Sabtu, 10 Agustus 2024

PERAN DA’I PEREMPUAN DALAM PENYAMPAIAN DAKWAH ISLAM DIKABUPATEN ACEH BARAT

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah

            Perempuan salah satu dari  jenis manusia yang diciptakan oleh Allah swt untuk menjadi khalifah bumi, Salah satu sifat perempuan adalah sopan santun dan lemah lembut, hal ini berbeda dengan lelaki yang memiliki sifat keras dan tegas. Perbedaan ini ternyata tidak membuat yang satu lebih baik dari pada yang lain, akan tetapi justru dapat mendorong bagi terbentuknya kehidupan yang harmonis. Rasanya dunia ini takkan indah tanpa kehadiran para perempuan, begitu pula sebaliknya dunia takkan cerah tanpa adanya kaum lelaki. Kondisi ini dirasakan oleh nabi Adam as ketika masih berada disurga, ia merasa kesepian tanpa seorang teman, maka Allah ciptakan kepadanya seorang perempuan yang bernama siti Hawa. Oleh karena itu, lelaki dan perempuan adalah saling terkait, saling membutuhkan, dan yang satu menjadi mitra bagi yang lainnya. [1]

            Dalam perjalanan hidup umat manusia, perempuan tampaknya mengalami nasib yang kurang menguntungkan. Mereka sering dijadikan makhluk kelas dua yang selalu harus tunduk, patuh dan tergantung pada kaum lelaki secara tidak wajar. Dalam realitas kehidupan sehari-hari, perempuan sering berperan sebagai ibu rumah tangga, pengasuh, tergantung pada laki-laki bahkan sebagai pemberi nafkah. [2]

Pelaksanaan dakwah tidak saja menjadi beban dan tugas lelaki semata-mata, akan tetapi perempuan juga ikut berperan dan bertanggung jawab terhadap maju mundurnya agama Islam dalam realitas kehidupan. Secara khusus, perempuan itu diciptakan untuk menjadi pendamping atau mitra kaum lelaki. Dalam Al-Qur’an tidak ada pernyataan yang merendahkan perempuan dari lelaki,                                namun Al-Qur’an mengakui bahwa keduanya memiliki perbedaan. Karena itulah mereka harus saling melengkapi untuk mencapai kesempurnaan. Pernyataan Al-Qur’an itu direalisasikan oleh Rasulullah saw dengan mengangkat martabat perempuan, yang dalam bidang tertentu sejajar dengan lelaki. Said Ramadhan menjelaskan, ketika bangsa romawi melakukan konferensi dan debat terbuka untuk menetapkan apakah perempuan itu sebagai pribadi atau benda, Rasulullah bangkit memperkenalkan bahwa mereka adalah saudara kaum lelaki. Begitu juga di saat perempuan di anggap begitu kotor sehingga mengotori Injil, manuskrip Al-Qur’an justru disimpan dirumah seorang perempuan, Hafsah, di Madinah.[3]

Dakwah adalah suatu upaya atau usaha mengajak seseorang untuk mengimani kebenaran Islam, disamping itu dakwah juga dapat diartikan sebagai proses penyelenggaraan suatu usaha untuk memanggil, menyeru dan mengajak dalam rangka memperkenalkan Islam sebagai agama sekaligus memuat pemahaman yang harus dipahami oleh seluruh umat manusia. [4]

Secara semantik, kata dakwah berasal dari kata “da’a-yad” yang artinya mengajak, mengundang, atau memanggil. Kemudian menjadi kata “da’watun” yang artinya panggilan atau undangan atau ajakan.  Jum’ah Amin Abdul Aziz memberikan definisi dakwah  ke dalam beberapa makna,  yaitu: “memanggil”,  menyeru dan mendorong pada sesuatu, menegaskan atau membela, baik kepada yang haq atau yang batil,  yang positif maupun yang negatif dan suatu usaha berupa perkataan atau perbuatan untuk menarik manusia kesuatu aliran atau agama tertentu, dan “memohon dan meminta”, yang disebut dengan berdoa, Pada hakikatnya dakwah Islam berisikan tentang “Amar ma,ruf nahi munkar” yang mempunyai pengertian kerjakanlah perbuatan yang mendekatkan diri pada Allah dan jauhilah perbuatan yang menjauhkan diri pada Allah. [5]

Sampai saat ini, dakwah Islam sudah menjadi elemen penting bagi seluruh umat manusia, didalam kehidupan sehari-hari tentunya kita mengadakan interaksi sosial baik secara langsung maupun dengan cara berdakwah. dengan kata lain, kita harus mengetahui seberapa besarnya penyampaian pesan dakwah yang timbul dalam masyarakat. Berdakwah tatap muka memungkinkan adanya timbal balik antara da’i dan audien untuk tujuan bersama.

Sesungguhnya, Islam adalah agama wahyu yang terakhir, dan karena itu ia merupakan yang paling lengkap. Dengan datangnya agama ini, agama-agama  sebelumnya dihapuskan, sebab dengan datangnya suatu  aturan yang lengkap, maka tidak diperlukan lagi aturan yang tidak lengkap. Islam diturunkan demi kepentingan umat manusia melalui Rasulullah Muhammad saw. manusia, sebagai makhluk Allah yang membutuhkan Islam didalam seluruh kehidupannya, juga harus menyerahkan kehendaknya serta keinginannya kepada kehendak  yang maha kuasa, sang pencipta. Tunduk-patuh kepada Allah tidak berarti menghinakan diri pribadi atau menolak intelektualitas manusia, namun berarti mempercayakan pengetahuan, kebijaksanaan, dan keadilan kepada sang pencipta.[6]

Hukum Islam dengan perkembangan masyarakat salah satu isu keagamaan yang tambah menarik, mengingat suatu kenyataan, bahwa bagaimanapun lengkapnya nash-nash Qur’aniyah (dalil-dalil yang terdapat dalam ayat-ayat Al-Qur’an) maupun Sunnah Nabawiyah (dalil-dalil yang terdapat cukup dalam Sunnah Nabi) tidak mungkin secara terinci menjelaskan segala persoalan kemasyarakatan yang telah berubah dan berkembang, dari zaman ke zaman, dari satu daerah ke daerah lain, dari satu tingkat peradaban ke tingkat yang lain.Tetapi semua perubahan tersebut tetap membutuhkan kejelasan dan kepastian hukum.[7]

Agama Islam mengajarkan kepada diri kita untuk menyakini bahwa seluruh alam semesta ini diciptakan oleh Allah swt dan sepanjang zaman Dia-lah yang mengaturnya. Allah-lah yang telah menciptakan manusia di atas bumi ini dan Dia tidak memaksa manusia untuk mengikuti jalan yang lurus sepanjang hidupnya seperti ketentuan Allah terhadap makhluk ciptaa-Nya yang lain. Bahkan sebaliknya, Allah swt memberi kebebasan memilih kepada manusia untuk mengikuti atau tidaknya petunjuk dalam salah satu ruang lingkup kehidupannya. [8]

Perempuan yang memahami peran akan dakwah dan kebangkitan Islam, akan mulai mendidik diri sendiri dan mencapai hak-hak mereka atas pendidikan, tarbiyah dan gerakan dakwah adalah bentuk kegiatan dakwah yang biasanya dilakukan secara beorganisasi, seperti gerakan yang dilakukan oleh perempuan Ikhwanul Muslimin, karena itu perempuan juga dapat tampil sebagai subjek dakwah yang selalu membimbing masyarakat agar selalu melakukan amar ma’ruf nahi munkar.

Dakwah Islam bukan hanya disampaikan oleh lelaki, tetapi perempuan juga bisa menyampaikan dakwah Islam,Seperti kisah-kisah sahabat perempuan Rasululah,  Ummu Sulaim mengajar anaknya Anas bin Malik tentang Islam, meskipun suaminya menolak Islam. Ketika Abu Thalhah melamarnya (sebelum menerima Islam) dia mengatakan bahwa mas kawinnya adalah Islam, Abu Thalhah pada gilirannya memeluk Islam dan menikahi Ummu Sulaim, Jika  bergerak ke lingkaran yang lebih luas, akan menemukan bahwa perempuan Muslim memainkan peran besar dalam pengorbanan dan layanan untuk agama Allah. Sumayyah menyerah hidupnya ketika Abu Jahal membunuhnya karena memilih menjadi seorang Muslim. Dia adalah Muslim dan perempuan pertama yang tewas dalam Islam dan Khadijah, istri pertama Nabi yang sangat kaya, menghabiskan uangnya untuk mendukung dakwah suami tercintanya. Ummu Salamah rela meninggalkan suaminya dan melihat anak-anaknya dianiaya ketika dia hijrah. Ummu ‘Imarah turut berjuang dalam membela Nabi (damai dan berkah besertanya) dalam perang Uhud, dengan merawat yang terluka dalam pertempuran.[9]

Dari kisah-kisah yang telah diuraikan jelas bahwa dalam Islam para perempuan dapat mempunyai peran yang besar untuk membantu rasul Allah dan membela agama.

Karena itu, dakwah Islam bukan hanya disampaikan oleh lelaki, tetapi juga perempuan. Sebagai contoh nya dakwah Islam yang tercatat dalam sejarah aceh dengan tampilnya Ratu Safiatuddin yang memimpin kerajaan Islam Aceh Darussalam. Ratu Safiatuddin diangkat pada saat Aceh dalam keadaan pergolakan politik, sosial, dan budaya yang tidak stabil karena kaum laki-laki tidak siap dipimpin oleh kaum perempuan.[10] Dan Teungku Fakinah adalah salah satu ulama perempuan yang hidup sezaman dengan Cut Nyak Dien Ia sahabat karib Cut Nyak Dien dalam berjuang, Ia juga sering menjadi penasihat spiritual Cut Nyak Dien. Peran pertamanya adalah membentuk Badan Amal bagi kaum mujahidin, Ia mengkoordinir para perempuan terutama para janda untuk bangkit berjuang, Ia berkeliling Aceh mengumpulkan sumbangan untuk menyokong perang Aceh. Berbagai sumbangan yang ia peroleh baik berupa uang, makanan, senjata, ataupun pakaian diserahkan sepenuhnya bagi kepentingan kaum mujahidin. Ia juga mendirikan dapur umum dan tenda darurat bagi mujahidin yang terluka.[11]

Keberadaan da’i perempuan yang ada di Kabupaten Aceh Barat masih jarang diperhatikan. Padahal keberadaan da’i perempuan dalam penyampaian dakwah didaerah Aceh sudah aktif dalam berbagai bentuk, proses dan gerakan-gerakan berupa dakwah dalam sikap kepribadian, dakwah dalam bentuk ucapan seperti pidato  melalui radio, tulisan, tabloid, artikel dan buku-buku.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Peran Da’i Perempuan Dalam Penyampaian Dakwah  Islam  Di Kabupaten  Aceh  Barat”

B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.    Bagaimana peran da’i perempuan dalam penyampaian dakwah Islam di Kabupaten  Aceh Barat?

2.    Bagaimana strategi da’i perempuan dalam penyampaian dakwah Islam di Kabupaten  Aceh Barat?

 

 

C.  Tujuan Masalah

            Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah:                 

1.    Untuk mengetahui peran da’i perempuan dalam penyampaian dakwah Islam di Kabupaten Aceh Barat

2.    Untuk mengetahui strategi da’i perempuan dalam penyampaian dakwah  Islam di Kabupaten Aceh Barat

D.  Manfaat Penelitian

            Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan  dapat memiliki manfaat teoretis dan praktis.

1.    Manfaat Teoretis

                        Manfaat teoretis adalah secara teoretis penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi untuk penelitian lebih lanjut mengenai peran da’i perempuan  serta dapat menambah wawasan, pemahaman bagi masyarakat dan bermanfaat juga bagi ilmu dakwah komunikasi penyiaran Islam.

2.    Manfaat Praktis

                        Dengan penulis meneliti masalah ini, da’i perempuan semakin yakin dalam berdakwah dan menyampaikan dakwah yang secara singkat, jelas, mudah dimengerti dan dilaksanakan dengan baik tidak menyimpang dengan Islam juga banyak yang ingin mendengarkan dakwah da’i perempuan.

E.  Penjelasan Istilah

            Untuk menghindari kesalah pahaman para pembaca, penulis perlu menjelaskan beberapa istilah-istilah yang terdapat pada judul penelitian skripsi ini, antara lain sebagai berikut:

1.    Peran

            Peran adalah tugas atau hal yang besar pengaruhnya pada suatu peristiwa dalam kehidupan masyarakat.[12] Selanjutnya Soekanto menyatakan Peran adalah aspek dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia menjalankan suatu peran.[13] Adapun yang penulis maksudkan dengan peran dalam pembahasan ini adalah tugas yang ditempuh oleh seseorang dalam melaksanakan atau menjalankan hubungan dengan masyarakat.

2.      Da’i Perempuan

            Da’i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan, tulisan, maupun perbuatan yang dilakukan baik secara individu, kelompok, atau lewat organisasi.[14] Adapun yang penulis maksudkan dengan da’i perempuan dalam pembahasan ini adalah perempuan yang menyampaikan dakwah Islam dalam kehidupan masyarakat di Kabupaten Aceh Barat.

3.    Dakwah

            Dakwah berasal dari bahasa Arab yakni (da’a - yad’u - da'watan). Kata dakwah tersebut adalah ism masdar dari kata da’a yang dalam  Islam diartikan sebagai “ajakan kepada Islam. Kata da’a pertama kali dipakai dalam al- Quran yang berarti menyeru kepada Allah yang pelakunya adalah kaum muslimin, kata yad’u berarti mengajak ke neraka yang pelakunya adalah syaitan kata itu berarti mengajak ke surga yang pelakunya adalah Allah, bahkan dalam ayat lain ditemukan bahwa kata yad’u dipakai bersama untuk mengajak ke neraka yang pelakunya orang-orang musyrik dan kata da’watan berarti seruan yang kemudian kata itu berarti panggilan yang juga disertai bentuk fi’il yaitu da’akum dan kali ini panggilan akan terwujud karena Tuhan yang memanggil.[15]

            Dakwah adalah kegiatan keagamaan yang sifatnya menyiarkan dan mengajak mengamalkan kebaikan sesuai ajaran yang benar propaganda atau siar agama.[16]

            Adapun dakwah dalam skripsi ini yaitu mengajak umat manusia kepada agama Islam untuk memberi informasi mengenai amar ma’ruf nahi mungkar agar dapat tercapai kebahagian didunia dan diakhirat.

 

 

 

 

 

 

 



[1] M. Jakfar Puteh Saifullah, Dakwah Tektual Kontekstual, (Yogyakarta: Pustaka Pelajaran, 2001), h.179.

                [2] Sunarto, Televisi Kekerasan dan Perempuan, (Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2009), h. 4

                [3] M.Jakfar Puteh Saifullah, Dakwah Tekstual Kontekstual, (Yogyakarta: Pustaka Pelajaran, 2001), h. 183.

[4] Abd Wahid, Konsep Dakwah dalam Al-Quran dan Sunah, (Banda Aceh: Pena, 2010), h.9

   [5] Jum’ah Amin Abdul Aziz, Figh Dakwah, (Kuala Lumpur: Istac,t.t,1995),  h. 1.

          [6] Moustafa Al- Qazwani,  Panggilan Islam, (Jakarta: Pustaka Zahra, 2003),  h. 3.

[7] Muhammad Tholhah Hasan, Islam Dalam Perspektif  Sosia Kultural, (Jakarta: Lantabora Press, 2005), h. 105.

[8] Syekh Syaukat Hussan, Hak Asasi Manusia Dalam Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1996),  h. 8.

[9] Arrahmah Com/ Read/ 2011/09/18/15284- Peran- Besar- Muslimah-Dalam- Dakwah-Islam, diakses 2 Mai 2014.

[10] Ali Aziz Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h.1

[11] Hidayat Tallah, Biogspot. Com/ 2011/ 08/ Teungku Fakinah Para ulama, diakses 18 Agustus 2014

[12] Kamisa, Kamus Lengkah Bahasa Indonesia, (Surabaya: Kartika, 1997), h. 420

[13]  Carapedia. Com Pengertian – Definisi- Peran’ 26 Agustus 2014

[14] Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen, (Jakarta: Pustaka Amani, 1947), h. 305

[15]  Referensi Makalah. Com 2012 / 09 Pengertian- Dakwah- Menurut- Bahasa- Dan Istilah, 26 Agustus 2014

[16] Kamisa, Kamus Lengkap Bahasa....................., h. 119

LOGO DINAS DAN UNIVERSITAS BESERTA KALIGRAFI

 SILAHKAN ANDA SIMPAN SEMOGA LOGO BERMANFAAT BUAT KITA SEMUA


https://drive.google.com/drive/folders/1JVFwP0WyRT0J-XDL89Nv0n4oQXvGQfvU?usp=drive_link

Program Kerja Manajemen Pendidikan

 

 

Keberhasilan dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan (sekolah) akan sangat bergantung kepada Manajemen kompenen-kompenen pendukung pelaksanaan kegiatan seperti kurikulum, peserta didik, pembiayaan, tenaga pelaksana, dan sarana prasarana. Kompenen-kompenen tersebut merupakan satu kesatuan dalam upaya pencapaian tujuan lembaga pendidikan (sekolah), artinya bahwa satu kompenen tidak lebih penting dari komponen lainnya. Akan tetapi satu kompenen memberikan dukungan bagi kompenen lainnya sehingga memberikan kontribusi yang tinggi terhadap pencapaian tujuan lembaga pendidikan (sekolah) tersebut. Kompenen peserta didik keberadaanya sangat dibutuhkan, terlebih bahwa pelaksana kegiatan pendidikan di sekolah, peserta didik merupakan obyek dalam proses transformasi ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan. Oleh karena itu keberadaan peserta didik tidakhanya sekedar memenuhi kebutuhan saja, akan tetapi harus merupakan bagian dari kebermutuan  dari lembaga pendidikan (sekolah). Artinya bahwa dibutuhkan manajemen peserta didik yang bermutu bagi lembaga pendidikan (sekolah) itu sendiri. Sehingga peserta didik itu dapat tumbuh dan berkembanga sesuai dengan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik,.


silahkan di lihat semoga bermanfaat:


https://docs.google.com/document/d/1iSH3cMlZLclCzslUgi56kJGLFSgjjxkD/edit?usp=sharing&ouid=106793628968816793972&rtpof=true&sd=true

Jangan Bandingkan Istri orang dengan Istri Sendiri

Mimpi Selingkuh dengan Teman Kerja

PEDOMAN PENILAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL CALON PENGAWAS SEKOLAH

 

Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2016, pengawas sekolah adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan. Tugas pokok pengawas sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan professional guru, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan tugas pengawasan di daerah khusus.

 

Untuk melaksanakan tugas tersebut, seorang pengawas sekolah dituntut untuk memiliki kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah.



SILAHKAN DOWLOAND LINKNYA SAHABAT KU :


https://docs.google.com/document/d/1jEFLOV161YGY_Ha17Eh8LSt22nUuiH81/edit?usp=drive_link&ouid=106793628968816793972&rtpof=true&sd=true

Contoh Formulir Instrumen Penilaian Pengawas Pendidikan

 

Instrumen ini digunakan untuk menilai kinerja guru setelah mendapat pembinaan. Aspek yang dinilai meliputi perencanaan pembelajaran, penilaian proses dan hasil belajar siswa, penyusunan RPP, silahkan diambil dan berbagi..dibawah ini..


https://drive.google.com/drive/folders/1UHZ3P67GNMjZ2PuF7b_kX3izENimR3yZ?usp=drive_link

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Alat Peraga Blok Pecahan pada Materi Pecahan Kelas III SDN 8 Nisam Tahun Ajaran 2020/2021

 https://drive.google.com/file/d/1Uk5C4bp-AO69QhgPu8vz4zab5uXQosNE/view?usp=drive_link

CONTOH FORMAT PEMETAAN KESENJANGAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

 https://docs.google.com/document/d/19PzD1UMrP4r4OlXuQ0haRMgpTG1Be_Ey/edit?usp=drive_link&ouid=117414713327050695050&rtpof=true&sd=true

PERANAN ADMINISTRASI DALAM RANGKA MEMAKSIMALKAN KINERJA KARYAWAN PADA YAYASAN

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

 

A. Latar Belakang

Manusia tidak dapat melepaskan diri dari manusia lainnya, karena adanya kegiatan tertentu yang tidak dapat dilakukan oleh manusia itu sendiri, maka manusia tersebut membutuhkan bantuan manusia lainnya. Namun dalam melaksanakan suatu kegiatan, manusia diharapkan mampu memberikan ikatan hubungan kerjasama antara manusia lainnya, sehingga menghasilkan tujuan bersama yang telah mengakibatkan terjadinya suatu proses administrasi. Administrasi sampai saat ini terus berkembang, sehingga perkembangan administrasi sendiri menjadi suatu proses yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Administrasi merupakan bentuk kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang sama.

Kegiatan administrasi dapat berupa surat menyurat, tulis menulis, menggandakan dan mengirim serta menyimpan keterangan-keterangan untuk keperluan berjalannya sistem administrasi dalam organisasi dengan baik. Konsep dari pada surat menyurat, tulis menulis itu harus disiapkan kemudian diketik dan dilakukan langkah-langkah sampai surat itu dikirimkan, sedangkan pertinggalnya disimpan sebagai arsip. Oleh karena itu setiap pekerjaan administratif apapun dalam sesuatu kegiatan tertentu pasti dilaksanakan secara komprehensif.

1

 
Dengan terkoordinirnya kegiatan-kegiatan administrasi ini sesuai dengan rencana, maka akan lebih memudahkan pelaksanaan keseluruhan dari pada proses administrasi pada sebuah organisasi. Sehubungan dengan ini perlu diketahui bahwa keterangan-keterangan dimaksud akan memudahkan informasi bagi pimpinan umpamanya dalam mengambil keputusan.

Peranan administrasi merupakan kunci dalam meningkatkan kinerja karyawan dalam sebuah organisasi. Peranannya menentukan keberhasilan manakala organisasi tersebut dapat bersaing dengan organisasi yang memiliki perbedaan dengan Yayasan Sambinoe Provinsi Aceh. Berkaitan dengan administrasi, Yayasan Sambinoe Provinsi Aceh sangat membutuhkan kerjasama dengan Stakeholder dan elemen masyarakat Aceh yang terkait dengan tujuan dapat mensukseskan visi, misi dan tujuan kinerja Yayasan Sambinoe Provinsi Aceh.

Peranan administrasi pada Yayasan Sambinoe Provinsi Aceh yang hasilnya belum diketahui secara pasti dikarenakan eksistensi kinerjanya belum dapat diprediksi dalam melakukan evaluasi akhir. Pimpinan Yayasan Sambinoe Provinsi Aceh mengevaluasi kinerja karyawan di bidang administrasi tidak semuanya berjalan dengan yang diharapkan dikarenakan keterbatasan pendidikan dan pengalaman.

Pimpinan Yayasan Sambinoe Provinsi Aceh melakukan tindakan dengan pendekatan komprehensif terhadap karyawan di Yayasan Sambinoe Provinsi Aceh terutama di bidang administrasi, dengan tujuan terciptanya etos kerja sesuai visi, misi dan tujuan kinerja Yayasan Sambinoe Provinsi Aceh yang telah disepakati. Dalam memaksimalkan kinerja karyawan pada Yayasan Sambinoe Provinsi Aceh pimpinan seharusnya dapat memuaskan masyarakat Aceh sesuai dengan program kerja Yayasan Sambinoe Provinsi Aceh.

Sejalan dengan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk memilih judul skripsi yaitu: Peranan Administrasi Dalam Rangka Memaksimalkan Kinerja Karyawan Pada Yayasan Sambinoe Provinsi Aceh.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

      Adapun identifikasi penelitian dimaksudkan agar pembahasan dari suatu penelitian tidak menyimpang dari permasalahan yang telah ditetapkan sebagai berikut:

1.      Peranan administrasi meliputi proses kerja karyawan dalam mensukseskan keaktifan administratif pada Yayasan Sambinoe Provinsi Aceh.

2.      Peranan administrasi pada Yayasan Sambinoe Provinsi Aceh terhadap Sarana dan prasarana pendukung untuk melaksanakan tugas-tugas administrasi karyawan.

3.      Kemampuan kerja pegawai di bidang pengelolaan administrasi pada Yayasan Sambinoe Provinsi Aceh.

Dalam rangka melaksanakan penelitian ilmiah, perlu ditetapkan rumusan masalah yang menjadi pedoman adalah sebagai berikut:

1.      Bagaimana peranan administrasi dalam rangka memaksimalkan kinerja karyawan pada Yayasan Sambinoe Provinsi Aceh.

2.      Sejauhmana kemampuan karyawan Yayasan Sambinoe Provinsi Aceh dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang administrasi sebagaimana mestinya.

3.      Faktor-faktor apa saja yang menghambat peranan administrasi dalam rangka memaksimalkan kinerja karyawan pada Yayasan Sambinoe Provinsi Aceh.

 

C. Tujuan Penelitian

Setelah mengidentifikasi masalah penulis melakukan penelitian terhadap masalah yang telah ditentukan, tujuan penelitian untuk mendapatkan data yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:

1.      Untuk meneliti peranan administrasi dalam rangka memaksimalkan kinerja karyawan pada Yayasan Sambinoe Provinsi Aceh.

2.      Untuk mengetahui Sejauhmana kemampuan karyawan pada Yayasan Sambinoe Provinsi Aceh agar dapat melaksanakan tugas-tugas di bidang administrasi sebagaimana mestinya.

3.      Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menghambat dalam memaksimalkan kinerja karyawan pada Yayasan Sambinoe Provinsi Aceh.

 

D. Manfaat Penelitian

 

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat terhadap berbagai aspek, khususnya pada aspek:

1.      Meneliti dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan judul tersebut secara akademis yang dapat membuahkan hasil penelitian berupa temuan-temuan baru dalam konteks ilmu administrasi .

2.      Meneliti dan memecahkan masalah yang terjadi pada Non Goverment Organization (NGO) dalam bidang administrasi sebagai acuan terhadap ilmu administrasi sehingga dapat diketahui oleh masyarakat setempat dalam menjalankan roda administrasi secara efektif dan efisiensi sebagaimana mestinya.

3.      Yayasan Sambinoe Provinsi Aceh menangani tugas-tugas di bidang kemasyarakatan (publik) sehingga peneliti dapat melatih kemampuan dalam menganalisa ilmu administrasi.

MELALUI PICTURE DAN PICTURE ANAK DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELALUI MENGENAL KATA PADA MURID TK PEMDA BANDA ACEH

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah

Sesuai dengan Pasal 1 UU RI No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (Depdiknas, 2007:2). TK merupakan lembaga pendidikan pra-skolastik atau akademik. Itu artinya, TK tidak mengemban tanggungjawab utama dalam membelajarkan keterampilan membaca dan menulis. Subtansi pembinaan kemampuan skolastik atau akademikini haruslah menjadi tanggungjawab utama lembaga pendidikan dasar (Depdiknas, 2007:1).

Anak usia dini memerlukan banyak sekali informasi untuk mengisi pengetahuannya agar siap menjadi manusia sesungguhnya. Dalam hal ini membaca merupakan cara untuk mendapatkan informasi karena pada saat membaca maka seluruh aspek kejiwaan manusia terlibat dan ikut serta bergerak. Hasilnya, otak yang merupakan pusat koordinasi pun bekerja keras menemukan hal-hal baru yang akan menjadi pengisi memori otak sekaligus menjadi bekal pertumbuhan (Adi Susilo, 2011:13).

Kemampuan membaca anak usia dini umumnya masih relatif kurang karena pedidikan usia dini merupakan awal atau permulaan anak belajar membaca. Anak usia dini umumnya enggan untuk membaca sesuatu yang bersifat abstrak. Selain itu tuntutan orang tua yang menginginkan anak cepat bisa membaca. Ditambah lagi tuntutan dari SD yang mengadakan penerimaan siswa dengan menggunakan tes baca tulis.

Guru memerlukan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru adalah dengan menggunakan media yang dapat merangsang minat baca anak didik dalam membaca. Media yang dapat digunakan salah satunya adalah media kartu gambar. Media kartu gambar adalah media yang berupa gambar yang diserta dengan kata-kata atau kalimat dibawahnya. Dengan adanya gambar tersebut, maka anak didik akan terangsang utuk mengetahui maksud gambar tersebut dan mencoba membaca

Salah satu bentuk permainan yang dapat merangsang daya ingat anak didik dan membangkitkan imajinasi anak adalah permainan mengenal kata melalui model picture and picture. Alat permainan ini dapat membantu guru dalam  melatih daya ingat anak untuk mengingat huruf dan kata. Akibat adanya kecendrungan anak untuk mengingat huruf dan kata hanya dengan cara menghafal, serta akibat kurangnya minat anak sehingga membuat anak menjadi bosan untuk mengenal huruf. Berdasarkan berbagai kenyataan diatas yang telah dipaparkan, maka penulis mengadakan penelitian dengan judul melalui picture dan picture anak dapat meningkatkan kemampuan melalui mengenal kata pada murid TK Pemda Banda Aceh.

           

B.     Rumusan Masalah

            Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa masih terdapatnya anak didik yang mengalami permasalahan dalam pengenalan kata, masalah tersebut berkaitan dengan keefektifan pembelajaran sehingga akan diatasi melalui penerapan model pembelajaran picture dan picture. Dengan demikian, masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1.      Kurangnya kemampuan dasar bahasa dalam aspek keterampilan mengenal kata yang diterapkan pada TK Pemda Banda Aceh.

2.      Metode pelaksanaan proses pembelajaran pengenalan kata kepada anak didik

belum tepat sasaran yang digunakan guru peneliti pada anak TK Pemda Banda Aceh

 

C.     Cara Memecahkan Masalah

            Masalah peningkatan kemampuan anak didik TK Pemda Banda Aceh pada kelompok B dalam membaca /pengenalan kata akan dilihat dengan model pembelajaran picture dan picture.

Adapun langkah-langkah pelaksanan yang akan dilakukan dalam pengenalan kata melalui model pembelajaran picture dan picture adalah sebagai berikut:

1)      Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai,

2)      Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh anak didik

3)      Guru memperlihatkan gambar-gambar yang akan dipelajari sesuai dengan materi. Yang akan disusun sesuai dengan kata yang tertera pada gambar.

4)      Guru memberi kebebasan memilih teman kelompoknya, anak didik menyusun huruf menjadi kata seperti bentuk utuh.

5)      Guru menanyakan pada anak didik kata yang tertera pada gambar tersebut, anak didik dapat mengungkapkan sesuai dengan kemampuannya.

6)      Dari gambar tersebur guru dapat menanamkan materi tersebut yang ingin dicapai, menyuruh anak didik untuk menyebutkan kata lain dari kata awal yang sama sesuai pada gambar dan suku kata awal yang tertera pada gambar yang ada dihadapannya, guru menulis kata-kata yang disebut anak.

7)      Guru merangkumkan/membacakan kembali kata-kata yang telah disebutkan dari anak didik satu persatu.

 

D.    Tujuan Penelitian

 

            Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Melatih anak agar dapat membaca melalui pengenalan kata dengan model picture dan picture.
  2. Menerapkan model pembelajaran picture dan picture sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan pembelajaran pengenalan kata kepada anak.
  3. Mendiskripsikan kemampuan anak didik pada TK Pemda Banda Aceh, dalam pengenalan kata melalui penggunaan model picture dan picture.

 

 

 

E.     Manfaat Penelitian

           Penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut:

1).Manfaat teoretis

Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah untuk menguji konsisten temuan empiris sebelumnya tentang model pembelajaran picture dan picture

 

2).Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaaat sebagai berikut.

 

a)   Bagi siswa

Adapun manfaat dari penelitian ini, antara lain:

1.      Mengenal kata dan tulisan sederhana melalui  simbol-simbol.

2.      Mengenal kata melalui suku kata awal yang sama dengan gambar.

3.      Melatih anak dapat menyebutkan kata lain sebanyak-banyaknya dari suku kata awal yang sama.

4.      Mengembangkan motorik halus anak dalam menyusun huruf.

5.      Melatih koordinasi mata, tangan serta emosi anak

 

b)   Bagi guru

a.       Menambah pengalaman dalam mengembangkan metode pembelajaran sehingga dapat memberikan sumbangan nyata bagi peningkatan profesional guru dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran.

b.      Kegiatan belajar mengajar lebih bervariasi sehingga dapat meningkatkan motivasi dan hasil pengembangan kemampuan dasar berbahasa.

 c)   Bagi sekolah

            Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu model pembelajaran dalam menentukan model pembelajaran yang akan dapat digunakan teman-teman guru lain.

 

 

Pengaruh Supervisi Kepala TK terhadap Kinerja Guru pada Lembaga Pendidikan Prasekolah Adyaksa Banda Aceh

 

A. Latar Belakang Masalah

            Peningkatan kualitas guru harus dilaksanakan secara terencana, efektif, efisien dan komprehensif. Kualitas yang dimiliki guru adalah sangat penting guna meningkatkan kinerja guru yang dapat memberikan kontribusi dalam pendidikan. Keberhasilan pendidikan justru diukur dari besar kecilnya kontribusi pendidikan bagi peningkatan kesejahteraan hidup manusia. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 3 yang berbunyi:

            Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bertujuan untuk berkembang potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan warga negara demokratis serta bertanggung jawab.

 

Praktisi pendidikan menyadari bahwa  kualitas masa awal anak (early chilhood) termasuk masa prasekolah merupakan cermin kualitas bangsa di masa yang akan datang. Khususnya para orang tua makin lama makin menyadari betapa pentingnya hubungan orang tua anak yang kelak akan mewarnai hubungan anak dengan lingkungannya, teman sebaya, guru maupun atasannya.

Kota Banda Aceh, dalam derap pembangunan sejalan dengan UU No.22 Tahun 2003 tentang pemberian otonomi daerah, memberikan perhatian cukup besar dalam bidang pendidikan. Hal ini dapat dicermati dengan kebijakan pemerintah daerah yang menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan. Kemajuan pendidikan di Kota Banda Aceh dalam tahun terakhir ini cukup menggembirakan. Dengan penempatan prioritas pembangunan pada bidang pendidikan ini, telah mendorong makin maraknya suasana belajar di berbagai jenis dan jenjang pendidikan dan mulai menjangkau ke pelosok daerah.

Sejalan dengan kebijakan peningkatkan mutu pendidikan yang lebih dikhususkan pada peningkatan kualitas pembelajaran di kelas, maka upaya pengelolaan sekolah memegang peranan  yang sangat penting, karena sekolah merupakan tempat terlibat langsung dalam menangani dan melaksanakan proses belajar mengajar, maka sekolah memiliki kewenangan kemandirian yang lebih besar dalam rangka mengelola sekolahnya (menetapkan sasaran peningkatan mutu, dan melakukan evaluasi pelaksanaan peningkatan mutu), memiliki fleksibilitas pengelolaan sumber daya sekolah, dan memiliki partisipasi yang lebih besar dari kelompok-kelompok yang berkepentingan dengan sekolah. Menurut Patmonodewo (2003:43) Dalam undang-undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 12 Ayat 2 menyebutkan “Selain jenjang pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat diselenggarakan pendidikan prasekolah, adalah pendidikan yang diselenggrakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan, dan keterampilan yang melandasi pendidikan dasar serta mengembangkan diri secara utuh sesuai dengan asas pendidikan sedini mungkin dan seumur hidup”.

 Kepala TK merupakan jabatan kunci sebagai penentu, penggerak dan pendayagunaan semua sumber daya yang ada agar dapat berfungsi secara optimal dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas. Menurut Depdiknas (2003:4) “Adapun upaya peningkatan kualitas tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan leadership dan manajerial kepala dalam menjalankan fungsinya. Fungsi kepala sekolah adalah sebagai pemimpin, sebagai administrator, dan sebagai supervisor di sekolahnya”.

Selanjutnya guru merupakan salah satu komponen dalam pendidikan mempunyai peran yang dominan dalam peningkatan mutu pendidikan, karena guru adalah orang yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran anak di kelas. Agar proses pengajaran efektif, maka guru-gurunya juga harus berkualitas. Peningkatan kualitas guru dapat ditempuh melalui berbagai cara, antara lain pelatihan-pelatihan, seminar, penelitian, melanjutkan studi pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi (S2). Faktor lain juga tidak kalah pentingnya dalam upaya peningkatan kualitas guru dalam melaksanakan fungsinya secara optimal adalah supervisi dari kepala sekolah terhadap kinerja guru.

Dengan adanya supervisi tersebut dapat memberikan layanan dan bantuan untuk mengembangkan situasi bagi peningkatan kinerja guru dalam proses pembelajaran. Menurut Sahertian (2004:78) bahwa “fungsi utama supervisi pendidikan diarahkan pada perbaikan dan peningkatan kualitas pengajaran yang berkesinambungan yang dapat dilakukan oleh guru yang memiliki kadar pengalaman profesi yang berkualitas”.

Berdasarkan kenyataan ini, maka dapat ditentukan peranan supervisi yaitu  membantu, memberi dukungan, mengajak dan mengikutsertakan semua komponen yang terlibat dalam proses pembelajaran untuk bertindak selaras dengan program perbaikan pengajaran, pengembangan kurikulum dan peningkatan staf pengajaran.

Supervisi  kepala sekolah dapat berpengaruh terhadap kinerja guru dalam proses pembelajaran, sebab dengan adanya supervisi kesulitan dan masalah yang dihadapi guru dapat diselesaikan dengan baik. Melalui pelaksanaan  supervisi yang efektif, kepala sekolah dapat mengontrol, membina, mendorong dan memotivasi guru-guru untuk melaksanakan tugasnya yang lebih berkualitas. Temuan awal penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah melakukan supervisi mengajar  di TK Pertiwi Kota Banda Aceh dalam satu semester rata-rata seminggu sekali. Berdasarkan kenyataan itu, kegiatan supervisi tersebut sudah dilaksanakan secara efektif baik dalam mekanisme pelaksanaan, implementasi dari hasil supervisi, maupun dalam hal kemampuan atau profesionalisme dari pelaksanaan supervisi tersebut.

Dari uraian di atas dapat ditegaskan bahwa peningkatan kinerja guru tidak terlepas dari pelaksanaan supervisi pendidikan. Sehubungan dengan pentingnya peningkatan kinerja guru ini, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Supervisi Kepala TK terhadap Kinerja Guru pada Lembaga Pendidikan Prasekolah Adyaksa Banda Aceh”.

 

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah pengaruh supervisi yang dilakukan kepala TK terhadap kinerja guru pada Lembaga Pendidikan Prasekolah Adyaksa Banda Aceh?

 

D. Tujuan Penelitian

            Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini untuk mengetahui: Pengaruh positif dan signifikan supervisi kepala TK terhadap kinerja guru pada pada Lembaga Pendidikan Prasekolah Adyaksa Banda Aceh.

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah: Terdapat pengaruh positif dan signifikan supervisi kepala sekolah terhadap  kinerja guru pada pada Lembaga Pendidikan Prasekolah Adyaksa Banda Aceh.

 

 

F. Manfaat Penelitian

 

     Penelitian ini berguna baik secara teoritis maupun praktis, yaitu:

1.        Manfaat teoritis

Manfaat teoritis ini dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dan memperluas kajian ilmu administrasi yang menyangkut pengaruh supervisi  kepala TK terhadap kerja guru, serta dapat menambah konsep baru yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan penelitian lebih lanjut bagi pengembangan ilmu administrasi.

 

2.   Manfaat Praktis

            Adapun manfaat praktis adalah:

      a. Sebagai bahan masukan bagi supervisi pendidikan untuk menyusun program pengembangan kinerja guru di sekolah pada masa yang akan datang.

b. Dapat dijadikan sumbangan pikiran bagi kepala sekolah untuk meningkatkan pengawasan terhadap kerja guru dalam rangka meningkatkan motivasi dalam proses pembelajaran.

c. Sebagai bahan masukan bagi Kepala Dinas Pendidikan untuk membuat suatu kebijakan dalam bidang supervisi.