengetahuan alam kelompok ilmu eksakta, dan
kedua ilmu kimia dipandang dari sudut kerja dan ruang lingkup i1mu kimia
itu sendiri sebagai bidang ilmi memiliki karakteristik yang bersifat khusus.
Ilmu kimia sebagai bagian dari ilmu alam atau eksakta umumnya disejajarkan dan
diserumpunkan dengan ilmu fisika, biologi, geologi astronomi:
Sedangkan ilmu kimia sebagai bidang ilmu yang memiliki karaki
khusus didefmisikan sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu ti materi,
seperti hakikat, susunan, sifat-sifat perubahan serta energi menyertai
perubahan materi (Michael Purba: 1995). Pengertian lainnya kimia yaitu ilmu tentang unsur dan ciri-ciri zat,
serta reaksi menyebabkan timbulnya
zat-zat baru. (Badudu: 2001), senada Klenfiler (1999) kimia adalah ilmu
yang mempelajari struktur materi perubahan-perubahan
yang dialaminya. llmu yang membahas sifat struktur dari zat, perubahan yang terjadi pada zat untuk diperoleh
zat baru.(Lec Gorth., 1970). Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa ilmu
kimia adalah yang mempelajari tentang materi yang meliputi struktur,
susunan, sifat dan perubahan materi serta energi yang menyertainya.
Dengan memahan i pengertian ilmu kirrda secara benar, maka akan
ditemukan fokus kajiaanya. Menurut Howley Grenssen (1981), hal-hal yang menjadi perhatian utama ilmu kimia, yaitu 1)
struktur dan kelakuan dari atom (elemen),
2) komposisi dan kandungan bahan, 3) reaksi yang terjadi zat dengan
perubahan energi yang menyertainya, serta 4) Hukum dari unit fenomena yang
menyertai perubahan itu.Secara detail, dampak positif dari pemahaman kimia yang
baik, di antaranya sebagai berikut.
- Mengenali
secara benar tentang jenis materi yang sedang diamatinya.
Baik ukuran, ruang, bentuk, warna dan karakteristik khususnya;
- Memahami
secara baik bentuk struktur dan susunan materinya yang sedang diamati, sehingga menambah keyakinan
tentang pola-pola struktur dan susunan materi yang ada di alam;
- Mengetahui
sifat-sifat zat secara lebih baik dari setiap materi yang
sedang diamati, sehingga tidak keliru dalam menilai suatu materi dan
kandungannya;
- Dapat memprediksi dengan lebih
tepat setiap perubahan yang mungkin terjadi
pada materi yang sedang diamati tersebut, sehingga mengendalikannya
dengan baik agar tidak terjadi dampak negatif,
- Mengenali
sifat-sifat perubahan yang terjadi, sehingga akan dapat
menarik kesimpulan yang benar tentang arah perubahan dari suatu materi
yang sedang dihadapinya;
- Memahami
reaksi-reaksi yang
menimbulkan terjadinya zat baru, sehingga memberi peluang dalam
mengembangkan zat-zat kimia yang sesuai dengan kebutuhan umat manusia
dalam kehidupannya;
- Memahami
hubungan komposisi dari zat-zat yang terkandung dalam
materi, hal ini akan memberikan pilihan-pilihan dalam mencari pola hubungan yang dibutuhkan dalam reaksi kimia.
Ini akan sangat bermanfaat dalam menyimpulkan komposisi zat yang
bermanfaat bagi manusia dan lingkungannya;
- Pemahaman terhadap kimia akan dapat
membantu memahami perubahan warna yang
mengikutinya jika sedang melakukan percobaan, sehingga dapat
mengelompokkannya dengan baik.
- Mengetahui
setiap energi yang menyertai dalam perubahan, baik yang
dapat menimbulkan dampak luas maupun tidak. Jugs dapat mengenali perubahan
yang berdampak negatif dan yang berdampak positif;
- Mengenali
proses dan pola-polanya, sehingga mendapat pengetahuan
menyimpulkan hukum yang berlaku pada perubahan tersebut.
Hal-hal tersebut jika terjadi pada Anda setelah mempelajari maka
Anda akan menjadi guru yang baik dalam member pandangan ilmu kimia kepada peserta didik serta akan dapat mengarahkan pada
wawasan yang benar tentang kimia dan ruang lingkupnya.
Gambar 1 Notasi Rumus Kimia
B. Peran ilmu kimia dalam kehidupan manusia dan
perkembangan iptek
Ilmu kimia mempunyai peran yang sangat panting, apalagi modern.
ini. Ilmu kimia penting, karena dapat menjelaskan tentang pembentukan suatu materi baru. Dengan kemampuan
ilmu kimia dapat mencari materi
alternatif. Temuan-temuan melalui proses
dan pendekatan kimia akan banyak
membantu memecahkan masalah yang dihadapi manusia dalam kebidupannya,
sehingga kualitas kehidupan semakin baik dan
lebih sejahtera. (mudah, praktis, nyaman, dan menyenangkan). Walaupun, jika tidak memperhatikan dan m dampak
negatifnya, maka tidak mustahil manusia akan mendapatkan dari kegiatan dan
penggunaan kimia tersebut.
Ilmu kimia memiliki peran yang menentukan dalam kehidupan dapat
membuka pikiran dan memperluas wawasan pengetahuan. Dengan mempelajari kimia,
kita dapat mengubah bahan alam menjadi yang
lebih berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia pihak yang telah
membuktikannya dan berhasil,bahkan pada komunitas dalam suatu negara tertentu
Jepang, negara ini mampu membuat bahan tahan gempa dan to membuat baterai
setipis kertas, membuat film fotografi berkualitas tinggi membuat computer-chip
yang dapat menyimpan jutaan jenis
informasi Contoh lainnya Negara
Korea, negara ini dengan kegigihan membuat makanan bergizi dari tumbuhan
laut; begitu juga israel kecerdasan bidang kimianya mampu mengubah gurun pasir
menjadi pertanian. Melalui pengetahuan kimia, manusia dimanapun berada mampu
membuat bahan-bahan baru dan sintetis seperti plastik, paralon, aspal, karet,
tekstil, detergen, pewarna, aroma, dan sebagainya.
Kekuatan ilmu kimia tidak disangsikan lagi,
bahkan dengan kemampuannya;
berbagai masalah yang dihadapi dunia
secara global juga dapat dibantu
penyelesaiannya dengan bantuan ilmu kimia, misalkan saja masalah yang mengemuka terkait dengan lingkungan hidup, kedokteran, geologi, krisis energi dan sebagainya.
A.
Bahan Bakar
Saat ini bahan bakar dunia, berupa minyak burni, batu bara, gas alam berasal dari fosil. Fosil merupakan sumber daya alam yang tidak
dapat diperbaharui, karena fosil terbentuk
dari organisme yang terkubur beberapa jutaan tahun lalu. Bahan bakar
tersebut akan habis dan manusia harus dapat
mencari sumber energi alternatif, untuk mengatasi krisis energi
tersebut.
B. Teknologi Biogas
Ternak-ternak di pedesaan dapat menimbulkan masalah lingkungan, karena kotorannya yang berserakan dapat menimbulkan bau yang
tidak enak, kotoran ternak juga merusak pemandangan di desa, bahkan dapat menjadi sumber penularan penyakit. Dengan
teknologi biogas, permasalahan
tersebut, dapat diatasi. Kotoran hewan tersebut diolah hingga bermanfaat
bagi manusia. Pembuatan biogas menggunakan bahan baku kotoran hewan/ternak yang
dibubur halus menjadi butiran kecil dan dicampur air. Hasil teknologi biogas
tersebut dapat digunakan sebagai sumber
energi, misalnya untuk lampu penerangan maupun untuk memasak.
C. Program Langit Biru
Program Langit Biru artinya program yang bertujuan untuk rneminimalisasikan polusi udara akibat pemanfaatan energi. Polusi
udara tersebut diakibatkan dari emisi gas buang yang ditimbulkan dari pemanfaatan
energi. Transportasi merupakan salah satu udara. Emisi gas buang tersebut
misalnya Karbon Hidrokarbon, Nitrogen Oksida, Sulfur dioksida, Timal debu.
Gambar 1 Bahan Bakar dan Teknologi Biogas
Ilmu Kimia termasuk dalam kategori "Central
Science"', karena peranannya yang sangat penting di antara ilmu
pengetahuan lainnya. Tidak ada ilmu
pengetahuan alam yang tidak bergantung
pada ilmu kimia. Di samping berkaitan
erat dengan ilmu lainnya, ilmu kimia juga dapat dimanfaatkan untuk mempelajari teknologi di berbagai industri yang
memproduksi bahan-bahan baru (mulai dari
industri sederhana hingga industri berat) yang menjadi kebutuhan
kehidupan sehari-hari. pengetahuan kimia dapat pula diterapkan untuk
menganalisa kebutuhan bahan baku dan produk dari suatu industry.
Pemanfaatan ilmu kimia bagi perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi serta penerapannya yang lebih luas, diantaranya adalah berikut.
A. Bidang Kedokteran, Farmasi dan Kesehatan
B. Bidang Geologi
C. Bidang Pertanian
D. Bidang Industri
E. Teknologi Biogas
F. Menuntaskan kasus kriminalitas
C. Bahan kimia yang terdapat di sekitar manusia
Disekitar kita ada yang diciptakan oleh Tuhan dan ada benda yang dibuat oleh
manusia. Kadang-kadang kita tidak menyadari bagaimana asal mula dan perubahanperubahan
yang terjadi pada benda tersebut. Dengan adanya ilmu kimia kini kita dapat menjumpai berbagai macam bahan, barang
atau peralatan yang akan digunakan untuk kepertuan sehari-hari. Misalnya
pembersih, pemutih, pewangi, serta pembasmi serangga.
Banyak
sekah bahan pembersih yang dikemas dan dijual secara bebas. Bahan pembersih itu dapat dikelompokkan menjadi
bahan pembersih pakaian, bahan pembersih lantai, bahan pembersih
porselen dan kaca, Berta bahan pembersih perabotan rumah tangga.Setiap bahan
pembersih yang kegunaannya sama memiliki kandungan bahan kimia yang lama, perbedaannya hanya pada merek dan konsentrasi
bahan kimianya. Misalnya pads bahan pembersih porselen, bahan kimia yang
digunakan dalam pembersih tersebut adalah asam klorida (HCI).
Gambar 2 Pembersih
yang sering digunakan
Bahan-bahan kimia yang cukup akrab
berinteraksi dengan kita. Jika diidentifikasi mungkin akan banyak sekali jumlahnya. Namun untuk
lebih memberikan pemahaman kepada anda, berikut ini disajikan daftar yang lebih
rinci tentang bahan dan atau zat kimia yang sering dijumpai dalam kehidupan.
Bahan-bahan tersebut disajikan berdasarkan tempat dimana anda dapat
menjumpainya.
a.
Rumah
Rumah adalah.
tempat tinggal kita, dan mungkin tempat yang paling dikenali dengan baik.
Anda akan dapat mengidentifikasi bahan dan atau zat kimia yang terdapat
di rumah. Beberapa contoh yang dapat dituliskan, di antaranya:
a.
hair spray untuk rambut.
b.
obat nyamuk;
c.
obat nyamuk bakar:
d.
pemutih untuk cat tembok
rumah kita;
e.
freon dalam kulkas, dan AC;
f.
gas pada kompor gas;
g.
korek api;
h.
kosmetik;
i.
puzzle plastik;
j.
pewangi ruangan;
k.
jok mobil;
l.
koran/majalah
b. sekolah
Sekolah merupakan tempat kedua yang paling dikenal oleh seseorang Anda tentu pernah mengalami sekolah, misalnya pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Ingatkah Anda, bahan apa sajakah yang terdapat sekitar sekolah yang
benipa bahan dan atau zat kimia. Berikut
sejumlah bahan dan atau zat kimia yang dapat diidentifikasi di lingkungan
sekolah, di antaranya:
a.
buku;
b.
papan tulis;
c.
meja yang dilapisi vernish;
d.
kapur
tulis;
e.
pulpen;
f.
bola;
g.
krayon;
h.
spidol;
i.
cat warna;
j.
penghapus;
k.
cat mainan;
c. Lingkungan
Tempat
yang lebih luas lagi adalah di lingkungan terbuka, yang meliputi lingkungan di
luar rumah dan sekolah. Bahan dan atau zat kimia yang dapat ditemui di tempat tersebut sangat banyak sekali
jumlahnya; mungkin Anda tidak akan
bisa menghitungnya. Hampir dapat dipastikan bahan di setiap sudut atau
bagian dapat dijumpai berbagai bahan dan atau zat kimia.
Prinsipnya
makin luas dan jauh langkah kita, akan makin banyak daftar bahan dan atau zat
kimia yang dapat diidentifikasi dan dikemukakan. Berikut adalah sebagian kecil
contoh bahan dan atau zat kimia yang terdapat di lingkungan kita:
a.
air
b.
udara. (gas);
c.
plastik;
d.
kaleng;
e.
botol;
f.
logam;
g.
aspal;
h.
pupuk urea;
i.
zat pestisida.
d.
bahan kimia yang terdapat dalam makanan
Makanan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di sandang dan papan. Makanan yang kita makan setiap
hari mengandung zat-zat yang
dibutuhkan oleh tubuh. Zat makanan terdiri
dari makro nutrisi dan mikro nutrisi. Kelompok makro nutri dari karbohidrat, lemak, dan protein yang
diperlukan tubuh dalan besar, sedangkan yang merupakan mikro nutrisi
adalah vitamin dan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Di dalam kehidupan
sehari-hari sering kali kita melihat berbagai makanan
dan minuman yang disajikan sangat menarik hal itu dapat dilakukan dengan menambahkan zat tambahan makanan
yang disebut dengan zat aditif makanan.
Gambar
3 zat aditif buatan
D. Pengertian dan sifat materi
Secara umum materi dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
memiliki massa, menempati ruang, dan memiliki sifat dapat dilihat, dicium,
didengar, dirasa, atau diraba. Dari batasan tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa semua benda di alam ini termasuk diri kita
adalah materi. Jadi makhluk hidup dan yang tidak hidup terdiri atas
materi: manusia, tumbuh tumbuhan, hewan, air, batu, kayu, garam dan benda-benda
apa saja di sekitar kita termasuk materi. Bahkan lebih luas dan lebih jauh
bintang, bumi, bulan, segala batuan, minyak bumi, kayu, tanah, udara, air,
logam, bakteri, molekul, atom, elektron, dan seterusnya juga adalah materi.
Setiap materi seperti yang telah dicontohkan memiliki sifat-sifat
tertentu. Sifat materi menunjuk pada
karakteristik materi menjadi ciri atau identitas dari materi itu.
Mengenal sifat-sifatnya berarti mengenai materi itu, demikian juga sebaliknya.
Berdasarkan sifat utamanya, materi secara umum dikenali melalui dua sifat,
yaitu dari sifat fisis dan kimia. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut.
a.
Sifat Fisis
Sifat fisis adalah sifat materi yang berhubungan dengan gejala-gejala fisika. Mencakup: wujud
(fasa), bentuk, rasa, warna, bau, daya hantar panas, daya hantar listrik,
kelarutan dan beberapa tetapan fisis (massa jenis, indeks bias, titik beku, titik leleh, titik didih, titik bakar,
dan lain-lain).
b.
Sifat Kimia
Sifat kimia
adalah sifat materi yang berhubungan dengan gejala-gejala kimia. Mencakup:
kereaktifan (misalnya mudah/sukar bereaksi, dapat terbakar, melapuk, atau membusuk), rumus kimia, susunan ikatan,
bentuk molekul, dan lain-lain.
Contoh yang
terkait dengan sifat kimia adalah.-
1)
Air,
pada suhu kamar yang berwujud cair (suhu 25°C) tetap dipanaskan berubah menjadi uap air. Di udara dingin dapat mengembun
dan jika didinginkan hingga
0°C dapat berubah menjadi es.
2)
Kayu & kertas, kayu dan
kertas dibakar berubah menjadi abu
3)
Besi, jika didiamkan di
udara terbuka lama kelamaan akan berkarat
4)
Kawat,
kawat pijar dalam bola lampu, jika dialiri akan menyala.
5)
Nasi dan susu, jika dibiarkan
di udara terbuka akan menjadi basi.
a.
Perubahan Materi
Setiap materi di alam ini selalu berubah. Materi tak pernah tidak
terkecuali diri kita sendiri. Apakah perubahan materi itu sesungguhnya. Perubahan materi adalah perabahan sifat suatu zat
atau materi menjadi zat yang lain baik yang menjadi zat baru maupun
tidak. Jadi dapat bahwa perubahan materi
dapat berupa pertumbuhan, pergerakkan, pembelahan, penguapan,
pencernaan, pembakaran, perkaratan, pelapukan, pembusukan, dan seterusnya.
Sesungguhnya, perubahan materi melibatkan perubahan sifat materi itu
sendiri. Perubahan sifat ini ada yang hanya melibatkan perub fisisnya saja, dan
ada juga yang melibatkan perubahan sifat kimia, perubahan sifat kimia suatu
materi selalu melibatkan juga perubahan fisisnya.
Apa yang menyebabkan suatu materi mengalami perubahan? Energilah yang
menyebabkan suatu materi berubah. Setiap materi selalu mengandung energi.
Materi berubah maka berubah pula kandungan energinya. Materi dapat disertai
dengan pembebasan energi atau penyerap energi, pembebasan energi menyebabkan
kandungan energi dari berkurang; sementara
penyerapan energi menyebabkan materi asal kandungan energinya. Oleh
karena itu sering dikatakan bahwa perubahan materi selalu disertai dengan
perubahan energi. Dengan demikian, secara umum perubahan pada materi terbagi
dua macam, yaitu 1) Perubahan Materi Secara Fisika atau Fisi Perubahan Materi
Secara Kimia.
b.
Perubahan Fisis
Salah satu bentuk energi penyebab perubahan
materi adalah energi panas. Pemanasan dapat
menyebabkan lilin meleleh; air menguap; kamper (kapur barus) dan iodium
menyublim; dan lain-lain. Jadi patokannya, perubahan materi yang hanya melibatkan
perubahan pada sifat fisis suatu
materi disebut perubahan fisis. Dapat dinyatakan bahwa ciri umurn dari
perubahan yang bersifat fisis tersebut adalah tidak menghasilkan zat baru dan perubahannya bersifat sementara (zat asal
dapat segera diperoleh kembali). Jika
diidentifikasi lebih tepat, perubahan fisis biasanya mengarah pada perubahan wujud, perubahan bentuk serta
perubahan rasa yang didasarkan pada
tanggapan pancaindera. Contoh yang nyata dapat ditampilkan, misalkan
dapat dilihat pada Gambar Lilin Meleleh.
1) Perubahan
wujud
Kejadian perubahan
wujud dapat diamati pada perubahan materi di antaranya:
a) es balok yang mencair menjadi air-,
b) air menguap menjadi nap;
c) kapur barus menyublim menjadi gas, dsb.
2)
Perubahan bentuk
Kejadian perubahan bentuk dapat diamati
pada perubahan materi di antaranya:
a) gandum yang digiling menjadi tepung terigu;
b) benang diubah menjadi train;
c) batang pohon dipotong-potong jadi kayu balok dan triplek,dll.
3)
Perubahan rasa berdasarkan alas indera
a)
perubahan suhu-,
b)
perubahan rasa, dan lain
sebagainya.
c. Perubahan Kimia
Perubahan juga menyebabkan terbentuknya materi baru, atau perubahan
materi yang melibatkan perubahan sifat materi secara kekal. Perubahan itu dikenali dengan sebutan perubahan kimia. Misalnya
bila kita memanaskanr kayu, maka suhunya akan naik; dan bila suhu ini
sampai pada titik bakarnya maka kayu itu akan terbakar dengan sendirinya.
Anda dapat mengidentifikasi banyak perubahan
kimia di sekitar baik pada lingkungan yang
dekat maupun yang jauh. Berikut adalah contoh yang dapat membantu Anda dalam
memahami perubahan antaranya sebagai berikut.
1)
Bensin biodiesel sebagai
bahan bakar berubah dari cair menjadi asap knalpot.
2)
Proses fotosintesis pada tumbuh-tumbuhan
yang merubah air, sinar matahari, dan sebagainya menjadi makanan.
3)
Membuat masakan yang
mencampurkan bahan-bahan masakan sesuai resep menjadi masakan yang dapat
dimakan.
4)
Bom meledak yang berubah benda
padat menjadi pecahan dan ledakan.
Demikianlah sejumlah contoh yang dapat
disajikan, Anda dapat mengidentifikasi lebih banyak lagi baik melalui pengamatan alamiah,
maupun melalui percobaan-percobaan secara
langsung. Tetapi, meskipun telah disajikan sejumlah contoh perubahan
dalam kimia, janganlah Anda melupakan bahwa ilmu kimia juga mempelajari suatu
perubahan yang diikuti dengan energinya dan
hal ini telah dijelaskan pada paparan sebelumnya. Mengapa kejadian
perubahan bersifat demikian? karena pada dasarnya setiap materi memiliki energi, yaitu energi kinetik dan
energi potensial. Nah, perubahan kimia
juga selalu disertai dengan perubahan energi tersebut. Hal ini dapat dicontohkan dalam proses asimilasi pada
tumbuhan yang terjadi pada siting hari dengan bantuan sinar matahari.
Pada proses tersebut energi matahari diubah menjadi energi kimia yang disimpan
dalam karbohidrat hasil reaksi itu. Jadi
setiap perubahan zat selalu disertai perubahan energi, tetapi tidak semua energi yang menyertai perubahan zat dapat
diamati oleh indera kita.
Pertanyaan yang penting diajukan adalah bagaimanakah sesungguhnya proses perubahan wujud itu terjadi? Sejumlah
perubahan terjadi melalui proses tertentu. Di bawah ini akan digambarkan
beberapa proses perubahan wujud, yaitu:
1) benda atau zat padat berubah menjadi benda
cair. Proses ini sering, disebut sebagai mencair
atau pencairan. Contoh dari proses ini adalah:
a)
es krim yang berubah menjadi
cair terkena suhu panas;
b) permen atau coklat yang mencair terkena suhu panas.
2) benda atau zat cair berubah menjadi benda
padat. Proses ini dinamakan dengan membeku atau
pembekuan. Contoh dari proses ini adalah:
a)
membuat es mambo dari air
sirup dalam plastik,
b) membuat agar-agar atau jelly.
3) benda atau zat padat berubah menjadi benda gas. Proses ini
dinamakan menyublim atau penyubliman atau sublim. Contoh dari proses ini
adalah:
a) kapur barus yang menyublim menjadi gas berbau wangi;
b) biang es di dalam kotak es tongtong untuk mendinginkan es.
4) benda atau zat gas berubah menjadi benda padat. Proses ini
dinamakan menghablur atau penghabluran atau
hablur atau mengkristal atau pengkristalan.
Contoh dari proses ini adalah: pembuatan ammonium sulfat dan ammonium
nitrat bahan pupuk.
Berdasarkan keadaan fisisnya, materi dapat digolongkan ke macam
wujud yaitu padat, cair dan gas. Ciri-ciri dari setiap wujud materi tersebut
sangat penting untuk dipahami, karena merupakan landasan penguasaan konsep dan
proses dalam kimia. Salah satu cara mengenali ciri-ciri
wujud suatu materi, di antaranya dapat dilakukan dengan berdasarkan
bentuk, volume, kompresibilitas (pernampatan), massa jenis serta kemampuan
mengalirnya.
Sebelum dipaparkan ciri-cirinya lebih lanjut, terlebih dahulu
akan dikemukakan
faktor yang dapat mempengaruhi wujud suatu wujud zat. Secara mendasar terdapat
dua faktor yang mempengaruhi suatu materi, yaitu kekuatan gaya antara dan jarak
antar molekulnya. Kedua faktor tersebut sangat mempengaruhi struktur fisis
wujud zat berpengaruh pada bentuk, volume, tegangan permukaan, laju penguapan daya
alir. Sedangkan jarak antar molekul akan mempengaruhi ke pemampatan dan
laju bauran (difusi).
Gambar 4 Lilin Meleleh dan Kayu Terbakar
E. Larutan dan kelarutan
a.Larutan
Reaksi-reaksi kimia banyak yang berlangsung dalam sistem
larutan, terutama dalam pelarut air.
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat
dibedakan lagi secara fisik. Larutan terdiri dari 2 komponen yaitu Zat Terlarut
(disebut: solut), dan Pelarut (disebut: solven). Zat dalam
larutan yang berada dalam jumlah terbesar
berkedudukan sebagai pelarut, sedangkan zat-zat lainnya sebagai zat terlarut. Komposisi zat terlarut dan pelarut
dalarn larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses
campuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang
dilarutkan dalam cairan, seperti gula dilarutkan dalam air.
Jika Anda memasukkan satu sendok gula ke
dalam satu gelas air, maka seolah-olah gula tersebut menghilang di dalam air, Dalam gelas tersebut,
gula dan air tidak dapat dibedakan
lagi. Apa sesungguhnya yang terjadi? Sesungguhnya, partikel partikel gula menyebar secara homogen di antara
partikel-partikel air. campuran yang bersifat homogen itulah yang kita
rebut sebagai larutan. Pada contoh itu, gula adalah zat terlarut sedangkan zat
pelarutnya adalah air.
Bila
komponen zat terlarut ditambahkan terus-menerus ke dalam pelarut, pada suatu titik komponen yang ditambahkan tidak
akan dapat larut lagi. Misalnya, jika
zat terlarutnya berupa padatan dan pelarutnya berupa cairan, pada suatu titik padatan tersebut tidak dapat larut
lagi dan terbentuklah endapan. Jumlah zat terlarut dalam larutan
tersebut adalah maksimal, dan 'arutannya
disebut sebagai larutan jenuh. Titik tercapainya keadaan jenuh larutan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor
lingkungan, seperti suhu, tekanan, dan kontaminasi.
Gambar 5 Campuran homogen
Larutan
dapat juga terbentuk antar zat cair, rnisalnya antara alcohol dan air. Dalam hal ini, komponen terbanyaklah yang
dianggap sebagai dan yang lebih sedikit sebagai zat terlarut. Jadi dapat
disimpulkan, larutan dapat berupa padatan, cairan atau gas. Tanah
tergolong larutan sedangkan udara adalah larutan gas.
Tentunya masih banyak contoh-contoh lainnya, akan sangat baik
jika anda
melakukan percobaan sendiri di rumah, terutama pada saat atau mempelajari modul
ini. Semoga dapat melakukannya dengan sukses dan lancar.
Campuran
heterogen adalah suatu campuran yang terdiri dari dua bahan atau lebih yang
memiliki fasa yang berbeda. Contohnya adalah pasir dimasukkan kedalam air,
campuran ini merupakan campuran heterogen karena terdiri dari bahan-bahan yang
memiliki fase berbeda, pasir dalam fase padatan dan air dalam fase cair.
Campuaran homogen adalah suatu campuran yang terdiri dari 2 bahan atau lebih
dalam fase yang sama. Sebagai contoh sejumlah kecil garam (NaCl) dimasukkan ke
dalam air, garam perlahan akan menghilang. Garam yang telah dimasukkan larut
dalam air dank arena larutnya garam, air dan garam pun membentuk suatu zat baru
yang memiliki sifat yang berbeda dengan zat murninya. Air pada saat murni tidak
memiliki rasa.namun setelah ditambahkan garam,air akan memiliki rasa asin
begitu pula pada garam. Garam pada saat murni slalu berbentuk padatan namun
setelah dimasukkan dalam air garam berubah cair.
B.Kelarutan
Secara
sederhana kelarutan dapat diartikan sebagai jumlah suatu zat dapat terlarut
dalam pelarut tertentu. Secara umum, kelarutan suatu zat jumlah suatu zat yang dapat terlarut dalam pelarut
tertentu sebanding terhadap suhu. Hal
ini terutama berlaku pada zat padat, walaupun beberapa perkecualian. Kelarutan zat cair dalam zat cair lainnya umum
kurang peka terhadap suhu daripada kelarutan padatan atau gas zat cair. Kelarutan gas dalam air umumnya
berbanding terbalik terhadap suhu. Larutan
ideal mematuhi Hukum Raoult, yaitu bahwa tekanan uap pelarut (cair)
berbanding lurus dengan fiksi mol pelarut dan larutan. Larutan yang benar-benar ideal tidak terdapat di alam, namun beberapa larutan
memenuhi hukum Raoult sampai
batas-batas tertentu. Agar Anda lebih
memahami, berikut akan diilustrasikan melalui contoh sederhana, yaku dengan
memasukan satu sendok gula dalam satu gelas air, maka gula itu akan larut. Namur, bila gula ditambahkan terus-menerus ke
dalam larutan tersebut maka suatu saat gula tidak dapat larut. Butiran-butiran gula tersebut justru akan mengendap di dasar gelas.
Pada kondisi ini dikatakan bahwa larutan telah jenuh.
Gambar 6 Larutan jenuh
Tabel 1 Zat terlarut dan kelarutan
Zat terlarut |
Kelarutan (g zat terlarut/100g air) |
|
Garam dapur |
35,7 |
|
gula pasir |
179,2 |
|
vitamin C (Asam Askorbat) |
33 |
|
Amonium Klorida |
29,7 |
|
Amonium Nitrat |
118,3 |
|
Amonium Sulfat |
70,6 |
|
Kalsium klorida |
53,3 |
|
Kalsium Sulfat |
0,23 |
Faktor lain yang terkait dengan larutan dan
kelarutan. Ada penting yang patut anda ketahui dengan
baik, yaitu tentang proses Pada pengertian larutan sebagaimana yang telah
dijelaskan. Nah, larutan. terdapat dua zat
utama yang salah satunya adalah zat pelarut pelarut akan bekerja dengan
baik apabila dipengaruhi oleh proses tertentu.
Sebelum mengidentifikasi faktor yang berpengaruh terhadap proses
pelarutan, terlebih dahulu akan dibedakan maksud dari proses pelarutan dan kelarutan. Kelarutan menyatakan jumlah maksimal zat
terlarut yang larut dalam sejumlah pelarut pada suhu tertentu, sedangkan
proses adalah bagaimana suatu larutan terbentuk. Kecepatan proses dipengaruhi
oleh suhu, pengadukan, ukuran partikel zat terlarut dan pelarut.
BAB
III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Secara umum dari pembahasan di atas terdapat
beberapa hal yang dapat disimpulkan,
diantaranya:
1.
Materi
adalah segala sesuatu yang memiliki massa, menempati ruang, dan memiliki sifat dapat
dilihat, dicium, didengar, dirdengar atau diraba. Jadi makhluk hidup dan
tidak hidup terdiri atas materi manusia, tumbuhan, hewan, air, batu, kayu,
garam dan benda-benda apa saja di sekitar kita termasuk materi.
2.
Setiap
materi memiliki sifat-sifat tertentu. Sifat materi menunjuk pada karakteristik materi menjadi ciri atau identitas dari materi
Berdasarkan sifat utamanya, materi secara
umum dikenali melalui dua sifat, yaitu dari sifat fisis dan kimia.
3.
Sifat
fisis adalah sifat materi yang berhubungan dengan geja gejala fisika. Mencakup: wujud (fasa), bentuk rasa, warna, bau,
da hantar panas, daya hantar listrik, kelarutan dan beberapa tetap fisis
(massa-jenis, indeks bias, titik beku, titik leleh, titik didih, dan
lain-lain).
4.
Sifat
kimia adalah sifat materi yang berhubungan dengan gejal gejala kimia. Mencakup:
kereaktifan (misalnya mudah/sukar bereaksi, dapat terbakar, melapuk,
atau membusuk), rumus kimia, susunan ikatan, bentuk molekul, dan lain-lain.
5.
Setiap materi di dalam ini
selalu berubah. Perubahan materi adal perubahan
sifat suatu zat atau materi menjadi zat yang lain baik yang menjadi zat
baru maupun tidak.
6.
Secara
umum perubahan pada materi terbagi menjadi dua macam yaitu 1) Perubahan Materi
Secara Fisika atau Fisis, dan Perubahan
Materi Secara Kimia. Perubahan materi secara fisik adalah perubahan yang
merubah suatu zat dalam hal bentuk, wujud atau ukuran, tetapi tidak merubah zat
tersebut menjadi zat bay. Sedangkan perubahan materi secara kimia didefinisikan
sebagai perubahan dari suatu zat atau materi
yang menyebabkan terbentuknya zat baru.
7.
Berdasarkan
keadaan fisisnya, materi dapat digolongkan ke data tiga macam wujud yaitu padat, cair dan gas.
8.
Reaksi-reaksi kimia banyak
yang berlangsung dalam sistem larutan terutama dalam pelarut air. Larutan
adalah campuran homogen di zat atau lebih yang saling melarutkan dan
masing-masing penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik.
9.
Secara sederhana kelarutan
dapat diartikan sebagai jumlah suatu zat yang dapat terlarut dalam pelarut
tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Ali
Nugraha dan A. Sy. Dina Dwiyana. Dasar-dasar
matematika dan sains. Jakarta. Universitas Terbuka.
Klenfiler.
(1999). Kimia Untuk Universitas. (Edisi
6). Jakarta. Penerbit Erlangga.
Lec
Gorth. (1970). Principles Of Chimistry a
Structural Approach. Pensylvania. International Textboox Company.
Purba,
Michael. (2003). Ilmu Kimia.Jakarta.
Erlangga.
http://kimia123sma.wordpress.com/2010/01/23/kimia-123-sma-mengetik-rumus-kimia/
http://nisrinaa.blogspot.com/2010/07/redup.html
http://blog.codingwear.com/bacaan-328-Macam-Macam-Zat-Aditif-pada-Makanan.html
http://nasrulbintang.wordpress.com/2011/12/18/sistim-koloid-sistem-dispers-dan-sistem-koloid/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar