A. Judul Penelitian
Upaya Meningkatkan Kompetensi Mengenal Kata Melalui Model Permainan Lotto
Pada
Murid TK Putra IV Ajun Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar Tahun
2011-2012.
B. Bidang Kajian
Bidang Kajian dan yang menjadi fokus di dalam penelitian ini adalah bidang kajian strategi pembelajaran.
C. Pendahuluan
Persoalan membaca,
menulis, dan berhitung memang merupakan fenomena tersendiri. Kini menjadi
semakin hangat dibicarakan para orang tua yang memiliki anak usia taman
kanak-kanak (TK), karena mereka khawatir anak-anaknya tidak mampu mengikuti
pelajaran di sekolahnya nanti jika sedari awal belum dibekali keterampilan
membaca. Hal inilah yang membuat para orang tua akhirnya sedikit memaksa
anaknya untuk belajar membaca. Terlebih lagi, istilah-istilah “tidak lulus”,
“tidak naik kelas”, kini semakin menakutkan karena akan berpengaruh pada biaya
sekolah yang bertambah kalau akhirnya harus mengulang kelas Kegiatan yang
dilakukan di taman kanak-kanak pun hanyalah bermain dengan mempergunakan
alat-alat bermain edukatif.
Bermain sambil belajar
dan belajar seraya bermain merupakan prinsip pembelajaran di TK sebab dunia
anak adalah dunia bermain. Bagi anak-anak, kegiatan bermain selalu
menyenangkan. Dengan bermain, anak-anak dapat mengekspresikan berbagai perasaan
maupun ide-ide yang cemerlang tentang berbagai hal. Anak juga dapat menjelajah
ke alam imajinasi yang tidak terbatas sehingga akan merangsang pula
perkembangan kreativitas alaminya. Melalui kegiatan bermain, anak bisa mencapai
perkembangan fisik, intelektual, emosi dan sosial. Perkembangan secara fisik
dapat dilihat melalui kegiatan bermain, sedangkan perkembangan intelektual
dapat dilihat melalui kemampuan menggunakan dan memanfaatkan lingkungannya.
Perkembangan anak dapat dilihat ketika anak sedang merasa senang, tidak senang,
sedih, marah.
D.
Perumusan dan Pemecahan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa
masih terdapatnya anak didik yang mengalami permasalahan dalam pengenalan kata,
masalah tersebut berkaitan dengan keefektifan pembelajaran sehingga akan
diatasi melalui penerapan model permainan lotto Dengan demikian, masalah
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Kurangnya kemampuan
dasar bahasa dalam aspek keterampilan mengenal kata yang diterapkan pada TK
Putra IV Ajun Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011-2012.
2.Metode pelaksanaan
proses pembelajaran pengenalan kata kepada anak didik belum tepat sasaran yang
digunakan guru peneliti pada anak TK Putra IV Ajun
Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011-2012.
Masalah peningkatan kemampuan anak didik TK
Putra IV Ajun Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011-2012 pada kelompok B1 dalam
membaca /pengenalan kata akan dilihat dengan permainan lotto. Adapun
langkah-langkah pelaksanan yang akan dilakukan dalam pengenalan kata melalui
model permainan lotto adalah sebagai berikut:
1) Guru menyampaikan
kompetensi yang ingin dicapai,
2) Guru menyampaikan
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh anak didik
3) Guru memperlihatkan
gambar-gambar yang akan dipelajari sesuai dengan materi yang akan disusun
sesuai dengan kata yang tertera pada gambar.
E.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melatih anak agar dapat
membaca melalui pengenalan kata dengan menggunakan lotto sejenis serta
meningkatkan kompetensi anak
dalam mengenal kata untuk mencapai hasil yang maksimal dalam melatih dan
membuat anak dapat membaca ketika mereka telah menyelesaikan pendidikan
pra-sekolahnya di Taman Kanak-kanak.
F.
Manfaat Hasil Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini,
antara lain:
1. Anak dapat mengenal kata dan tulisan
sederhana melalui simbol-simbol
2. Membuat anak-anak TK mampu membaca
sebelum masuk Sekolah Dasar.
3. Mengenalkan suku kata awal yang sama
dari suatu gambar pada anak.
4. anak agar dapat mencocokkan kata-kata
yang sama.
5. Mengembangkan motorik halus anak
dengan permainan lotto.
6. Melatih koordinasi mata, tangan serta
emosi.
G.
Kajian
Pustaka
Bahasa merupakan alat yang
penting bagi setiap orang. Melalui berbahasa seseorang atau anak akan dapat
mengembangkan kemampuan bergaul (social skill) dengan orang lain.
Penguasaan keterampilan bergaul dalam lingkungan sosial dimulai dengan
penguasaan kemampuan berbahasa. Tanpa bahasa seseorang tidak akan dapat
berkomunikasi dengan orang lain. Anak dapat mengekspresikan
pikirannya menggunakan bahasa sehingga orang lain dapat menangkap apa yang
dipikirkan oleh anak. Komunikasi antar anak dapat terjalin dengan baik
dengan bahasa sehingga anak dapat membangun hubungan sehingga tidak
mengherankan bahwa bahasa dianggap sebagai salah satu indikator kesuksesan
seorang anak. Anak yang dianggap banyak berbicara, kadang merupakan cerminan
anak yang cerdas.
Masa perkembangan bicara dan bahasa
yang paling intensif pada manusia terletak pada masa usia dini, tepatnya pada
tiga tahun dari hidupnya, yakni suatu periode dimana otak manusia berkembang dalam
proses mencapai kematangan (Siti Aisyah et el, 2007: 6). Masa usia dini
merupakan masa keemasan (golden age) di sepanjang rentang
usia perkembangan manusia. Montessori (dalam Sujiono, 2009: 54) menyatakan
bahwa masa tersebut merupakan periode sensitif (sensitive period), di
mana anak secara khusus mudah menerima stimulus-stimulus dari lingkungannya. Berdasarkan fakta
sebagaimana dikemukakan oleh para ahli di atas maka harus ada lingkungan yang
kondusif, yang mengupayakan pengembangan berbahasa anak, termasuk anak usia pra
sekolah secara intensif.
Pengembangan
kemampuan dasar anak, termasuk berbahasa, dapat dilakukan dengan
strategi bermain. Ada beberapa jenis permainan yang dapat mendukung terciptanya
rangsangan pada anak dalam berbahasa antara lain alat peraga berupa gambar yang
terdapat pada buku atau poster, mendengarkan lagu atau nyanyian, menonton film
atau mendengarkan suara kaset, membaca cerita (story reading/story telling)
ataupun mendongeng. Semua aktivitas yang dapat merangsang kemampuan anak dalam
berbahasa dapat diciptakan sendiri oleh pendidik. Pendidik dapat berimprovisasi
dan mengembangkan sendiri dengan cara menerapkannya kepada anak sesuai dengan
kondisi dan lingkungannya.
Membaca dan mendengar adalah 2 cara paling umum untuk mendapatkan informasi.
Informasi yang didapat dari membaca dapat termasuk hiburan, khususnya saat membaca cerita fiksi atau humor.Perkembangan
kemampuan membaca pada anak. Menurut
Cochrane Efal (dalam Nurbiana Dhieni, 2005 : 5.9), perkembangan dasar kemampuan
membaca pada anak usia 4-6 tahun berlangsung dalam lima tahap yakni:
·
Tahap Fantasi (Magical Stage)
Pada
tahap ini anak mulai belajar menggunakan buku. Anak mulai berpikir bahwa buku
itu penting dengan cara membolak-balik buku.
·
Tahap Pembetukan Konsep Diri (Self Concept Stage)
Anak
memandang dirinya sebagai pembaca dan mulai melibatkan dirinya dalam kegiatan
membaca, pura-pura membaca buku.
· Tahap Membaca Gambar
(Bridging Reading Stage)
Anak menyadari
cetakan yang tampak dan mulai dapat menemukan kata yang sudah dikenal.
·
Tahap Pengenalan Bacaan (Take-off Reader Stage)
Anak mulai menggunakan tiga sistem isyarat (graphoponic, semantic dan
syntactic) secara bersama-sama. Anak mulai tertarik pada bacaan dan mulai
membaca tanda-tanda yang ada di lingkungan seperti membaca kardus susu, pasta
gigi dan lain-lain.
·
Tahap Membaca Lancar (Independent Reader Stage)
Anak dapat membaca berbagai jenis buku secara
bebas.
Huruf dan kata-kata merupakan
suatu yang abstrak bagi anak-anak, sehingga untuk mengenalkannya guru harus
membuatnya menjadi nyata dengan mengasosiasikan pada hal-hal yang mudah diingat
oleh anak. Pertama kali mengenalkan huruf biasanya guru memusatkan hanya pada
huruf awal suatu kata yang sudah di kenal anak. Dan agar tidak ada kesan
pemaksaan “belajar membaca” pada anak maka harus dilakukan dengan menyenangkan.
Dalam pengembangan kemampuan membaca terdapat beberapa pendekatan, yaitu metode
global yang memperkenalkan membaca permulaan pada anak dengan memperkenalkan
kata.
Membaca
merupakan sarana yang tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran sepanjang
hayat (life long learning). Mengajarkan membaca pada anak berarti memberi anak
tersebut sebuah masa depan, yaitu memberi teknik bagaimana cara mengekplorasi
“dunia” mana pun yang dia pilih dan memberikan kesempatan untuk mendapatkan
tujuan hidupnya
Dalam
proses belajar membaca ada beberapa tahapan yaitu menurut Mercer (Abdurrahman,
2002: 201) membagi tahapan membaca menjadi lima, yaitu:
a. Kesiapan
membaca.
b. Membaca
permulaan.
c.
Ketrampilan membaca cepat.
d. Membaca
luas.
e. Membaca
yang sesungguhnya.
Tahap
pertama membaca adalah tahap membaca permulaan yang ditandai dengan penguasaan
kode alfabetik. Tahap kedua adalah tahap membaca lanjut di mana pembaca
mengerti arti bacaan. Berdasarkan uraian
di atas dapat disimpulkan bahwa anak – anak umumnya sebagai pembaca awal berada
pada tahap membaca permulaan. Lebih khususnya, anak-anak berada pada tahap
pertama dan kedua dalam proses membaca, yaitu tahap logografis dan alfabetis.
Pembagian tahapan ini berdasarkan kemampuan yang harus dikuasai anak, yaitu
penguasaan kode alfabetik yang hanya memungkinkan anak untuk membaca secara
teknis, belum sampai memahami bacaan seperti pada tahap membaca lanjut.
Pengajaran membaca permulaan di taman kanak – kanak umumnya sudah dimulai sejak awal tahun pertama. Anak – anak
diberi stimulasi berupa pengenalan huruf – huruf dalam alfabet. Praktik ini
langsung disandingka dengan ketrampilan menulis, di mana anak diminta mengenal
bentuk dan arah garis ketika menulis huruf. Metode belajar membaca di taman
kanak – kanak biasanya mendapat hambatan dalam penerapannya. Metode ini
diberikan sama pada setiap anak, dan materi ajaran umumnya hanya berasal dari
buku penunjang. Jika melihat perbedaan anak dalam gaya belajar, hal ini akan
kurang memberi hasil yang optimal. Penanganan secara individual di kelas saat
belajar membaca tidaklah dimungkinkan, karena ketersediaan tenaga guru yang terbatas.
H.
Rencana dan Prosedur Penelitian
Populasi penelitian adalah anak didik TK Putra IV Ajun
Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011-2012 yang berjumlah 25 anak
yaitu, anak laki-laki 10 orang dan anak perempuan 15 orang. Setiap anak
memiliki karakter tersendiri dan unik. Sampel data adalah subjek penelitian ini
yaitu, upaya meningkatkan kompetensi mengenal kata melalui model permainan
lotto.
Penelitian ini
bertempat di Taman Kanak-kanak Putra IV yang terletak di Komplek PU Ajun
Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar dan dilaksanakan mulai 02 November
sampai dengan 05 Desember 2012. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan tema
yang terakhir yaitu, air, udara dan api.
Pertama ; karena merupakan tempat
penulis bertugas. Supaya penelitian lebih efektif dan efisien dilaksanakan di
TK ini serta memudahkan penulis melakukan penelitian dan tidak perlu
mengeluarkan dana yang banyak.
Kedua ; Penulis mencoba melakukan
berbagai macam model pembelajaran untuk mengembangkan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Ketiga ; merupakan Inovasi
pendidikan dan memberikan motivasi bagi peserta
tenaga kependidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di masa yang akan
datang.
- Jadwal Penelitian
Penelitian
ini berlangsung selama 3 bulan, yaitu sejak persiapan proposal penelitian,
seminar proposal penelitian, pengumpulan data, analisis data, penulisan
laporan, sampai sidang hasil penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
No |
Agenda Kegiatan |
Bulan/Thn 2012 |
||
Oktober |
November |
Desember |
||
1 |
Persiapan
penelitian |
ü |
|
|
2 |
Pengumpulan
data lapangan |
|
ü |
|
3 |
Pengolahan
dan analisis data |
|
ü |
|
4 |
Penulisan
laporan |
|
|
ü |
5 |
Seminar/sidang
hasil penelitian |
|
|
ü |
J.
Biaya Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah direncanakan oleh peneliti. Rincian
biaya penelitian yang logis dan benar adalah RP 500.000,-. Biaya tersebut
merupakan biaya peneliti sendiri.
K.
Personalia Penelitian
Personalia
penelitian ini adalah orang-orang yang membantu peneliti untuk memberikan data
yang akurat di lapangan. Nama-nama tersebut adalah sebagai berikut ini:
Ketua : Euis Anggraeni
Anggota : Agus Nilawati Hasyim
Anggota :Nurbadri
L.
Daftar
Pustaka
Abdurrahman, M. 2002. Pendidikan Bagi Anak berkesulitan
Belajar (cet.2). Jakarta: Depdikbud dan PT.Rineka Cipta
Nurbiana Dhieni, 2005. Metode Pengembangan Bahasa.
Edisi 1 Cetakan 1. Jakarta
Siti Aisyah dkk, 2007 Perkembangan dan Konsep Dasar
Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka
Sujiono, Yuliani Nurani, 2009 Konsep Dasar Pendidikan
Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar