Senin, 09 Desember 2024

Upaya Meningkatkan Minat Baca Melalui Media Gambar Pada Anak Kelas A TK Putra IV Ajun Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011-2012

 

A.    Judul Penelitian

Upaya Meningkatkan Minat Baca Melalui Media Gambar Pada Anak Kelas A TK Putra IV Ajun Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011-2012

 

B.     Bidang Kajian

Bidang Kajian dan yang menjadi fokus di dalam penelitian ini adalah bidang kajian strategi pembelajaran.

 

C.    Pendahuluan

TK merupakan lembaga pendidikan pra-skolastik atau akademik. Itu artinya, TK tidak mengemban tanggungjawab utama dalam membelajarkan keterampilan membaca dan menulis. Subtansi pembinaan kemampuan skolastik atau akademikini haruslah menjadi tanggungjawab utama lembaga pendidikan dasar (Depdiknas, 2007:1).

Anak usia dini memerlukan banyak sekali informasi untuk mengisi pengetahuannya agar siap menjadi manusia sesungguhnya. Dalam hal ini membaca merupakan cara untuk mendapatkan informasi karena pada saat membaca maka seluruh aspek kejiwaan manusia terlibat dan ikut serta bergerak. Hasilnya, otak yang merupakan pusat koordinasi pun bekerja keras menemukan hal-hal baru yang akan menjadi pengisi memori otak sekaligus menjadi bekal pertumbuhan

Kemampuan membaca anak usia dini umumnya masih relatif kurang karena pedidikan usia dini merupakan awal atau permulaan anak belajar membaca. Anak usia dini umumnya enggan untuk membaca sesuatu yang bersifat abstrak. Selain itu tuntutan orang tua yang menginginkan anak cepat bisa membaca. Ditambah lagi tuntutan dari SD yang mengadakan penerimaan siswa dengan menggunakan tes baca tulis.

Guru memerlukan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru adalah dengan menggunakan media yang dapat merangsang minat baca anak didik dalam membaca. Media yang dapat digunakan salah satunya adalah media kartu gambar. Media kartu gambar adalah media yang berupa gambar yang diserta dengan kata-kata atau kalimat dibawahnya. Dengan adanya gambar tersebut, maka anak didik akan terangsang utuk mengetahui maksud gambar tersebut dan mencoba membaca kata-kata atau kalimat yang ada.

 

D.    Perumusan dan Pemecahan Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa masih terdapatnya anak didik yang mengalami permasalahan dalam media gambar, masalah tersebut berkaitan dengan keefektifan pembelajaran sehingga akan diatasi melalui penerapan media gambar. Dengan demikian, masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah upaya meningkatkan Minat Baca Melalui Media Gambar pada Anak Kelas A TK Putra IV Ajun Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011-2012

 

E.     Tujuan Penelitian

 

  1. Tujuan Umum

Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan minat baca pada anak.

  1. Tujuan Khusus

Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah meningkatkan minat baca melalui media gambar pada anak kelas A TK Putra Aceh Besar

 

F.     Manfaat Hasil Penelitian

 

  1. Manfaat Teoritis

Untuk mendapatkan teori baru tentang meningkatkan minat baca anak didik melalui kartu gambar.

 

  1. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak, antara lain:

  1. Bagi siswa

a.       Anak didik lebih termotivasi dalam belajar.

b.      Meningkatnya minat baca pada anak didik.

  1. Bagi guru

a.    Memperoleh pengalaman untuk meningkatkan minat baca anak didik melalui kartu gambar.

b.    Dapat memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di kelas.

 

 

  1. Bagi sekolah

a.    Hasil penelitian diharapkan mampu membantu sekolah dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar.

b.    Memotivasi kepada guru-guru untuk menerapkan metode yang bervariasi dalam pengajaran.

 

G.    Kajian Pustaka

 

Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat sesuatu melihat sesuatu akan menguntungkan mereka merasa berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasaan. Bila kepuasaan berkurang, minat pun berkurang. Setiap minat memuaskan kebutuhan dalam kehidupan anak, walaupun kebutuhan ini mungkin tidak segera tampak bagi orang dewasa. Semakin kuat kebutuhan ini, semakin kuat dan bertahan pada minat tersebut (Hurlock. 1998:114).

Minat sebagai kesukaan terhadap kegiatan melebihi kegiatan lainnya. Ini berarti minat berhubungan dengan nilai-nilai yang membuat seseorang mempunyai pilihan dalam hidupnya, minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu yang spesifik, lebih jauh lagi minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan kegiatan yang dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan dalam diri seseorang.

Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi usaha yang dilakukan seseorang. Minat yang kuat akan menimbulkan usaha yang gigih, serius dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan. Jika seorang anak memiliki rasa ingin belajar, ia akan cepat dapat mengerti dan mengingatnya.

Berikut merupakan ciri-ciri minat anak menurut Hurlock (1998, 115), antara lain adalah sebagai berikut :

(a) minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik,

(b) minat bergantung pada kesiapan belajar,

(c) minat bergantung pada kesempatan belajar,

(d) perkembangan minat mungkin terbatas,

(e) minat dipengaruhi pengaruh budaya,

(f) minat itu egosentris.

Peserta didik akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat untuk belajar. Oleh sebab itu, mengembangkan minat belajar peserta didik merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi siswa.

Beberapa cara dapat dilakukan untuk membangkitkan minat belajar siswa menurut Sanjaya (2006 : 28-29), diantaranya:

a)      hubungkan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan peserta didik,

b)      sesuaikan materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan kemampuan siswa,

c)      ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar,

d)     berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa,

e)       berikan penilaian,

f)       berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa, penghargaan bisa dilakukan dengan memberikan komentar positif,

g)      ciptakan persaingan dan kerja sama. Persaingan yang sehat dapat memberikan pengaruh yang baik untuk keberhasilan proses pembelajaran peserta didik.

Menurut Usman (2008:27) kondisi belajar-mengajar yang efektif adalah minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yag relatif menetap pada diri seseorang. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Misalnya seorang anak menaruh minat terhadap terhadap kesenian, maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang kesenian. Pada hakikatnya setiap anak berminat terhadap belajar, dan guru sendiri hendaknya berusaha membangkitkan minat terhadap belajar.

Bahasa adalah segala bentuk komunikasi di mana pikiran dan perasaan seseorang disimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain. Oleh karena tiu, perkembangan bahasa dimulai dari tangisan pertama sampai anak mampu bertutur kata. Perkembangan bahasa terbagi menjadi dua periode, yaitu, periode Prelinguistik dan periode Linguistik. Periode Linguistik inilah anak mulai mengucapkan kata-kata pertama. 

Menurut Sumantri (2008:2.30-2.31) periode linguistic terbagi dalam tiga fase besar, yaitu:

  1. Fase satu kata atau Holofrase. Pada fase ini anak mempergunakan satu kata untuk menyatakan pikiran yang kompleks, baik berupa keinginan, perasaan atau temuannya tanpa perbedaan yang jelas. Pada umumnya kata pertama yang diucapkan oleh anak adalah kata benda, setelah beberapa waktu barulah disusul dengan kata kerja.
  2. Fase lebih dari satu kata. Fase dua kata muncul pada anak berusia sekitar 18 bulan. Pada fase ini anak sudah dapat membuat kalimat sederhana yang terdiri dari dua kata. Pada periode ini bahasa yang digunakan oleh anak tidak lagi egosentris, dari dan untuk dirinya. Orang tua mulai melakukan Tanya jawab dengan anak secara sederhana. Anak pun mulai dapat bercerita dengan kalimat-kalimat sederhana.
  3. Fase diferensiasi. Periode terakhir dari masa balita yang berlangsung antara usia dua setengah sampai lima tahun. Keterampilan anak dalam berbicara mulai lancar dan berkembang pesat. Dalam berbicara anak bukan saja menambah kosakatanya yang mengagumkan akan tetapi anak mulai mampu mengungkapkan kata demi kata sesuai dengan jenisnya, terutama dalam pemakaian kata benda dan kata kerja.

Perkembangan bahasa mengikuti suatu urutan yang dapat diramalkan secara umum sekalipun banyak variasinya diantara anak yang satu dengan anak yang lain, dengan tujuan mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi. Kebanyakan anak memulai perkembangan bahasanya dari menangis untuk mengekspresiakan responnya terhadap bermacam-macam stimuli. Anak mulai memerang (cooing), yaitu melafalkan bunyi yang tidak ada artinya secara berulang-ulang, seperti suara burung yang sedang berkicau. Anak pada umumnya belajar nama-nama benda sebelum kata-kata lain.

Berikut adalah fungsi bahasa sebagai alat komunikasi menurut Depdiknas (2007:5), antara lain adalah:

  1. Keterampilan berbahasa, dapat ditunjukkan oleh anak dalam perilaku: menyapa, memperkenalkan diri, bertanya, mendeskripsikan, melaporkan kejadian, menyatakan suka/tidak, meminta ijin, bantuan, mengemukakan alas an, memerintah atau menolak sesuatu.
  2. Keterampilan mendengar, dapat ditujukan oleh anak dalam perilaku: mendengarkan perintah, mendengarkan pertanyaan, mendengarkan orang yang sedang bercerita dan mendengarkan orang yang sedang member petunjuk.
  3. Keterampilan berbicara, dapat ditujukan oleh anak dalam perilaku: mengembangkan keterampilan bertanya, menyiapkan kegiatan yang dapat dilakukan di dalam maupun di luar kelas, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menggunakan berbagai kegiatan yang bervariasi.
  4. Keterampilan membaca, adalah kegiatan yang melibatkan unsur auditif (pendengaran) dan visual (pengamatan)

Gambar merupakan media untuk berkomunikasi dengan orang lain. Gambar berfungsi sebagai stimulasi munculnya ide, pikiran maupun gagasan baru. Gagasan ini selanjutnya mendorong anak untuk berbuat, mengikuti pola berpikir seperti gambar atau justru muncul ide baru dan menggugah rasa. Dalam proses belajar mengajar gambar yang digunakan mampu membantu apa yang akan dijelaskas oleh guru, memliki kualitas yang baik, dalam arti, dalam arti memiliki tujuan yang relevan, jelas, mengadung kebenaran, autentik, aktual, lengkap, sederhana, menarik, dan memberikan sugesti terhadap kebenaran itu sendiri. manfaat gambar bagi anak adalah sebagai berikut: (a) alat untuk mengutarakan (berekspresi) isi hati, pendapat maupun gagasannya, (b) media bermain fantasi, imajinasi dan sekaligus sublimasi, (c) stimulasi bentuk ketika lupa, atau untuk menumbuhkan gagasan baru, (d) alat untuk menjelaskan bentuk serta situasi.

Media pendidikan sangat berperan dalam perencanaan dan pelaksanaan secara sistematis. Media sendiri adalah orang, benda atau kejadian yang menciptakan suasana yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap. Salah satu media yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah kartu gambar. Media kartu gambar adalah media yang berupa kertas tebal yang berbentuk persegi dengan disertai gambar baik berupa gambar orang, hewan tumbuhan dan lain sebagainya.



H.    Rencana dan Prosedur Penelitian

Populasi penelitian adalah anak didik TK Putra IV kelompok A yang berjumlah 20 anak yaitu, anak laki-laki 10 orang dan anak perempuan 10 orang. Setiap anak memiliki karakter tersendiri dan unik. Penelitian ini bertempat di Taman Kanak-kanak Putra IV yang terletak di Komplek PU Ajun Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar dan dilaksanakan mulai 02 Oktober sampai dengan 05 Desember 2012.

 

I.       Jadwal Penelitian

Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan, yaitu sejak persiapan proposal penelitian, seminar proposal penelitian, pengumpulan data, analisis data, penulisan laporan, sampai sidang hasil penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

No

Agenda Kegiatan

Bulan/Thn 2012

Oktober

November

Desember

1

Persiapan penelitian

ü   

 

 

2

Pengumpulan data lapangan

 

ü   

 

3

Pengolahan dan analisis data

 

ü   

 

4

Penulisan laporan

 

 

ü   

5

Seminar/sidang hasil penelitian

 

 

ü   

J.      Biaya Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah direncanakan oleh peneliti. Rincian biaya penelitian yang logis dan benar adalah RP 400.000,-. Biaya tersebut merupakan biaya peneliti sendiri.

 

K.    Personalia Penelitian

Personalia penelitian ini adalah orang-orang yang membantu peneliti untuk memberikan data yang akurat di lapangan. Nama-nama tersebut adalah sebagai berikut ini:

Ketua              : Agus Nilawati Hasyim

Anggota          : Euis Anggraeni

Anggota          :Nurbadri

 

L.     Daftar Pustaka

Depdiknas. 2007. Persiapan Membaca dan Menulis Melalui Permainan. Jakarta: Depdiknas.

Hurlock, Elizabeth. 1998. Perkembangan Anak Vol 2. Jakarta: Erlangga

Sumatri dan Nana Syaodih. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Usman, M. Uzer. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar