BAB I – PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkungan hidup merupakan keseluruhan unsur yang ada di bumi, baik biotik (makhluk hidup) maupun abiotik (benda tak hidup), yang saling berinteraksi membentuk keseimbangan ekosistem. Namun, perkembangan industri, urbanisasi, dan gaya hidup modern telah menyebabkan berbagai kerusakan lingkungan seperti pencemaran udara, air, tanah, serta perubahan iklim global.
Ilmu lingkungan hadir sebagai upaya untuk memahami hubungan manusia dengan lingkungannya serta mencari solusi agar pembangunan dapat berjalan tanpa merusak alam. Dengan demikian, pelestarian lingkungan hidup menjadi tanggung jawab bersama demi keberlangsungan hidup generasi mendatang.
1.2 Rumusan Masalah
- 
Apa pengertian dan ruang lingkup ilmu lingkungan?
 - 
Apa saja penyebab utama kerusakan lingkungan?
 - 
Bagaimana peran manusia dalam menjaga kelestarian lingkungan?
 
1.3 Tujuan Penulisan
- 
Menjelaskan pengertian dan konsep dasar ilmu lingkungan.
 - 
Mengidentifikasi faktor penyebab kerusakan lingkungan.
 - 
Menjelaskan upaya pelestarian lingkungan yang dapat dilakukan oleh individu dan pemerintah.
 
BAB II – PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ilmu Lingkungan
Ilmu lingkungan adalah cabang ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya, dengan tujuan menjaga keseimbangan ekosistem agar keberlanjutan hidup tetap terjaga.
Menurut Otto Soemarwoto (1992), ilmu lingkungan merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya secara menyeluruh dan terpadu.
2.2 Komponen Lingkungan
- 
Komponen Biotik: manusia, hewan, tumbuhan, mikroorganisme.
 - 
Komponen Abiotik: air, udara, tanah, cahaya matahari, suhu, dan mineral.
 - 
Komponen Sosial: budaya, ekonomi, teknologi, dan politik yang memengaruhi cara manusia mengelola lingkungan.
 
2.3 Penyebab Kerusakan Lingkungan
Kerusakan lingkungan terjadi akibat berbagai faktor, antara lain:
- 
Kegiatan Industri: membuang limbah tanpa pengolahan yang memadai.
 - 
Deforestasi: penggundulan hutan yang menyebabkan erosi dan kehilangan habitat satwa.
 - 
Polusi: pencemaran udara oleh kendaraan bermotor dan asap pabrik.
 - 
Perubahan Iklim: akibat meningkatnya gas rumah kaca.
 - 
Konsumerisme: meningkatnya kebutuhan manusia tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan.
 
2.4 Dampak Kerusakan Lingkungan
- 
Pemanasan global dan perubahan iklim ekstrem.
 - 
Penurunan kualitas udara dan air.
 - 
Punahnya spesies flora dan fauna.
 - 
Bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan.
 
2.5 Upaya Pelestarian Lingkungan
- 
Reboisasi dan penghijauan.
 - 
Pengelolaan limbah industri dan rumah tangga.
 - 
Penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
 - 
Pendidikan lingkungan sejak dini.
 - 
Penerapan teknologi ramah lingkungan dan energi terbarukan.
 - 
Kebijakan pemerintah seperti AMDAL, KLHS, dan pengawasan ketat terhadap perusahaan pencemar.
 
BAB III – PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ilmu lingkungan berperan penting dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian alam. Kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Pembangunan berkelanjutan hanya dapat tercapai jika manusia mampu mengelola sumber daya alam secara bijaksana tanpa merusak ekosistem.
3.2 Saran
Pemerintah, masyarakat, dan dunia industri perlu bekerja sama menjaga lingkungan melalui kebijakan hijau, pendidikan lingkungan, dan penerapan teknologi ramah lingkungan. Setiap individu pun harus berperan aktif dalam menjaga bumi, mulai dari hal kecil seperti mengurangi penggunaan plastik dan menanam pohon.
DAFTAR PUSTAKA
- 
Soemarwoto, O. (1992). Ekologi, Lingkungan Hidup, dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.
 - 
Emil Salim. (1989). Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: LP3ES.
 - 
Kementerian Lingkungan Hidup RI. (2023). Laporan Kondisi Lingkungan Hidup Indonesia.
 - 
Hardjasoemantri, K. (2001). Hukum Tata Lingkungan. Gadjah Mada University Press.