BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Sesuai
dengan Pasal 1 UU RI No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara
(Depdiknas, 2007:2). TK merupakan lembaga pendidikan pra-skolastik atau
akademik. Itu artinya, TK tidak mengemban tanggungjawab utama dalam
membelajarkan keterampilan membaca dan menulis. Subtansi pembinaan kemampuan
skolastik atau akademikini haruslah menjadi tanggungjawab utama lembaga
pendidikan dasar (Depdiknas, 2007:1).
Anak
usia dini memerlukan banyak sekali informasi untuk mengisi pengetahuannya agar
siap menjadi manusia sesungguhnya. Dalam hal ini membaca merupakan cara untuk
mendapatkan informasi karena pada saat membaca maka seluruh aspek kejiwaan
manusia terlibat dan ikut serta bergerak. Hasilnya, otak yang merupakan pusat
koordinasi pun bekerja keras menemukan hal-hal baru yang akan menjadi pengisi
memori otak sekaligus menjadi bekal pertumbuhan (Adi Susilo, 2011:13).
Kemampuan
membaca anak usia dini umumnya masih relatif kurang karena pedidikan usia dini
merupakan awal atau permulaan anak belajar membaca. Anak usia dini umumnya
enggan untuk membaca sesuatu yang bersifat abstrak. Selain itu tuntutan orang
tua yang menginginkan anak cepat bisa membaca. Ditambah lagi tuntutan dari SD
yang mengadakan penerimaan siswa dengan menggunakan tes baca tulis.
Guru
memerlukan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu cara yang
dapat digunakan oleh guru adalah dengan menggunakan media yang dapat merangsang
minat baca anak didik dalam membaca. Media yang dapat digunakan salah satunya
adalah media kartu gambar. Media kartu gambar adalah media yang berupa gambar
yang diserta dengan kata-kata atau kalimat dibawahnya. Dengan adanya gambar
tersebut, maka anak didik akan terangsang utuk mengetahui maksud gambar
tersebut dan mencoba membaca
Salah satu bentuk permainan
yang dapat merangsang daya ingat anak didik dan membangkitkan imajinasi anak
adalah permainan mengenal kata melalui model
picture and picture. Alat permainan ini dapat membantu guru dalam melatih daya ingat anak untuk mengingat huruf
dan kata. Akibat adanya kecendrungan anak untuk mengingat huruf dan kata hanya
dengan cara menghafal, serta akibat kurangnya minat anak sehingga membuat anak
menjadi bosan untuk mengenal huruf. Berdasarkan berbagai kenyataan diatas yang telah
dipaparkan, maka penulis mengadakan penelitian dengan judul melalui picture
dan picture anak dapat meningkatkan kemampuan
melalui mengenal kata pada murid TK Pemda Banda Aceh.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa masih terdapatnya anak
didik yang mengalami permasalahan dalam pengenalan kata, masalah tersebut
berkaitan dengan keefektifan pembelajaran sehingga akan diatasi melalui
penerapan model pembelajaran picture dan picture.
Dengan demikian, masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.
Kurangnya kemampuan dasar
bahasa dalam aspek keterampilan mengenal kata yang diterapkan pada TK Pemda Banda
Aceh.
2.
Metode pelaksanaan proses
pembelajaran pengenalan kata kepada anak didik
belum tepat sasaran yang
digunakan guru peneliti pada anak TK Pemda Banda Aceh
C.
Cara Memecahkan Masalah
Masalah peningkatan
kemampuan anak didik TK Pemda Banda Aceh
pada kelompok B dalam membaca /pengenalan kata akan dilihat dengan model
pembelajaran picture dan picture.
Adapun langkah-langkah pelaksanan yang akan dilakukan dalam pengenalan
kata melalui model pembelajaran picture dan picture adalah
sebagai berikut:
1)
Guru menyampaikan
kompetensi yang ingin dicapai,
2)
Guru menyampaikan
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh anak didik
3)
Guru memperlihatkan
gambar-gambar yang akan dipelajari sesuai dengan materi. Yang akan disusun
sesuai dengan kata yang tertera pada gambar.
4)
Guru memberi kebebasan
memilih teman kelompoknya, anak didik menyusun huruf menjadi kata seperti
bentuk utuh.
5)
Guru menanyakan pada anak
didik kata yang tertera pada gambar tersebut, anak didik dapat mengungkapkan
sesuai dengan kemampuannya.
6)
Dari gambar tersebur guru
dapat menanamkan materi tersebut yang ingin dicapai, menyuruh anak didik untuk
menyebutkan kata lain dari kata awal yang sama sesuai pada gambar dan suku kata
awal yang tertera pada gambar yang ada dihadapannya, guru menulis kata-kata
yang disebut anak.
7)
Guru merangkumkan/membacakan
kembali kata-kata yang telah disebutkan dari anak didik satu persatu.
D. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan
masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Melatih anak agar dapat membaca melalui
pengenalan kata dengan model picture dan picture.
- Menerapkan model pembelajaran picture dan picture sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan
pembelajaran pengenalan kata kepada anak.
- Mendiskripsikan kemampuan anak didik pada TK Pemda
Banda Aceh, dalam pengenalan kata
melalui penggunaan model picture dan picture.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini mempunyai
manfaat sebagai berikut:
1).Manfaat teoretis
Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah untuk menguji konsisten
temuan empiris sebelumnya tentang model pembelajaran picture dan picture
2).Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaaat
sebagai berikut.
a)
Bagi siswa
Adapun manfaat dari penelitian
ini, antara lain:
1.
Mengenal kata dan tulisan
sederhana melalui simbol-simbol.
2.
Mengenal kata melalui
suku kata awal yang sama dengan gambar.
3.
Melatih anak dapat
menyebutkan kata lain sebanyak-banyaknya dari suku kata awal yang sama.
4.
Mengembangkan motorik
halus anak dalam menyusun huruf.
5.
Melatih koordinasi mata,
tangan serta emosi anak
b)
Bagi guru
a.
Menambah pengalaman dalam
mengembangkan metode pembelajaran sehingga dapat memberikan sumbangan nyata
bagi peningkatan profesional guru dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran.
b.
Kegiatan belajar mengajar
lebih bervariasi sehingga dapat meningkatkan motivasi dan hasil pengembangan
kemampuan dasar berbahasa.
Diharapkan
hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu model pembelajaran dalam
menentukan model pembelajaran yang akan dapat digunakan teman-teman guru lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar