Minggu, 12 Oktober 2025

HERBERT READ – EDUCATION THROUGH ART

 

1. Identitas Tokoh

Nama: Sir Herbert Read (1893–1968)
Kebangsaan: Inggris
Karya Penting: Education Through Art (1943)
Bidang: Filsafat Seni, Estetika, dan Pendidikan Seni
Latar Belakang:
Herbert Read adalah seorang filsuf, kritikus seni, penyair, dan pendidik yang percaya bahwa seni memiliki peran sentral dalam pembentukan kepribadian dan kemanusiaan.


🎯 2. Tujuan Buku Education Through Art

Herbert Read menulis Education Through Art dengan tujuan:

Mengembalikan seni sebagai jantung pendidikan, bukan sekadar pelengkap kurikulum.

Menurutnya, pendidikan sejati tidak hanya membentuk intelek, tetapi juga jiwa, emosi, dan rasa keindahan manusia.


🧩 3. Pandangan Dasar Herbert Read

  1. Manusia adalah makhluk estetis.
    Setiap manusia memiliki kebutuhan untuk mencipta dan menikmati keindahan.

  2. Seni adalah sarana ekspresi diri yang paling manusiawi.
    Melalui seni, anak belajar mengenali dirinya, lingkungannya, dan nilai-nilai kehidupan.

  3. Tujuan utama pendidikan:
    Menumbuhkan individu yang seimbang antara intelek, emosi, dan imajinasi.

  4. Seni bukan pelajaran tambahan, tapi inti dari proses pendidikan karena mengembangkan seluruh potensi manusia.


💡 4. Konsep Utama: “Education Through Art”

Frasa ini berarti:

Pendidikan melalui seni, bukan hanya tentang seni.

Artinya:

  • Seni bukan sekadar objek studi (seperti teori musik atau sejarah seni),
    tetapi metode dan sarana pembelajaran untuk membentuk kepribadian anak.

Seni harus:

  • Membangkitkan kepekaan rasa dan empati,

  • Menumbuhkan kreativitas dan keberanian berekspresi,

  • Menghubungkan anak dengan nilai moral dan sosial secara alami.


🧠 5. Hubungan Seni dan Pendidikan Menurut Read

AspekPenjelasan
IntelektualSeni melatih kemampuan berpikir simbolik, imajinatif, dan kreatif.
EmosionalMelalui seni, anak belajar mengelola dan menyalurkan perasaannya.
SosialSeni menumbuhkan empati, kerja sama, dan penghargaan terhadap perbedaan.
Moral/SpiritualSeni mengasah nurani dan kepekaan terhadap nilai-nilai kehidupan.

🎭 6. Seni Sebagai Proses Pembentukan Karakter

Herbert Read percaya bahwa seni adalah alat moral:

Melalui penciptaan dan apresiasi seni, manusia belajar menghormati keteraturan, keseimbangan, harmoni, dan makna.

Contoh:

  • Anak yang belajar menggambar belajar tentang kesabaran dan ketelitian.

  • Bermain musik melatih disiplin dan kerja sama.

  • Teater mengajarkan empati dan komunikasi sosial.


🧬 7. Peran Guru dalam Konsep Read

Guru adalah fasilitator rasa dan kreativitas, bukan penguasa kelas.

Peran guru dalam pendidikan melalui seni:

  1. Menciptakan lingkungan yang aman untuk berekspresi.

  2. Menghargai proses, bukan hanya hasil karya.

  3. Tidak memaksakan standar estetika orang dewasa pada anak.

  4. Menumbuhkan kebebasan dan imajinasi.

  5. Membimbing siswa memahami nilai kemanusiaan melalui pengalaman artistik.

“Guru sejati bukan yang mengisi pikiran, tetapi yang menyalakan api kreativitas.” — Herbert Read


🎨 8. Tahapan Perkembangan Estetika Anak

Herbert Read terinspirasi dari psikologi perkembangan (seperti Piaget & Lowenfeld).
Ia berpendapat bahwa ekspresi artistik anak berkembang sesuai tahap usia.

UsiaCiri Ekspresi Seni
2–4 tahunCoretan spontan – fase eksplorasi bentuk dan warna.
5–7 tahunGambar simbolik – mulai menggambarkan pengalaman sehari-hari.
8–10 tahunRealisme intelektual – anak mulai memperhatikan proporsi dan cerita.
11+ tahunRealisme visual dan ekspresif – muncul kesadaran estetika dan gaya pribadi.

Tugas guru: mendampingi tanpa menghambat spontanitas artistik anak.


🏫 9. Implikasi dalam Pendidikan (Terutama FKIP)

a. Pendidikan Dasar

  • Gunakan seni untuk mengajarkan nilai moral, sosial, dan rasa percaya diri.

  • Seni membantu anak belajar melalui pengalaman langsung, bukan hafalan.

b. Pendidikan Menengah

  • Kembangkan imajinasi dan kepekaan sosial melalui proyek kreatif (film, drama, mural).

c. Pendidikan Guru (FKIP)

  • Calon guru harus memiliki sense of beauty, empati, dan apresiasi seni.

  • Pendidikan guru yang estetis akan melahirkan guru yang inspiratif dan humanis.


🌍 10. Prinsip-Prinsip Utama Education Through Art

  1. Seni adalah proses, bukan produk.

  2. Setiap anak adalah seniman potensial.

  3. Kreativitas harus tumbuh alami, bukan dipaksakan.

  4. Pendidikan seni menumbuhkan manusia seutuhnya: pikiran, perasaan, dan tindakan.

  5. Keindahan adalah dasar moralitas.


🕊️ 11. Relevansi dengan Pendidikan Modern

Pemikiran Herbert Read sangat relevan di era pendidikan kreatif abad ke-21:

  • Menekankan creativity, critical thinking, dan emotional intelligence.

  • Mendorong kurikulum yang berbasis pengalaman dan ekspresi diri.

  • Menjadi dasar bagi konsep STEAM Education (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematics).


🗣️ 12. Diskusi Kelas

  1. Mengapa seni penting untuk membentuk karakter anak?

  2. Bagaimana cara guru menumbuhkan kreativitas tanpa mengatur terlalu ketat?

  3. Apakah konsep “education through art” bisa diterapkan di pelajaran non-seni (seperti IPA atau IPS)?


📚 13. Referensi

  • Read, Herbert. (1943). Education Through Art. London: Faber & Faber.

  • Dewey, John. (1934). Art as Experience.

  • Lowenfeld, Viktor. (1947). Creative and Mental Growth.

  • Ki Hadjar Dewantara. (1936). Pendidikan dan Kebudayaan.

  • Sumardjo, Jakob. (2000). Filsafat Seni.


14. Kutipan Inspiratif Herbert Read

“The aim of education is the creation of artists — of people efficient in the various forms of self-expression.”
→ Tujuan pendidikan adalah melahirkan manusia yang mampu mengekspresikan dirinya secara indah dan bermakna.

“Art is the social symbol of the creative imagination.”
→ Seni adalah simbol sosial dari imajinasi kreatif manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar